12 Langkah Teknik Analisis Data Etnografi Menurut Para Ahli
Berbicara mengenai teknik analisis data etnografi sekilas kedengarannya asing. Apakah teknik analisis data itu? Banyak orang yang belum familiar tentang teknik analisis data etnografi ini. Padahal jika kalian berencana untuk mengambil penelitian yang sifatnya kualitatif, teknik etnografi bisa menjadi salah satu inspirasi untuk metode penelitian baik skripsi maupun tesis. Tidak perlu khawatir untuk masalah akurat atau tidaknya, sebab teknik etnografi dinilai akurat bagi kalian yang ingin ambil topik seputaran kualitatif.
Dilansir dari Laman Perbanas, studi penelitian etnografi adalah salah satu metode penelitian yang biasa digunakan dalam ilmu sosial. Metode penelitian ini sangat berfokus pada makna sosiologi melalui observasi lapangan tertutup dan fenomena sosiokultural. Metode ini cocok diterapkan dalam ranah antropologi dan sosiologi. Tapi di era sekarang ini, studi penelitian etnografi bisa dilakukan dalam bidang apapun. Mulai dari studi etnografi dari sisi kesehatan masyarakat, pedesaan dan perkotaan, budaya konsumsi suatu barang, hingga ranah manusia sebagai objek penelitian.
Para ahli telah bersepakat bahwa setidaknya ada rentetan atau serangkaian tahapan yang dilalui ketika kalian melakukan studi etnografi. Karena penelitiannya bersifat kualitatif maka perlu adanya informan penelitian sebagai pendukung dalam pengambilan data. Kira-kira apa aja sih tahapan yang dilakukan oleh peneliti ketika ingin melakukan penelitian Etnografi? Simak langsung penjelasan dari salah satu ahli yaitu Spradley.
1. Menetapkan Siapa Informan Penelitian
Dalam penelitian kualitatif utamanya penelitian etnografi, informan dalam penelitian menjadi hal utama dalam melakukan pengumpulan data. Pastikan untuk memilih informan yang tahu dan paham tentang permasalahan yang terjadi. Jangan sampai salah dalam memilih informan. Ada lima syarat untuk memilih informan penelitian etnografi.
Dimulai dari (1) mengetahui seluk-beluk budaya dengan baik, (2) terlibat langsung dalam proses budaya, (3)menerima tindak budaya sebagaimana adanya, dia tidak akan basi-basi (4) memiliki waktu yang cukup (5) non-analitis. Kelima syarat ini adalah syarat yang ideal bagi penelitian etnografi. Apabila peneliti kebetulan memenuhi dua hingga tiga syarat pun tidak masalah. Nantinya peneliti akan mengetahui kira-kira siapa yang pantas menjadi informan yang tepat sesuai penelitiannya.
Baca juga : Kesalahan Teknik Triangulasi dalam Teknik Analisis Data Kualitatif
2. Melakukan Wawancara Terhadap Informan
Saat informan sudah ditentukan, pastinya peneliti akan menjadwalkan wawancara untuk menggali informasi dan pemahaman terkait penelitian. Dalam wawancara, peneliti perlu menjelaskan tentang tujuan dilakukannya wawancara, wawancara menggunakann bahasa Indonesia atau bahasa daerah. Bisa jadi sang informan kurang fasih dalam berbahasa Indonesia.
Kemudian penjelasan terkait tahapan wawancara mulai dari pertanyaan, waktu diadakannya wawancara dan meminta izin untuk jawabannya direkam menggunakan perangkat seluler. Pastikan sebagai peneliti punya list pertanyaan dan panduan wawancara untuk dapat ditanyakan kepada informan. Jangan sampai pertanyaan yang dilontarkan menimbulkan selisih paham kepada informan.
3. Membuat Catatan Hasil Wawancara (Etnografis)
Biasanya dalam sesi wawancara, peneliti menuliskan langsung jawabannya dalam catatan wawancara. Bisa berupa laporan ringkas, jurnal atau logbook. Selain itu, peneliti bisa langsung melakukan analisis terhadap jawaban tersebut.
Bilamana ada kejanggalan, peneliti bisa langsung menanyakan kembali pertanyaannya sebagai umpan balik. Yang paling penting dalam dokumentasi catatan wawancara perlu dituliskan siapa informannya mencakup identitas diri dan karakteristik informan.
4. Mengajukan Pertanyaan Deskriptif
Peneliti bisa langsung mengajukan pertanyaan secara deskriptif untuk menjelaskan maksud tertentu. Misalnya perihal partisipasi masyarakat, peneliti bisa langsung menjabarkan partisipasinya berdasarkan kategori seperti bagaimana bentuk kerjasama yang dilakukan masyarakat terkait pelestarian budaya, bentuk partisipasi apa yang disalurkan dan permasalahan-permasalahan apa yang terjadi.
Peneliti bisa menggunakan teknik penjajagan yaitu membuat penjelasan berulang, Peneliti menegaskan pernyataan yang telah dikatakan informan sebelumnya. Pertanyaan deskriptif juga dinilai sebagai pertanyaan penguat dari pertanyaan-pertanyaan pendukung dalam penelitian.
5. Melakukan Analisis Terhadap Hasil Wawancara
Peneliti melakukan analisis dengan simbol dan makna yang telah disampaikan informan. Disini peneliti melakukan coding ataupun pengkodean (pensandian) terhadap hasil wawancara.
Disini tugas peneliti adalah memberi sandi simbol-simbol budaya serta mengidentifikasikan aturan-aturan penyandian dan mendasari dilakukannya wawancara.
6. Membuat Analisis Domain
Pada langkah ini, peneliti membuat istilah pencakup dari apa yang disampaikan informan. Istilah-istilah ini memiliki keeratan hubungan kebahasaan secara semantik yang jelas. Contoh analisis domain secara sederhana adalah misalnya peneliti mengajukan pertanyaan seputar bentuk partisipasi masyarakat dalam pelestarian budaya.
Pendekatan analisis domain diturunkan dari pertanyaan œapa saja bentuk partisipasi masyarakat yang dilakukan dalam rangka pelestarian budaya? Dengan demikian pertanyaan yang diajukan akan selaras terkait jawabannya.
7. Mengajukan Pertanyaan Terstruktur Sebagai Pelengkap
Pada langkah ini, peneliti etnografi setidaknya punya pertanyaan terstruktur untuk melengkapi pertanyaan yang kecil-kecil atau pertanyaan deskriptif (poin keempat). Contoh pertanyaan terstruktur misalnya apakah ada stakeholder yang berperan dalam pelestarian budaya? Jika iya ada siapa saja.
Kemudian tugas-tugasnya apa aja tiap stakeholder yang berperan. Dari satu pertanyaan akan dibuat bersusun sesuai kebutuhan si peneliti.
8. Membuat Analisis Taksonomik
Taksonomi adalah upaya pemfokusan pertanyaan yang telah diajukan. Ada lima langkah penting membuat taksonomi, yaitu: (a) pilih sebuah domain analisis taksonomi, contoh dalam penelitian terkait pekerja informal (tukang parkir, buruh cuci, ojek online, pengemis dkk),
(b) identifikasi kerangka substitusi yang tepat untuk analisis, (c) cari subset di antara beberapa istilah tercakup, misalkan kepala tukang parkir: tukang parkir, (d) cari domain yang lebih besar, (f) buatlah taksonomi sementara.
9. Mengajukan Pertanyaan Kontras
Dalam penelitian etnografi, peneliti bisa mengajukan pertanyaan yang berkebalikan alias kontras dengan suatu pernyataan yang memiliki makna yang berbeda. Contohnya laki-laki, perjaka, pria, lanang, pria dewasa, suami dan lain-lain.
Informan nantinya diminta untuk mencari makna yang berbeda dari kata-kata tersebut. Terkadang dalam perbedaan istilah ini seringkali dipakai maka dari itu peneliti bisa menanyakan secara langsung.
10. Identifikasi dengan Analisis Komponen
Analisis komponen sebaiknya dilakukan ketika dan setelah di lapangan. Hal ini untuk menghindari manakala ada hal-hal yang masih perlu ditambah, segera dilakukan wawancara ulang kepada informan.
11. Menentukan Tema
Penentuan tema budaya ini boleh dikatakan merupakan puncak analisis etnografi. Keberhasilan seorang peneltii dalam menciptakan tema budaya, berarti keberhasilan dalam penelitian. Tentu saja, akan lebih baik justru peneliti mampu mengungkap tema-tema yang orisinal, dan bukan tema-tema yang telah banyak dikemukakan peneliti sebelumnya.
Baca juga : Contoh Teknik Analisis Data dalam Penelitian Etnografi
12. Menulis Etnografi
Menulis etnografi sebaiknya dilakukan secara deskriptif, dengan bahasa yang cair dan lancar. Jika kemungkinan harus bercerita tentang suatu fenomena, sebaliknya dilukiskan yang enak dan tidak membosankan pembaca. Penentuan informan kunci juga penting dalam penelitian etnografi. Informan kunci dapat ditentukan menurut konsep Benard yaitu orang yang dapat bercerita secara mudah, paham terhadap informasi yang dibutuhkan, dan dengan gembira memberikan informasi kepada peneliti.
13.Terapkan Langkah-Langkah dalam Analisis Data Science Bareng DQLab!
Yuk mulai langkahmu untuk menjadi seorang analis data dengan belajar bareng bersama DQLab. Kamu bisa loh untuk coba bikin akun gratisnya kesini di DQLab.id dan lakukan signup untuk dapatkan info-info terbaru seputar data science. Nikmati pengalaman belajar data science yang menarik dan cobain berlangganan bersama DQLab yang seru dan menyenangkan dengan live code editor. Kalian juga bisa mendapatkan kesempatan mengikuti job connector dari perusahaan ternama di ranah industri data. Uniknya kamu bisa langsung apply dari akun kamu loh. So, tunggu apalagi, buruan SIGNUP Sekarang ya!
Penulis: Reyvan Maulid