Implementasi Teknik Analisis Data dengan Matriks BCG
Beragamnya teknik analisis data membuat seorang pebisnis harus bisa menempatkan mana teknik analisis data sesuai dengan kebutuhan bisnis kamu. Salah satu teknik analisis data yang bisa diterapkan untuk pebisnis adalah BCG Matrix atau Matriks BCG. Matriks BCG adalah sebuah matriks (diagram) yang diciptakan oleh Bruce D. Henderson untuk membantu perusahaan dalam menganalisis serta mengelola unit usaha dan lini produknya.
BCG merupakan akronim dari Boston Consulting Group yang merupakan perusahaan konsultan manajemen yang didirikan pada tahun 1963 dan memiliki 87 kantor di 45 negara termasuk Indonesia. Matriks BCG sangat bermanfaat bagi pebisnis dalam melakukan strategi-strategi pada bisnisnya.
Namun bagi orang awam seringkali menyebutkan bahwa BCG Matrix dengan STP dianggap mirip. Padahal sebetulnya antara kedua analisis ini memiliki perbedaan satu sama lain.
STP lebih khusus diterapkan pada tiga tahapan dalam menyusun strategi pemasaran yaitu Segmenting, Targeting maupun Positioning. Sedangkan BCG Matrix melihat dari market share (penjualan) dibandingkan dengan pertumbuhan produk itu sendiri. Justru matriks ini lebih erat kaitannya dengan siklus hidup produk ataupun Product Life Cycle.
1. Mengenal Apa itu BCG Matrix
BCG Matrix dibuat oleh Bruce D. Henderson untuk Boston Consulting Group pada tahun 1970. Bagan ini dibuat dengan tujuan membantu perusahaan dalam menganalisis unit usaha maupun lini bisnis yang berbeda. BCG sendiri merupakan akronim dari Boston Consulting Group, sebuah perusahaan konsultan manajemen global.
Perusahaan ini memiliki 81 kantor di 45 negara dan merupakan salah satu perusahaan di tiga besar konsultan manajemen. Perusahaan Boston Consulting Group didirikan oleh Bruce D Henderson, alumnus Vanderbilt University dan Harvard Business School. Bruce kemudian direkrut oleh McKinsey dan disinilah mendirikan Boston Consulting Group.
BCG Matrix dapat membantu perusahaan untuk mengalokasikan sumber daya di tempat yang sesuai serta menggunakan hasilnya dalam pemasaran merek, manajemen produk, manajemen strategis dan analisis portofolio.
BCG Matrix juga diimplementasikan dalam mengevaluasi portofolio produk perusahaan dan juga dapat menilai unit bisnis strategis (strategic business unit) seperti divisi atau perusahaan individu dalam organisasi yang lebih besar. Jadi analisis ini sangat cocok untuk melakukan pengembangan bisnis.
Baca juga : Langkah-Langkah Menggunakan Teknik Analisis Data Kualitatif
2. Kuadran dalam BCG Matrix
Dalam analisis BCG Matrix ini terdapat empat kuadran yang mewakili empat tahapan pertumbuhan bisnis. Dimulai dari cow, dog, stars dan question marks atau masih tanda tanya. Setiap kuadran dalam BCG Matrix ini memiliki indikasi yang berbeda-beda berdaasarkan pangsa pasar dan tingkat pertumbuhan yang ada di pasar. Berikut adalah masing-masing tahapannya:
Cow: Bisnis dengan Pertumbuhan Rendah, Pangsa Pasar Tinggi
Kita masuk ke kuadran pertama yaitu cow atau sapi perah. Kuadran ini mengindikasikan pangsa pasar yang tinggi namun pertumbuhan bisnisnya melambat. Hal ini menandakan bahwa mereka mampu menghasilkan pendapatan dalam jumlah yang lebih besar dari pada investasi yang dibutuhkan untuk mempertahankan bisnis mereka. Adapun ciri-ciri dari kuadran sapi perah ialah sebagai berikut:
Pangsa pasar yang tinggi
Pertumbuhan pasar yang rendah
Menghasilkan kas
Stagnan
Dengan adanya ciri-ciri tersebut maka lini produk dianggap stagnan dan menetap di pasar yang matang dengan produk bisnis yang terus menghasilkan pendapatan. Perusahaan akan berusaha untuk memeras ini sebanyak mungkin dengan investasi sesedikit mungkin.
Dog: Bisnis dengan Pertumbuhan Rendah, Pangsa Pasar Rendah
Lanjut kuadran kedua yaitu Dog atau anjing. Pada kuadran ini ciri-cirinya adalah posisi bisnis memiliki sinyal pertumbuhan rendah dan pangsa pasar juga rendah. Biasanya lini produk ini berhasil mendapatkan apa yang dimasukkan ke dalamnya, mencapai titik impas dan mempertahankan pangsa pasar.
Umumnya unit ini sebagian besar tidak berharga bagi perusahaan dalam hal potensi pendapatan tetapi dapat memberikan manfaat lain bagi perusahaan seperti penciptaan lapangan kerja serta sinergi yang membantu unit bisnis lainnya.
Jadi pada intinya kuadran Dog memiliki nilai sedikit atau tidak ada sama sekali. Mereka menguras sumber daya dan uang. Seringkali sulit untuk mendapatkan keuntungan dari kuadran Dog. Manfaat ini mungkin cukup bagi perusahaan untuk menjaga unit bisnis ini tetap aktif meskipun posisinya kurang menarik.
Jadi pada intinya kuadran Dog memiliki nilai sedikit atau tidak ada sama sekali. Mereka menguras sumber daya dan uang. Seringkali sulit untuk mendapatkan keuntungan dari kuadran ini. Berikut adalah ciri-cirinya kuadran Dog:
Pertumbuhan pasar yang rendah
Pangsa pasar rendah
Menguras kas
Melakukan diversifikasi
Stars: Bisnis dengan Pertumbuhan Tinggi, Pangsa Pasar Tinggi
Kuadran selanjutnya adalah kuadran Star. Kuadran ini merupakan kuadran yang terbaik diantara semua kuadran yang ada di BCG Matrix. Lini produk ini memiliki jalur pasar atau potensi pertumbuhan yang terlihat jelas dan membutuhkan dana dalam jumlah besar untuk memastikan bahwa mereka dapat melawan pesaing dan mempertahankan tingkat pertumbuhan mereka.
Dalam jangka panjang, perusahaan biasanya memiliki dua pilihan untuk merubah kuadran. Pertama, perusahaan mengubah stars menjadi cow dengan kestabilan dalam pertumbuhan industri. Hal ini berpotensi jika mereka mampu mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar. Sebaliknya jika tidak mampu untuk mempertahankan posisinya maka stars bisa berubah menjadi Dog.
Kuadran ini akan dipenuhi produk atau merek dengan peluang untuk menghasilkan ROI dalam jumlah besar. Berikut adalah ciri-ciri dari kuadran Star:
Pasar dengan pertumbuhan tinggi
Pangsa pasar yang tinggi
Harus dipertahankan
Question Marks: Bisnis dengan Pertumbuhan Rendah, Pangsa Pasar Tinggi
Kuadran terakhir adalah kuadran Question Marks atau yang juga disebut dengan The Unknown. Kuadran ini memiliki hubungan pangsa pasar tinggi namun bisnis memiliki pertumbuhan rendah.
Dari sini sebagian besar bisnis akan dimulai dan pada titik ini unit bisnis berpotensi untuk menumbuhkan pangsa pasar dan naik tingkat menjadi stars atau kehilangan pangsa pasar lebih lanjut dan berubah menjadi dog ketika pertumbuhan pasar sendiri menurun. Ketika pertumbuhan pasar melambat, mereka berubah menjadi Cow dan pada akhir siklus, Cow berubah menjadi Dog.
Menurut Boston Consulting Group, perusahaan yang terdiversifikasi dengan portofolio yang seimbang berada dalam posisi yang ideal untuk menggunakan kekuatannya guna memanfaatkan peluang dan potensi pertumbuhannya. Portofolio seimbang adalah portofolio yang memiliki:
Stars untuk memastikan kesuksesan di masa depan
Cow untuk mendatangkan dana untuk pertumbuhan di masa depan
The Unknown yang dapat diubah menjadi bintang berikutnya dengan perhatian dan investasi
3. Keputusan BCG Matrix
Setelah pebisnis mengetahui posisi lewat kuadran diatas, tahap selanjutnya adalah pebisnis perlu menerapkan strategi yang sesuai dengan kondisi pasar dengan tingkat persaingan bisnis.
Berikut adalah empat strategi yang bisa dilakukan dalam BCG Matrix:
Build atau Membangun, yaitu meningkatkan investasi pada produk atau unit bisnis agar dapat meningkatkan pangsa pasar. Strategi ini biasanya dilakukan untuk mendorong produk-produk dalam kategori Question Marks menjadi Stars dan akhirnya menjadi Cash Cows.
Hold atau Mempertahankan, yaitu strategi untuk mempertahankan produk-produk agar tetap pada kategori yang sama. Strategi tersebut biasanya digunakan pada kategori Stars.
Harvest atau Memanen, yaitu strategi untuk mengurangi investasi dan mencoba untuk mendapatkan uang tunai (cash) semaksimum mungkin dari produk atau meningkatkan profitabilitas secara keseluruhan. Strategi ini biasanya digunakan pada produk-produk atau unit bisnis yang berada di kategori Cash Cows.
Divest atau Melakukan Divestasi, yaitu strategi yang melakukan penutupan usaha atau likuidasi terhadap unit bisnis atau produk yang mengalami kerugian atau produk yang memiliki pangsa pasar rendah. Strategi Divestasi ini biasanya dilakukan pada produk atau unit bisnis yang berada di kategori Dogs.
Baca juga : Contoh Teknik Analisis Data Dalam Penelitian Kuantitatif
4. Keunggulan BCG Matrix
Salah satu hal yang menjadi keunggulan dari BCG Matrix adalah sebagai alat bantu yang cukup valid dalam penggunaan dasar untuk pengambilan keputusan dalam perusahaan. Jika dilihat dari matriks-matriks yang ada, grafik dari matriks BCG mudah untuk dipahami bagi pebisnis. Baik itu pebisnis pemula maupun pebisnis kawakan.
Dari grafiknya saja akan kelihatan dimanakah posisi bisnis, tingkat pertumbuhan bisnis, dan pangsa pasarnya. BCG Matrix diimplementasikan perusahaan karena membantu mengalokasikan sumber daya perusahaan agar mampu mengejar target market share. Dengan adanya alokasi sumber daya perusahaan yang efektif, mereka mampu mengambil keputusan strategis yang didasarkan pada posisi kompetitif dan peluang pasar.
Teknik analisis data adalah suatu langkah penting dalam proses analisis data yang tidak boleh terlewatkan, terdapat beberapa teknik analisis data yang dapat digunakan.
Untuk mengetahui beberapa teknik tersebut serta mempelajarinya dari awal, kita dapat mulai belajar di DQLab. DQLab menyediakan materi secara teori maupun praktek. Selain itu terdapat berbagai modul, serta ebook yang membantu memudahkan proses belajar terutama bagi pemula. Yuk, mulai belajar data science DQLab sekarang!
Penulis: Reyvan Maulid