Buat Akun DQLab & Akses Kelas Data Science Python, R, SQL, Excel GRATIS!

Jelajahi Apa itu Database Relasional dalam SQL?

Belajar Data Science di Rumah 22-Oktober-2024
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/3-longtail-senin-06-2024-10-22-214132_x_Thumbnail800.jpg

Sahabat DQ mungkin sesekali pernah kepikiran, gimana sih caranya semua informasi di internet bisa tersimpan rapi dan gampang ditemukan? Misalnya, saat buka aplikasi belanja, kamu bisa langsung cari barang yang diinginkan, melihat riwayat pesanan, bahkan tahu status pengiriman dengan cepat. Atau ketika scroll Instagram, kamu bisa nemuin akun teman dan postingan favorit tanpa repot. Nah, rahasianya ada di balik database relasional!


Database itu seperti “otak digital” di balik aplikasi dan sistem yang kamu pakai setiap hari. Tapi, biar otak ini bisa bekerja maksimal, dibutuhkan bahasa khusus yang namanya SQL. Anggap saja SQL ini seperti “instruksi” yang kamu kasih ke mesin untuk menampilkan data yang kamu butuhkan.


Oleh sebab itu, bagi Sahabat DQ yang tertarik untuk mendalami bidang data maka kamu wajib untuk menyelami konsep database relasional dengan cara yang sederhana dan menyenangkan. Mulai dari apa itu database relasional, bagaimana SQL bekerja, hingga contoh nyata yang sering kamu temui dalam kehidupan sehari-hari. 


1. Apa itu Database Relasional dalam Dunia Data?

Sebelum membahas hal-hal yang lebih menarik terkait database relasional. Kamu harus memahami terlebih dahulu esensi atau konsep apa itu database relasional? Jadi, secara sederhana, database relasional dapat dijelaskan sebagai sebuah sistem penyimpanan data dalam bentuk tabel-tabel yang terstruktur dan saling berhubungan. Setiap tabel terdiri dari baris dan kolom.


Baris mewakili data individual, sementara kolom menyimpan jenis data tertentu (misalnya nama, alamat, atau ID pelanggan). Hubungan antar-tabel inilah yang membuat database ini disebut “relasional.”


Bayangkan kamu punya daftar belanja. Setiap kategori (seperti buah-buahan, sayuran, dan minuman) bisa dianalogikan sebagai tabel yang berbeda. Koneksi antar-tabel ini berguna agar saat kamu mencari informasi (misalnya stok barang atau harga), semuanya tetap sinkron dan rapi.


Inilah yang membedakan database relasional dengan database non-relasional (seperti NoSQL). Di sistem relasional, datanya saling terkait dan bisa diakses menggunakan kunci unik seperti Primary Key dan Foreign Key. Mirip dengan cara kamu menghubungkan kontak teman dan pesan mereka di aplikasi chatting. Contohnya di toko online, tabel pelanggan terhubung dengan tabel transaksi. Jadi, ketika kamu melakukan pembelian, sistem tahu transaksi itu milik siapa dan barang apa saja yang dibeli.


2. SQL: Bahasa Pemrograman di Balik Database Relasional

Kalau database relasional adalah gudangnya data, maka SQL (Structured Query Language) adalah bahasanya. SQL adalah alat untuk “berkomunikasi” dengan database meminta, memperbarui, atau menghapus data sesuai kebutuhan. Bayangkan SQL seperti kamu berbicara dengan mesin untuk mencari informasi, persis seperti saat meminta asisten virtual mencari playlist tertentu di aplikasi musik.


Berikut ini adalah beberapa perintah SQL dasar yang sering digunakan:

  • SELECT: Untuk mengambil data dari database (misalnya, “Tunjukkan semua pelanggan dari Jakarta”).

  • INSERT: Untuk menambahkan data baru ke tabel (misalnya, “Tambahkan pelanggan baru bernama Budi”).

  • UPDATE: Untuk memperbarui data yang sudah ada (misalnya, “Ubah alamat pelanggan A menjadi alamat baru”).

  • DELETE: Untuk menghapus data tertentu (misalnya, “Hapus transaksi yang tidak valid”).

Dengan menguasai dasar-dasar SQL, kamu bisa mengelola database relasional dengan mudah, baik untuk pekerjaan maupun keperluan pribadi.


Baca juga : Bootcamp Data Analyst with SQL and Python


3. Jenis-Jenis Database Relasional 

Setiap jenis database relasional memiliki keunikan dan kelebihan yang membuatnya cocok untuk kebutuhan tertentu. Berikut adalah empat database paling populer dan penggunaannya:

  • MySQL

    MySQL adalah database relasional open-source yang sering digunakan untuk aplikasi berbasis web seperti WordPress dan toko online. Keunggulannya terletak pada kecepatan, kemudahan penggunaan, dan komunitas luas. Cocok untuk startup dan developer pemula karena tidak memerlukan biaya lisensi. MySQL ideal untuk proyek yang membutuhkan performa tinggi dengan struktur data sederhana.

  • PostgreSQL

    PostgreSQL lebih unggul dalam menangani data kompleks dan mendukung data semi-terstruktur seperti JSON. Dengan fitur canggih dan ketahanan dalam transaksi rumit, PostgreSQL banyak digunakan dalam aplikasi analitik dan data-driven seperti fintech dan IoT. Database ini ideal untuk proyek yang memerlukan fleksibilitas tinggi dan performa kuat.

  • SQLite

    SQLite adalah database ringan dan sederhana yang tidak memerlukan server. Karena sifatnya embedded, SQLite sering dipakai untuk aplikasi mobile dan prototipe. Database ini cocok untuk menyimpan data lokal di aplikasi dengan pengguna terbatas, tetapi kurang ideal untuk sistem berskala besar atau yang memerlukan transaksi kompleks.

  • Microsoft SQL Server

    Microsoft SQL Server adalah pilihan utama untuk perusahaan besar yang membutuhkan keamanan tinggi dan pengelolaan data skala besar, seperti dalam ERP dan CRM. Terintegrasi dengan Azure dan Power BI, SQL Server banyak digunakan untuk manajemen bisnis dan sistem operasional perusahaan. Keunggulannya terletak pada fitur enkripsi dan manajemen akses yang andal.


4. Kenapa Database Relasional Penting dalam Industri?

Kemampuan menguasai database relasional dan SQL adalah salah satu skill penting di era digital saat ini. Banyak profesi seperti data analyst, web developer, dan data engineer mensyaratkan pengetahuan SQL sebagai dasar untuk mengakses dan mengolah data. Selain itu, perusahaan kini semakin bergantung pada data-driven decision making, sehingga keterampilan SQL menjadi aset berharga untuk membantu menganalisis data dan mendukung keputusan bisnis.


Tren transformasi digital juga membuat pengetahuan SQL relevan di berbagai industri. Bahkan untuk pemula, memahami SQL bisa menjadi gerbang masuk ke dunia teknologi karena banyak lowongan pekerjaan menjadikannya sebagai kualifikasi dasar. Di sisi lain, keterampilan ini tak hanya berguna di lingkungan kerja tetapi juga bermanfaat untuk proyek pribadi dan penelitian akademis. Dengan database relasional dan SQL, kamu bisa mengolah data dengan lebih efektif dan membuka peluang karir di bidang teknologi maupun bisnis yang terus berkembang.


Baca juga : Catat! Ini 3 Keuntungan Belajar SQL dalam Mengolah Data


Sahabat DQ ingin menguasai pengelolaan database relasional menggunakan SQL, dan keahlian lainnya sesuai kebutuhan di industri, tapi bingung bagaimana cara untuk memulai belajarnya? Jangan khawatir! Segera Sign Up ke DQLab! Di sini, kamu bisa belajar dari dasar hingga tingkat lanjut dengan materi dan tools yang relevan dengan kebutuhan industri, bahkan tanpa latar belakang IT. Belajar kapan saja dan di mana saja dengan fleksibilitas penuh, serta didukung oleh fitur eksklusif Ask AI Chatbot 24 jam, lho!


DQLab juga menyediakan modul berkualitas yang disusun oleh para ahli dengan studi kasus yang bisa membantu kamu memahami cara memecahkan masalah nyata dari berbagai industri. Tak hanya itu, metode pembelajaran HERO (Hands-On, Experiential Learning & Outcome-based) yang diterapkan, ramah untuk pemula dan telah terbukti mencetak talenta-talenta unggulan yang sukses berkarier di bidang data.


Jadi, tunggu apa lagi? Segera persiapkan diri untuk menguasai keterampilan di bidang data dan teknologi dengan subscribe modul premium, atau ikuti Bootcamp Data Analyst with SQL and Python sekarang juga!


Penulis: Lisya Zuliasyari


Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login