Bahasa Coding Tak Kalah dengan Bahasa Inggris, Yuk Intip Pesan Jokowi untuk Para Mahasiswa
Di awal tahun tahun 2020 Presiden Jokowi pernah mengeluarkan pernyataan, jika data akurat merupakan kekayaan baru yang nilainya bisa jauh lebih tinggi dibanding harga minyak. Jokowi menyebutnya dengan sebutan œData is The New Oil. Menurutnya, data yang valid menjadi salah satu kunci sukses pembangunan. Sama halnya dalam dunia bisnis, kini data menjadi suatu aset yang bernilai tinggi. Sebab melalui data, perusahaan bisa mendapatkan insight baru yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan.
Terkait perkembangan dan kemajuan ini, Jokowi kini mengimbau kepada para mahasiswa untuk lebih peka lagi terhadap isu perkembangan teknologi. Baginya, dalam skala global kini bukan hanya bahasa Inggris saja yang perlu dikuasai, melainkan juga agar mahasiswa mulai mempelajari dan menguasai bahasa coding. Kenapa ya? Simak informasi yang satu ini ya!
1. Muncul Pekerjaan Baru
Salah satu alasan pentingnya untuk mempelajari bahasa coding karena di era transformasi digital saat ini sudah mulai bermunculan pekerjaan baru, bahkan akan semakin bertambah keahlian tenaga manusia yang tergantikan oleh peran teknologi. Jokowi memberikan contoh profesi kasir yang kini mulai diambil alih oleh perangkat teknologi. Oleh sebab itu, agar para manusia tidak kehilangan pekerjaannya, mulailah untuk mempelajari bahasa coding. Karena coding dan data yang akurat dibutuhkan dalam pembuatan teknologi tersebut.
"Bahasa bukan Bahasa Inggris saja, tapi bahasa coding penting ke depan. Karena ke depan banyak pekerjaan-pekerjaan yang hilang, tapi juga muncul pekerjaan-pekerjaan baru," kata Jokowi.
2. Mahasiwa dan Universitas Harus Saling Bersinergi
Tentunya dalam menciptakan kondisi yang diharapkan, mahasiwa tidak dapat berjalan sendiri. Jokowi juga mengimbau kepada seluruh universitas untuk bisa mendukung aktivitas para mahasiswa yang dapat mendongkrak semangat baru ini. Jokowi berharap agar universitas bisa memberikan ruang baru agar mahasiswa tidak terjebak dalam rutinitas yang monoton. Karena jika begini terus, mahasiswa akan sulit untuk bisa keluar dari zona nyaman.
"Oleh sebabnya itu tugas universitas, tugas perguruan tinggi, harus mengajak dan jangan membiarkan mahasiswa (terjebak) rutinitas, monoton, tidak berani mencoba hal-hal baru, dan harus didorong mahasiswa untuk belajar di mana saja dengan siapa saja, ungkapnya saat memberikan pidato.
3. Harus Selalu Haus Ilmu
Untuk bisa mencapai target yang diharapkan, salah satu kuncinya adalah niat yang harus ditanamkan oleh para mahasiswa. Karena dengan niat, semua akan terasa lebih mudah dan menyenangkan. Pentingnya untuk selalu haus akan ilmu juga turut merangsang semangat mahasiswa untuk mempelajari hal-hal baru. Presiden Jokowi mengimbau agar mahasiswa tidak berpuas diri dengan ilmu pengetahuan baru yang didapatnya dari suatu jurusan. Sebab, materi yang dipelajari tersebut bisa saja sudah usah dan tidak terpakai lagi dalam hitungan kurun waktu yang singkat, bahkan dalam satu semester.
Baca juga : Belajar Data Science, Jihar Lulusan Ekonomi Banting Stir Berkarir di Dunia Data
4. Nyalakan Semangat Mudamu dengan Belajar Data untuk Bersaing di Era Digital
Belajar data science adalah hal yang perlu kamu siapkan dalam rangka menghadapi era-era baru mendatang selanjutnya. Dengan mempelajari data science, kamu akan siap menghadapi data beserta tahapan coding yang ada di dalamnya. Yuk, mulai belajar data science di DQLab! Di DQLab, semua orang dengan ragam background pendidikan bisa mempelajari data science secara bertahap. Dengan metode pembelajaran kursus online yang diberikan, kamu akan dipantau dan dibimbing oleh para mentor yang merupakan senior pakar data. Tak hanya itu, fitur Live Code Editor juga akan mengarahkanmu saat memahami modul. Modul-modul ini berisi materi pembelajaran yang bisa kamu akses secara gratis di DQLab. Ayo, saatnya siap hadapi transformasi digital!