Buat Akun DQLab & Akses Kelas Data Science Python, R, SQL, Excel GRATIS!

Grafik Excel : Perbedaan Pie Chart & Doughnut Chart

Belajar Data Science di Rumah 27-Maret-2025
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/img_3121-2023-07-07-203123_x_Thumbnail800.jpeg

Memvisualisasikan data dengan cara yang tepat adalah kunci untuk menyampaikan informasi secara jelas dan efektif. Dalam Excel, pie chart dan doughnut chart sering digunakan untuk menampilkan distribusi data dalam bentuk proporsi, tetapi masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda.


Memilih jenis grafik yang sesuai dapat membantu meningkatkan keterbacaan dan pemahaman terhadap data yang disajikan. Artikel ini akan membahas tentang perbedaan pie chart dan doughnut chart, mulai dari bentuk visual, fokus penggunaannya, hingga keterbacaan, serta panduan memilih grafik yang tepat sesuai kebutuhan.


1. Apa itu Pie Chart?

Pie chart atau diagram lingkaran adalah jenis grafik yang digunakan untuk menampilkan proporsi data dalam bentuk irisan lingkaran. Setiap bagian dalam pie chart mewakili persentase dari total keseluruhan, sehingga sangat efektif untuk menunjukkan perbandingan antar kategori dalam satu set data.

Biasanya, pie chart digunakan ketika jumlah kategori tidak terlalu banyak agar tetap mudah dibaca. Grafik ini sering digunakan dalam laporan bisnis, presentasi, atau analisis keuangan untuk menggambarkan distribusi data secara visual.


Baca juga: Bootcamp Data Analyst with Excel


2. Apa itu Doughnut Chart?

Doughnut chart memiliki konsep yang mirip dengan pie chart tetapi dengan perbedaan utama pada bentuknya, yaitu memiliki lubang di tengahnya seperti donat. Lubang ini tidak hanya memberikan tampilan yang lebih modern tetapi juga memungkinkan penyajian informasi tambahan di tengah grafik.

Doughnut chart sering digunakan ketika ada lebih dari satu seri data yang ingin ditampilkan dalam satu grafik, atau untuk menekankan hubungan antar kategori dengan lebih jelas dibandingkan pie chart.


3. Perbedaan Pie Chart & Doughnut Chart

Meskipun pie chart dan doughnut chart sering digunakan untuk menampilkan distribusi data dalam bentuk proporsi, keduanya memiliki perbedaan yang membuat masing-masing lebih cocok untuk kebutuhan tertentu. Perbedaan ini tidak hanya terletak pada bentuk visualnya, tetapi juga dalam hal keterbacaan dan fokus penggunaannya dalam analisis data.


a. Bentuk Visual

Perbedaan paling mencolok adalah bentuknya. Pie chart berbentuk lingkaran penuh tanpa lubang, sementara doughnut chart memiliki lubang di tengahnya. Lubang ini bisa digunakan untuk menampilkan total nilai atau informasi tambahan, yang tidak bisa dilakukan pada pie chart.


b. Fokus Penggunaan

Pie chart lebih cocok digunakan ketika ingin menunjukkan distribusi satu set data dalam bentuk persentase yang jelas. Sementara itu, doughnut chart lebih fleksibel karena dapat menampilkan lebih dari satu seri data dalam satu grafik, sehingga lebih sering digunakan dalam analisis multi-kategori atau dashboard interaktif.


c. Keterbacaan

Karena bentuknya yang lebih sederhana, pie chart biasanya lebih mudah dibaca, terutama jika jumlah kategori tidak terlalu banyak. Doughnut chart bisa lebih sulit diinterpretasikan jika terlalu banyak bagian dalam satu lingkaran, tetapi memberikan keuntungan dalam hal tampilan yang lebih ringkas dan informatif dengan tambahan teks atau ikon di bagian tengahnya.


4. Kapan Memilih Pie Chart atau Doughnut Chart?

Memilih antara pie chart dan doughnut chart tergantung pada kebutuhan presentasi data. Jika ingin menyajikan perbandingan sederhana antar kategori dengan jumlah yang tidak terlalu banyak, pie chart adalah pilihan terbaik karena lebih mudah dipahami.

Namun, jika ingin menampilkan lebih banyak informasi dalam satu grafik atau memiliki lebih dari satu seri data, doughnut chart lebih disarankan karena lebih fleksibel dalam penyajian visual. Selain itu, doughnut chart juga lebih estetis dalam desain dashboard atau laporan yang lebih modern.


Baca juga: Belajar Fungsi Tanggal & Waktu di Excel


5. Tutorial Membuat Pie Chart di Excel

Membuat Pie Chart di Excel sangat mudah dan hanya memerlukan beberapa langkah sederhana. Berikut adalah cara membuatnya:

a. Siapkan Data

Buat tabel di Excel yang berisi kategori dan nilai yang ingin ditampilkan dalam Pie Chart. Pastikan data memiliki total 100% atau angka yang dapat dibandingkan dalam satuan yang sama. Sorot atau blok data yang akan digunakan untuk membuat grafik, termasuk judul kategori dan nilainya.


b. Mengakses Menu Insert dan Memilih Pie Chart

Setelah data siap, masuk ke tab "Insert" di menu utama Excel. Pada bagian "Charts", pilih opsi "Pie Chart". Excel akan menampilkan beberapa pilihan, seperti 2D Pie, 3D Pie, atau Exploded Pie. Pilih jenis yang sesuai dengan kebutuhan visualisasi data.


c. Menyesuaikan Tampilan Pie Chart

Setelah pie chart muncul di worksheet, kalian bisa menyesuaikan tampilannya agar lebih informatif dan menarik. Gunakan fitur Chart Styles untuk mengubah warna, tema, dan desain grafik. Tambahkan Data Labels agar setiap bagian grafik menampilkan persentase atau nilai secara langsung.


d. Menyimpan dan Menggunakan Grafik

Pie chart yang sudah dibuat dapat langsung digunakan dalam laporan atau presentasi. Kalian bisa menyalin dan menempelkannya ke dokumen Word atau PowerPoint. Jika ingin menyimpan grafik sebagai gambar, klik kanan pada grafik dan pilih "Save as Picture" untuk menyimpannya dalam format PNG atau JPEG.


Baik pie chart maupun doughnut chart memiliki kelebihan masing-masing dalam menyajikan data secara visual. Pie chart lebih sederhana dan mudah dipahami untuk menampilkan distribusi satu set data dalam bentuk persentase, sementara doughnut chart menawarkan fleksibilitas lebih dengan kemampuannya menampilkan lebih dari satu seri data dalam satu grafik.


Memahami kapan harus menggunakan masing-masing jenis grafik akan membantu dalam menyajikan data secara lebih efektif dan informatif. Selain itu, dengan menguasai Excel, kalian juga dapat mengoptimalkan berbagai fitur grafik untuk analisis data yang lebih profesional.


Jika kalian ingin meningkatkan keterampilan analisis data menggunakan Excel, ikuti Bootcamp Data Analyst with Excel di DQLab! Kalian akan mendapatkan keuntungan:

  • Belajar langsung dari dasar hingga teknik analisis lanjutan

  • Praktik dengan studi kasus nyata untuk memahami konsep lebih baik

  • Bimbingan dari mentor profesional di bidang data

Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan skill datamu! Daftar sekarang di DQLab Bootcamp Data Analyst with Excel


FAQ:

1. Apa perbedaan utama antara pie chart dan doughnut chart?

Perbedaan utama terletak pada bentuk visualnya. Pie chart berbentuk lingkaran penuh tanpa ruang di tengah, sedangkan doughnut chart memiliki lubang di tengah, yang membuatnya lebih fleksibel untuk menampilkan lebih dari satu seri data atau menambahkan informasi tambahan di bagian tengah grafik


2. Apakah pie chart dan doughnut chart cocok untuk semua jenis data?

Tidak, kedua grafik ini paling efektif untuk data kategorikal dengan total yang tetap dan terbatas. Jika memiliki terlalu banyak kategori atau nilai yang terlalu kecil, grafik batang atau diagram garis mungkin lebih cocok untuk menampilkan data secara lebih jelas.


Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login