Cara Menjadi Data Scientist Meski Tanpa Background IT
Bicara tentang profesi Data Scientist, pada dasarnya semua orang bisa berkarir di bidang data ini. Tinggal bagaimana tingkat kesulitan yang dihadapi oleh masing-masing orang. Tingkat kesulitan belajar Data Science umumnya bergantung dari latar belakang pendidikan kamu. Jika latar belakang pendidikanmu di bidang IT atau Matematika, tentu tingkat kesulitan belajarnya tidak terlalu tinggi. Namun hal ini tidak dapat menjadi tolak ukur yang mutlak ya, teman-teman. Karena semua orang bisa mempelajari Data Science asalkan mempunyai niat dan semangat untuk belajar.
Kenapa sih Data Scientist bisa menjadi profesi yang paling banyak dicari oleh perusahaan saat ini? Alasannya adalah karena saat ini berbagai jenis perusahaan menghasilkan data lebih banyak dari sebelumnya. Setiap harinya mereka mengumpulkan data yang berlimpah dimana jika data ini tidak diolah dan diatur, maka data yang berharga ini akan terbuang sia-sia dan perusahaan kesulitan dalam mengimprove bisnisnya. Nah, untuk itu inilah waktu yang tepat bagi kamu untuk mempelajari Data Science. Eits, tunggu dulu! Sebelum memulai karir menjadi seorang Data Scientist, ada baiknya kamu pelajari bagaimana sih cara menjadi Data Scientist menurut artikel berikut ini.
1. Belajar Menjadi Problem Solver
Dalam melakukan proses analisis data, seorang Data Scientist dapat melakukan proses analisis data dengan menggunakan berbagai cara untuk mendapatkan solusi. Di sinilah, peran seorang Data Scientist sangat diperlukan dalam mengelola data, keterampilan untuk memecahkan masalah. Tidak hanya jadi pemecah masalah yang baik, melainkan juga harus mampu mengidentifikasi masalah dengan tepat agar dapat dipecahkan dengan tepat. Masalah yang kerap kali dihadapi oleh Data Scientist kebanyakan adalah permasalahan bisnis. Disini peran Data Scientist diperlukan untuk menemukan solusi dari masalah dengan memanfaatkan data yang ada. Solusi inilah yang nantinya akan membantu kemajuan bisnis perusahaan.
Baca juga : Mengenal Profesi Data Scientist
2. Cari Tahu dan Perdalam Ilmu di Bidang Bisnis
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa masalah yang seringkali dihadapi oleh Data Scientists adalah permasalahan bisnis. Oleh karena itu, soft skill tentang ketajaman bisnis tentu sangat diperlukan bagi perusahaan. Selain mempelajari tentang Data Science dan pemrograman, memahami bagaimana bisnis berjalan, tujuan, proses hingga memahami apa tuntutan industri dalam sebuah bisnis juga tidak kalah penting. Idealnya, perusahaan akan mencari kandidat yang komplit dalam mencari seorang ahli. Tidak hanya dari hard skill, tapi juga kemampuan soft skill seperti peka terhadap bidang bisnis perusahaan akan menjadi poin plus seorang Data Scientist.
3. Belajar Memahami Analisis Statistik
Memiliki kemampuan dalam memahami analisis statistik dapat mengantarkan generasi Z menjadi seorang Data Scientist yang handal. Untuk belajar analisis statistik, seorang calon Data Scientist harus memahami bagaimana konsep statistika dalam Data Science. Beberapa contoh analisis statistik yang dapat diterapkan dalam Data Science adalah desain eksperimental, pemodelan regresi, transformasi data, dan lain sebagainya. Desain eksperimental digunakan untuk merancang eksperimen dengan variabel pengontrol tertentu.
Konsep ini bisa digunakan saat perusahaan ingin meluncurkan produk baru yang perlu diuji coba di beberapa toko untuk mengetahui bagaimana reaksi pelanggan terhadap produk baru tersebut. Pemodelan regresi digunakan untuk memprediksi atau memproyeksikan sesuatu di masa depan. Misalnya untuk memprediksi permintaan produk di setiap toko sehingga supply chain dapat berjalan dengan baik dan menghindari adanya stok kosong ataupun penimbunan produk yang terlalu lama.
4. Membiasakan Diri Memahami Pola Data
Memahami pola data artinya mengetahui dengan mudah keberadaan nilai di antara tumpukan data yang belum dijelajahi. Kemampuan ini dipercaya dapat membuat seorang Data Scientist melakukan pekerjaannya dengan lebih efisien. Seorang Data Scientist dapat melakukan pekerjaannya dengan lebih efisien jika memperhatikan detail terhadap hal-hal kecil karena dalam proses pengolahan data, seorang Data Scientist akan dihadapkan dengan banyak metode pengolahan data. Untuk memilih metode mana yang tepat, mereka harus memperhatikan detail dari data tersebut. Selain itu, mereka juga harus memiliki intuisi terhadap data. Intuisi ini artinya Data Scientist dapat menemukan pola tertentu dari data yang bervolume besar dan tidak terstruktur.
Baca juga : Yuk Kenal Role Data Scientist, Profesi Menarik Dengan Gaji Besar
5. Mulai Belajar Data dengan Kursus Data Science
Selain belajar secara otodidak, cara menjadi Data Scientist dapat melalui kursus Data Science. Carilah kursus Data Science yang menawarkan modul pembelajaran yang terstruktur sehingga kamu dapat belajar data secara bertahap. Hal ini akan memudahkan kamu dalam memahami materi yang penting dipahami oleh Data Scientist. DQLab merupakan lembaga pembelajaran Data Science yang memberikan fasilitas tersebut. Selain itu di DQLab kamu akan mendapatkan sertifikat gratis untuk setiap penyelesaian modulnya. Sesuaikan budget yang kamu miliki untuk paket belajar yang ingin kamu ambil. Mau yang gratis? Ada juga, loh! Caranya mudah, kamu cukup daftar di DQLab.id kemudian ikuti instruksinya. Jika sudah, masuk ke akunmu dan nikmati modul Python dan R secara gratis.
Penulis : Salsabila MR
Editor : Annissa Widya Davita