Cara Bangun Portofolio Data Analyst dari NOL Versi Rizqi
Portofolio data menjadi salah satu bekal yang perlu dipersiapkan oleh semua calon praktisi data, baik data scientist, data engineer, data analyst, maupun profesi lainnya yang ada dalam industri data. Rizqi Prima, salah satu member DQLab yang kini sukses menjadi data analyst di salah satu perusahaan bernama E-Fishery ini mengungkapkan, portofolio menjadi hal penting karena itu merupakan bentuk implementasi dari studi kasus yang dikerjakan.
"Portofolio data bagi saya sangat penting. Dengan adanya portofolio data, kita dapat lebih mudah menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilemparkan rekruter," sambungnya.
Sahabat DQ! Kali ini, DQLab akan kasih kamu beberapa tips cara membangun portofolio data dari nol, versi Rizqi Prima!
1. Kesulitan dan Kebingungan Tidak Menjadi Penghalang
Sebagai pemula, merasa kesulitan dan kebingungan dalam mempelajari ilmu baru adalah hal yang lumrah, termasuk ketika kamu ingin mulai membangun portofolio data. Sebab di dalam portofolio data berisi sejumlah project data yang harus kamu kerjakan. Untuk bisa menyelesaikan sejumlah project data, ada baiknya kamu memahami teori-teori data science secara mendalam, agar bisa menghasilkan portofolio yang bagus dan menarik.
Begitu pun yang dilakukan Rizqi, dalam membangun portofolio data ia mencari sejumlah tutorial di berbagai platform edukasi secara mandiri. Untuk memaksimalkannya, Rizqi pun turut mengikuti sejumlah kursus data science untuk bisa menghasilkan portofolio.
œAku coba cari video tutorial di youtube dan juga online course seperti DQLab, dengan mengikuti online course kita akan mendapatkan bimbingan mulai dari tingkatan yang paling dasar sampai menghasilkan portfolio. Ungkap Rizqi.
Baca juga : 4 Basic Penting Belajar Data Science untuk Menjadi Data Analyst
2. Mulai Membangun Portofolio dengan Project SQL DQLab
Seperti yang sudah disebutkan, Sahabat DQ! Di dalam portofolio umumnya berisi sejumlah project data yang pernah kalian kerjakan. Tujuannya agar orang lain bisa menilai sejauh mana kemampuanmu di bidang data, termasuk oleh rekruter.
Salah satu cara yang Rizqi lakukan dalam membangun portofolio adalah dengan berpartisipasi dalam project SQL DQLab. Dalam kesempatan kali ini, Rizqi menyelesaikan project Measuring Store Sales Performance with SQL dan project Pengembangan Hotel Search Engine untuk DQLab Travel. Sahabat DQ, penasaran?
3. Tidak Hanya Mempelajari Satu Tools
Dalam praktiknya, ada sejumlah tools yang bisa kamu gunakan dalam membangun sebuah portofolio data nih, Sahabat DQ! Namun, Rizqi merasa tidak cukup jika hanya dengan menggunakan satu tools saja. Oleh karena itu, Rizqi mencoba membangun portofolio data dengan beragam tools, seperti Google Collab, Github, dan Metabase. Wah, menarik sekali ya! Tentunya, ini hal baik yang bisa kalian tiru loh. Semakin beragam isi portofolio datamu, maka akan semakin baik pula nilainya.
œBiasanya saya fokus untuk pakai Google Collab, Github dan Metabase saja sebagai platform untuk bangun portfolio data. Ujar Rizqi.
Baca juga : Kenali Perbedaan R, Python, dan SQL, Syarat Wajib Praktisi Data
4. Ikuti Jejak Rizqi, dengan Bangun Portofolio Datamu Bersama DQLab!
Sahabat DQ! Kalau kamu masih bingung untuk mulai dari mana, kamu bisa banget mulai eksplorasi diri Sahabat DQ dengan belajar bersama DQLab.
Di sini Sahabat DQ akan mendapatkan sejumlah materi pembelajaran yang dikemas secara menarik dan mudah dimengerti. Jadi, siapa pun bisa belajar data science. Dengan bergabung di DQLab kamu juga bisa memiliki kesempatan memperluas koneksimu baik sesama anggota DQLab, maupun para pakar data senior!
Sahabat DQ bisa sharing dengan mereka yang sudah lebih dulu berkecimpung di di dunia data science untuk membangun networking. Jadi, jangan lewatkan kesempatanmu Sahabat DQ, signup sekarang di DQLab.id!
Penulis: Sandi Sabar Rahman
Editor: Anniss Widya Davita