Buat Akun DQLab & Akses Kelas Data Science Python, R, SQL, Excel GRATIS!

Dashboard Auto Keren! Rahasia Bikin Dashboards di Excel

Belajar Data Science di Rumah 15-Mei-2025
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/3-longtail-kamis-08-2025-05-15-203101_x_Thumbnail800.jpg

Di era data-driven seperti sekarang, kemampuan creating dashboards in Excel bukan cuma bonus skill, tapi udah jadi syarat wajib buat kamu yang ingin terjun ke dunia data, terutama sebagai seorang Data Analyst. Dashboard berfungsi sebagai jembatan antara data dan insight, membantu user dari berbagai level mulai dari manajer, eksekutif, sampai tim operasional untuk memahami informasi kompleks dengan cepat dan akurat.


Microsoft Excel, meskipun tergolong software yang umum, punya segudang fitur powerful untuk membuat dashboard yang interaktif dan profesional. Kelebihannya? Excel sangat fleksibel dan bisa digunakan oleh siapa pun tanpa perlu coding. Jadi, kalau kamu pemula di bidang data tapi ingin punya portofolio yang menarik, memulai dengan membuat dashboard di Excel adalah langkah paling strategis. Artikel ini akan membahas empat aspek penting yang perlu kamu kuasai untuk menciptakan dashboard yang bukan cuma keren tampilannya, tapi juga kuat secara fungsional dan bisa langsung diterapkan di dunia kerja.


1. Pahami Tujuan Dashboard dan Tipe Data yang Akan Ditampilkan

Sebelum kamu mulai bikin grafik atau pakai PivotTable, langkah paling krusial adalah memahami dulu: Dashboard ini untuk siapa dan untuk tujuan apa? Misalnya, apakah dashboard ini untuk memantau penjualan mingguan, menganalisis performa kampanye marketing, atau membantu manajemen mengambil keputusan cepat? Menjawab pertanyaan ini akan membantu kamu memilih data yang relevan, menentukan metrik utama (seperti total revenue, jumlah transaksi, atau tingkat konversi), serta menyusun layout dashboard secara logis.


Jangan lupa, beda tujuan maka beda juga cara menyajikan datanya. Dashboard operasional butuh update real-time dan ringkas, sementara dashboard strategis mungkin lebih kompleks dan berisi tren jangka panjang. Dengan memahami audiens dan konteks penggunaannya, kamu bisa bikin dashboard yang tepat sasaran dan bermanfaat.


Baca juga: Bootcamp Data Analyst with Excel


2. Optimalkan Penggunaan PivotTable dan Named Ranges

Excel


Untuk mengolah data mentah jadi informasi yang meaningful, fitur PivotTable adalah senjata utama di Excel. Dengan PivotTable, kamu bisa dengan mudah mengelompokkan, menyaring, dan menganalisis data tanpa harus bikin rumus yang panjang dan rumit. Misalnya, kamu bisa menghitung total penjualan berdasarkan wilayah, waktu, atau produk hanya dalam hitungan detik.


Selain itu, kamu juga perlu terbiasa menggunakan Named Ranges atau tabel dinamis (Excel Table). Dengan menggunakan Excel Table, setiap kali kamu menambahkan data baru, PivotTable dan grafik akan otomatis mengikuti tanpa harus kamu ubah manual. Kombinasi antara PivotTable dan Excel Table ini akan membuat dashboard kamu lebih scalable dan mudah dipelihara, terutama untuk proyek data jangka panjang.


3. Tampilkan Data dengan Chart Interaktif dan Visual Cerdas

Data tanpa visualisasi itu ibarat peta tanpa arah. Di sinilah pentingnya menguasai berbagai jenis chart di Excel mulai dari line chart untuk memvisualisasikan tren, bar chart untuk membandingkan antar kategori, hingga donut chart untuk representasi proporsi. Tapi nggak cukup sampai di situ. Agar dashboard kamu makin interaktif, manfaatkan fitur Slicer, Timeline, dan Data Validation Dropdown agar user bisa memilih filter data sesuai kebutuhannya tanpa mengutak-atik tabel mentah.


Fitur visual lainnya seperti Conditional Formatting juga penting untuk mempertegas insight. Kamu bisa memberi warna merah untuk penurunan performa, warna hijau untuk target yang tercapai, atau ikon panah untuk menandai pertumbuhan. Visual yang baik bisa membuat data bicara lebih jelas, bahkan tanpa banyak teks penjelas.


4. Rancang Layout Dashboard yang Estetik dan Mudah Dinavigasi

Banyak orang salah kaprah mengira dashboard yang bagus itu harus penuh dengan grafik dan warna-warni. Padahal, dashboard yang efektif justru yang clean, rapi, dan terstruktur. Gunakan layout berbasis grid agar elemen-elemen seperti judul, grafik, filter, dan summary tertata dengan baik. Jangan ragu menggunakan spasi putih (white space) untuk memberikan ‘napas’ antar elemen agar tidak terlihat penuh dan membingungkan.


Penting juga untuk konsisten dalam penggunaan font, warna, dan style. Misalnya, gunakan satu warna utama untuk data positif, dan warna lain untuk kondisi negatif. Buatlah section khusus untuk KPI utama (biasanya di bagian atas), lalu diikuti grafik-grafik pendukung di bagian bawah. Jika perlu, tambahkan navigation menu menggunakan hyperlink antar sheet agar user bisa berpindah antar halaman dashboard dengan mudah, layaknya aplikasi.


Baca juga: Belajar Fungsi Tanggal & Waktu di Excel


Creating dashboards in Excel bukan sekadar menyusun grafik atau tabel, tapi tentang bagaimana kamu bisa menyampaikan cerita dari data secara jelas dan menarik. Mulai dari memahami tujuan dashboard, mengelola data dengan PivotTable, menyajikan visualisasi interaktif, hingga menyusun layout yang rapi dan estetik semua ini bisa membuat kamu selangkah lebih unggul sebagai calon Data Analyst.


Kalau kamu ingin belajar semuanya secara terstruktur dari dasar sampai mahir, DQLab menyediakan program spesial untuk kamu! Yuk, daftar sekarang di Bootcamp Data Analyst with Excel. Kamu akan belajar langsung dari mentor profesional, dapat studi kasus yang real di dunia kerja, dan bisa membangun portofolio dashboard yang siap ditunjukkan ke recruiter. Jangan tunggu sampai nanti, mulai langkah pertamamu jadi Data Analyst andalan hari ini bareng DQLab!

Postingan Terkait

Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login