Cara Membuat Portofolio Data Analyst untuk Fresh Graduate
Portofolio data analyst merupakan sebuah kunci bagi kandidat untuk bisa memasuki dunia data sebagai data analyst. Portofolio yang baik adalah portofolio yang clear, dapat dipahami oleh pembaca dengan mudah dan jelas menyampaikan informasi yang sesuai dengan topik yang diangkat.
Tetapi tetap ketika sahabat data ingin membuat portofolio data analyst, banyak elemen yang harus diperhatikan. Mulai dari judul kasusnya seperti apa, studi kasusnya yang ingin diangkat apa, cara menyelesaikan permasalahan dalam studi kasus tersebut, library yang digunakan, tahapan proses pengolahan data, pembahasan dan ditutup dengan kesimpulan akhir dan rekomendasi atas hasil analisis. Tapi, kalian pasti bertanya-tanya apakah perlu ada portofolio data analyst ketika ingin melamar pekerjaan sebagai data analyst? Jawabannya adalah iya
Portofolio memberikan kalian kesempatan untuk menunjukkan konvergensi antara keilmuan data science dan pengalaman kerja kalian. Dalam portofolio kalian juga bisa menyertakan jenis proyek yang sesuai dengan kasus yang ingin kalian angkat. Hal ini berguna untuk memberikan wawasan lebih lanjut tentang kemampuan dan pencapaian kalian.
Selain itu kalian juga bisa menunjukkan kekuatan dan kemampuan kalian dalam skill data analysis. Jika kalian adalah seorang pemula yang ingin membuat portofolio data analyst, pastikan untuk memperhatikan aspek-aspek dalam membuat portofolio data analyst.
Dengan kalian memperhatikan setiap detail dari elemen portofolio tersebut maka peluang kalian untuk diterima akan menjadi lebih besar. Pada artikel ini kita akan bahas khusus terkait cara membuat portofolio data analyst bagi fresh graduate atau jobseeker.
Yuk simak terus artikel ini untuk mempersiapkan dirimu berkarir menjadi Data Analyst! Pastikan simak baik-baik dan keep scrolling on this article guys!
1. Elemen Dalam Portofolio Data Analyst
Ada beberapa elemen yang bisa sahabat data masukkan dalam portofolio data analyst:
Informasi dasar meliputi nama lengkap, kontak yang bisa dihubungi, akun Linkedin, email dan informasi relevan yang menunjang personal info di portofolio kalian
Riwayat Pekerjaan. Disini kalian bisa jelaskan tentang pengalaman kerja yang berkaitan dengan posisi yang kalian lamar. Contoh kalau kalian melamar ke posisi data analyst maka sertakan apakah ada pengalaman di bidang serupa. Sertakan juga latar belakang pendidikan kalian di portofolio data analyst
Projects. Pada poin ini kalian bisa menunjukkan hasil kerja tentang case ataupun studi kasus yang kalian angkat di portofolio. Disini kalian bisa jelaskan latar belakangnya apa, bagaimana cara menyelesaikan permasalahan dalam project di portofolio, sebutkan tools yang digunakan, hasil analisis dan kesimpulan akhir yang bisa diambil. Ceritakan semuanya dan tonjolkan apa yang menjadi kekuatan kalian.
Tautan Link. Disini kalian bisa langsung menghubungkan projects yang telah kalian kerjakan ke dalam platform untuk mempublikasikan hasil kerja dalam bentuk portofolio. Sertakan deskripsi singkat mengenai setiap project yang kalian jelaskan. Adapun rekomendasi platform yang bisa sahabat DQLab gunakan untuk melakukan personal branding portfolio data science adalah medium, instagram, website pribadi, kaggle, atau github
Baca juga : Kenali Perbedaan Data Scientist, Data Analyst dan Data Engineer
2. Tips Membuat Portofolio Data Analyst
Ada trik-trik yang bisa kalian terapkan agar bisa membuat portofolio data analyst kamu lebih deep dan outstanding. Berikut adalah tips yang bisa kalian coba untuk mempercantik hasil kerja kalian dalam portofolio:
Pelajari Skill Dasar Dalam Melakukan Project Data Analyst. Pastikan kalian perlu pelajari minimal istilah-istilah yang sering digunakan dalam mengerjakan portofolio. Kalaupun memang kalian bukan orang yang berlatar belakang pendidikan Non IT, bisa dijabarkan dulu bahwa memang belajar data science awalnya self-study dan baru ada pengalaman dari mengerjakan proyek dari kursus data science. Disini jelaskan apa proyek yang dikerjakan
Tahapan-Tahapan. Maksudnya disini adalah kan kalian punya kasus yang akan dibawa dalam portofolio. Pastinya ada step-step yang harus kalian kerjakan. Disitu kalian jelaskan terlebih dahulu tahapannya apa aja hingga menghasilkan hasil akhir tersebut.
Inti dari memiliki portofolio data analyst yang kuat adalah menampilkan kemampuan analisis data kalian dan proyek analisis kalian. Di sini, kalian dapat membahas hal-hal tentang data science mulai dari model machine learning, Python, Tableau, alat visualisasi data, artificial intelligence, business analytics dan proyek ilmu data lainnya yang menjadi spesialisasi Anda. Anda juga dapat menampilkan berbagai industri yang dapat Anda layani.
3. Rekomendasi Case Yang Bisa Diangkat Dalam Portofolio
Salah satu hal yang perlu kalian perhatikan dalam membuat portofolio data analyst adalah kasus yang kalian angkat sesuai dengan kompetensi data science. Kita kasih contoh ya satu kasusnya. Misalnya saya ambil contoh kasus yang saya angkat adalah A Walk Into Sensory Science yang merupakan salah satu project dari modul DQLab. Disini latar belakangnya adalah tentang ilmu sensoris.
Aplikasinya pun tidak hanya sebatas produk pangan, pewangi maupun kosmetik, namun juga pada berbagai produk lainnya juga. Sistem audio seperti earphone, headphone bahkan sistem audio pada mobil dan ruangan pun juga menggunakan riset sensoris. Bukan hanya itu saja, desain kemasan, warna kemasan, jenis font pada logo yang digunakan dalam merek produk juga menggunakan riset sensoris.
4. Contoh Portofolio Data Analyst dari Data Expert
Dilansir dari CareerKarma, bahwa ada salah satu contoh portofolio dari data expert yang bisa dijadikan referensi dalam membuat portofolio data analyst.
Portofolio Data Analyst Harrison Jansma
Portofolio Harrison Jansma mencakup proyek di repository GitHub dan artikel Medium. Portofolio ini menunjukkan berbagai keterampilan Harrison sebagai pembuat kode dan data analyst yang berspesialisasi dalam DevOps, machine learning, dan data analytics. Ini adalah panduan hebat bagi para profesional yang ingin menjelajah ke bidang ilmu komputer dan data. Ada best part yang bisa kalian contoh dari Portofolio Harrison Jansma
Skala keahlian. Pada portofolio Harrison memberikan gambaran yang jelas tentang kemampuan profesionalnya di bidang data analyst.
Harrison membuktikan berbagai keahliannya melalui analisis sentimen, Notebook Jupyter, HTML, dan proyek machine learning.
Portofolio ini memberikan akses ke tutorial dan kode sumber. Dia menggunakan strategi seperti menyertakan tautan ke posting blog sains yang dia tulis, yang selanjutnya dapat membuktikan kemampuan dan keterampilan komunikasinya.
Baca juga : Data Analyst vs Data Scientist, Yuk Kenali Perbedaannya
5.Bangun Portofolio Data Analyst yang Mengesankan Bersama DQLab!
Sahabat DQ pernah nggak sih kesulitan dalam membuat portofolio data? Atau bingung gimana sih cara bikinnya?
Apalagi kalian yang pengen banget berkarir di dunia data, adanya portofolio justru sangat membantu banget nih biar skill kalian bisa show off dan menonjol di antara kandidat-kandidat lainnya.
Buat kalian yang masih bingung, Sahabat DQ bisa mulai bangun portofolio data dengan signup di DQLab.id
Nikmati pengalaman belajar data science yang menarik dengan live code editor DQLab. Tersedia berbagai macam modul-modul yang terupdate mulai dari free hingga platinum semua dapat diakses jika kamu ingin berlangganan buat akses seluruh modul lengkapnya.
Tunggu apa lagi? Yuk, signup di DQLab.id sekarang!
Penulis: Reyvan Maulid
Postingan Terkait
Mulai Belajar
Skill Data Analyst
Bersama DQLab
Buat Akun Belajarmu & Mulai Langkah
Kecilmu Mengenal Data Analyst.