Data Scientist vs Data Analyst, Mana yang Sesuai dengan Minat Kamu?
Terjadinya era inovasi dan perubahan skala besar secara mendasar karena kehadiran teknologi digital, yang mengubah tatanan sistem di indonesia maupun global, era ini sering disebut disrupsi teknologi digital. Kemunculan era disrupsi teknologi digital diramalkan akan menggeser beberapa profesi yang ada saat ini, tetapi juga akan memunculkan profesi-profesi baru. Profesi-profesi tersebut adalah data scientist dan data analyst, eksistensi keduanya muncul adalah akibat membludaknya data. Meskipun data scientist dan data analyst serupa, tetapi profesi tersebut tidaklah sama. Masing-masing diantaranya memiliki tugas dan peran yang berbeda, dimana data scientist lebih berfokus dalam prediksi berdasarkan pola data yang ada, sementara seorang data analyst lebih berfokus pada pengumpulan insight yang berarti dari sebuah data.
Terdapat beberapa perbedaan dari segi definisi juga yang bervariasi untuk membedakan peran pekerjaan seorang data analyst dan data scientist. Sebagian besar orang mungkin berpikir bahwa seorang data scientist adalah sebutan lain dari data analyst, padahal keduanya merupakan dua profesi yang berbeda. Hal ini menyebabkan kebingungan dalam memilih minat kamu lebih condong untuk menjadi data scientist atau data analyst. Untuk itu artikel ini akan membahas perbedaan antara data scientist vs data analyst agar kamu dapat menentukan profesi yang paling sesuai dengan minat kamu. Jadi, mari kita simak artikel ini hingga selesai.
1. Perbandingan Skillset Data Scientist VS Data Analyst
Beberapa orang sering sekali mengira skillset atau keterampilan yang dimiliki seorang Data Scientist dan Data Analyst sama. Tetapi, keduanya memiliki perbedaan yang cukup substansial. Ya, memang benar data scientist dan data analyst sama-sama membutuhkan pengetahuan terkait matematika, algoritma dan pemrograman, pengetahuan tentang software hingga bagaimana cara berkomunikasi yang baik. Tetapi ada beberapa skillset utama berbeda, yang lebih spesifik di antara kedua profesi tersebut. Seperti data scientist yang wajib memiliki pemahaman yang kuat terkait pemodelan dengan machine learning atau artificial intelligence, analitik, hingga statistik. Sedangkan data analyst wajib mahir dalam bahasa SQL untuk melakukan query data, hingga membuat report dengan memvisualisasikan data.
Baca juga : Mengenal Profesi Data Scientist
2. Tools yang Sering Digunakan Data Scientist VS Data Analyst
Untuk menyelesaikan tugas dan perannya di perusahaan tentunya dibutuhkan tools-tools yang dapat menunjang pekerjaan mereka. Tools yang digunakan oleh Data Scientist adalah Python/R, SAS, Hadoop and Spark tools seperti pig dan hive, algoritma machine learning dan deep learning, SQL, Tableau dan Matlab. Sementara Data Analyst biasanya menggunakan tools seperti, advanced spreadsheet SPSS/Excel, Tableau dan Storytelling, Google Analytics, Talend, Power BI, Python/R serta SQL
3. Perkembangan Profesi Data Scientist dan Data Analyst
Untuk menjadi seorang data scientist beberapa perusahaan biasanya dengan memulai karir sebagai data analyst terlebih dahulu. Yang memiliki tugas untuk membuat laporan dan juga dashboard. Yang kemudian berlanjut ke tugas yang melibatkan teknis analitik tingkat lanjut. Lalu seorang data analyst biasanya melanjutkan studi mereka dan upgrade skill untuk menjadi seorang data scientist. Pasalnya, saat ini untuk menjadi data scientist kamu perlu memenuhi kualifikasi baik itu dari segi pendidikan, pengalaman, atau bagi kamu yang telah menyelesaikan bootcamp data science.
4. Mana yang Lebih Kamu Minati?
Setelah kamu mengetahui perbedaan skillset, tools hingga perkembangan antara profesi data scientist dan data analyst, apa kamu sudah menemukan mana yang cocok dan sesuai minatmu ? Untuk beberapa orang biasanya mereka akan memulai karir sebagai praktisi data dengan menjadi seorang Data Analyst terlebih dahulu. Alasannya, mungkin karena tugas dan tanggung jawab Data Analyst tidak sekompleks Data Scientist. Namun, tak jarang beberapa perusahaan memang menggabungkan kedua profesi tersebut menjadi satu posisi yaitu Data Scientist. Terlepas dari mana yang lebih cocok untuk kamu, Data Analyst atau Data Scientist. Yang terpenting dan sama-sama kita ketahui bahwa kedua profesi tersebut saling terkait satu sama lain untuk mewujudkan goals dari profesi mereka yaitu mendapatkan informasi yang bermanfaatkan dari data-data yang telah diteliti. Jadi, akan lebih baik kita menguasai kedua skillset tersebut. Salah satu cara meningkatkan skillset dalam bidang data adalah dengan mengikuti pelatihan atau online course seperti DQLab.
Baca juga : Yuk Kenal Role Data Scientist, Profesi Menarik Dengan Gaji Besar
5. Yuk, Kupas Tuntas Skillset untuk Menjadi Data Scientist di DQLab
Untuk berkarir sebagai data scientist tidak perlu memiliki background STEM, karena bahkan semua bidang pasti akan sering bersinggungan dengan data. Jika, kebetulan kamu pemula yang ingin belajar seputar data analyst dan data scientist. Tetapi, tidak punya waktu untuk pergi ke lembaga kursus dan memilih untuk belajar otodidak, dan malah overdosis informasi? Jangan khawatir yuk, buruan bergabung bersama DQLab. Kamu tidak akan bingung dengan urusan waktu, karena dengan kursus data science online waktu belajar kamu bisa lebih fleksibel dan dapat diakses dimanapun dan kapanpun. Dengan materi-materi yang ditawarkan lengkap dan sesuai dengan kebutuhan industri, disusun oleh mentor-mentor yang kompeten di bidangnya dari perusahaan unicorn dan startup. Jadi, jangan khawatir, kamu bisa mulai kursus data science online bersama DQLab! Sign up sekarang di DQLab.id atau klik button dibawah ini untuk nikmati pengalaman belajar yang seru dan menyenangkan!
Penulis: Rian Tineges
Editor: Annissa Widya Davita