Kisah Sukses Sky, dari Program TETRIS DQLab Hingga Sukses jadi Data Scientist
Nicholas Sky Salvatio, seorang fresh graduate dari jurusan Statistika di Universitas Indonesia (UI) sekaligus alumni program TETRIS di DQLab kini telah sukses bekerja sebagai Data Scientist di Asuransi Astra. Namun, dibalik kesuksesannya kini ia harus melewati perjalanan panjang untuk mencapai posisi ini. Kisah dimana ia harus konsisten motivasi diri, belajar tanpa henti, dan berani dalam menghadapi tantangan.
Ingin tahu bagaimana perjalanan inspiratif selengkapnya dari seorang Sky? Simak kisahnya berikut ini!
1. Awal Mula Mengenal Program TETRIS di DQLAB
Perkenalan Sky dengan dunia data science dimulai dari sosial media. Ia mendapati informasi melalui Instagram terkait program TETRIS Batch 1 dari DQLab. Awalnya ia memiliki ketertarikan dengan peluang magang yang ditawarkan program ini, hingga akhirnya memutuskan untuk mengikuti program ini, yang dijadikan sebagai salah satu pilihan investasi cemerlang untuk karirnya di masa mendatang.
“Tahu DQLab sebenernya udah tau dari lama, cuman aku beneran ikut program DQLab itu di TETRIS Batch 1. Di TETRIS aku iseng-iseng scroll Instagram, nemu nih program semacam TETRIS dari DQLab kaya bootcamp untuk mempersiapkan karir sebagai data analyst di bidang data lah selama 1 bulan lebih. Dari situ okelah tertarik, kebetulan waktu itu jaman-jamannya COVID, aku buka laptop cuma buat kuliah online doang, jadi banyak waktu senggang. Boleh lah coba aja deh di TETRIS ini. Katanya kan ada kesempatan magang juga, sebagai bentuk investasi lah.” -ungkap Sky
Tak hanya itu, sebagai seorang pemula di bidang data, ia sangat terpesona dengan dengan kurikulum pembelajarannya yang intensif. Dimana ia juga mendapatkan kesempatan untuk mempelajari banyak keterampilan baru di bidang data. Seperti menggunakan tools SQL dan juga Pentaho. Namun, dibalik banyaknya tantangan yang dihadapi, ia berhasil menyelesaikan program ini.
“Nah, pas ikut TETRIS program oke, materinya beneran intensive banget. Soalnya bisa dibilang aku juga pemula banget di bidang data. Maksudnya aku saat itu baru pertama kali pakai SQL, pakai Pentaho. Udah gitu, agak challenge juga buat aku untuk bisa ngikutin pembelajarannya, tapi ya somehow ternyata aku bisa melalui itu semua.” -lanjut Sky
2. Manajemen Waktu di Tengah Kewajiban Kuliah dan Magang di Kompas Gramedia
Keberhasilan Sky dalam menyelesaikan seluruh rangkaian program TETRIS mengantarkannya pada kesempatan emas untuk magang di Litbang Kompas Gramedia sebagai seorang Data Analyst Intern, meskipun saat itu masih berada di semester keempat perkuliahan. Namun Sky membuktikan bahwa ia mampu memanajemen waktu dengan baik antara kewajiban utamanya untuk berkuliah dengan kegiatan magangnya. Pengalaman awal di industri ini menjadi sebuah hal yang sangat berharga bagi Sky, karena ia bisa terjun langsung untuk menjalankan peran sebagai seorang Data Analyst dengan mengolah dan menganalisis data potensi desa-desa di Jawa Timur.
“Managenya dari situ sih, manage my priority, intinya kalau ada pekerjaan yang harus dikerjakan meskipun deadlinenya agak lama ya harus tetep dikerjain. Jadi aku punya waktu luang buat intern.” -ujar Sky
3. Kesempatan Berkarir sebagai Data Scientist di Asuransi Astra
Meskipun Sky tidak secara langsung menunjukkan portofolionya dari TETRIS dalam proses rekrutmen yang ia jalani setelah lulus dari UI, namun keterampilan yang dia peroleh terbukti menjadi salah satu faktor pendukung hingga ia bisa mendapatkan untuk berkarir dengan posisi sebagai Data Scientist di Asuransi Astra saat ini.
“Kebetulan waktu itu ada career fair di kampus aku, salah satunya ada Astra tuh, aku coba apply. Terus aku coba juga psikotes disitu, Seminggu setelahnya aku dapet panggilan interview. Seleksinya ketat banget, somehow alhamdulillah aku bisa dapet deh.” -ungkap Sky
Materi SQL yang diajarkan dalam program TETRIS DQLab terbukti sangat membantu Sky dalam pekerjaannya. Meskipun sudah jarang menggunakan SQL secara intensif, Sky masih sering merujuk kembali ke materi DQLab untuk mengingat kembali konsep-konsep yang pernah dipelajari.
“Oh pernah banget, apalagi materi SQL. Soalnya kan waktu di TETRIS bener-bener diajarin kan SQL ini, kalo nggak salah selama seminggu full diajarin, dan SQL nya dari basic dapet. Wah itu ngebantu banget sih. Nah, kebetulan setelah dari TETRIS itu aku udah jarang banget nyentuh SQL lagi, udah gitu aku banyak yang lupa. Jadi setelah itu aku ngebuka lagi recordingnya, materinya buat ngerecall memorynya. Sekarang juga masih pelajarin lagi SQL nya.” -lanjut Sky
4. Menghadapi Tantangan Komunikasi sebagai Keterampilan yang Krusial
Dalam bidang data, Sky menghadapi banyak tantangan, terutama dalam mengkomunikasikan hasil analisis kepada klien yang non-teknis. Kemampuan untuk menerjemahkan atau mengkomunikasikan data-data dan metode kompleks menjadi sebuah informasi yang mudah dipahami menjadi skill penting yang perlu terus diasah olehnya hingga kini.
“Jadi challenge utamanya buat aku gimana caranya menerjemahkan teori-teori itu supaya bisa dipahami. Nggak mungkin kan kalo aku presentasi yang ditampilkan codingan, yah ngantuk dong. Mana ada yang mau liat, bisa-bisa meeting dibatalin, kok yang dipresentasiin codingan. Nah intinya biar orang awam pun sekali liat langsung paham.” -kata Sky
5. Tips Implementasi Data Science di Dunia Kerja
Sky juga mempelajari dokumentasi dan laporan-laporan dari klien sebelumnya. Ia menyadari bahwa dalam bidang data, kemampuan untuk menyampaikan informasi secara jelas dan to the point sangatlah penting. Hal ini memungkinkan audiens, terutama yang non-teknis, untuk memahami inti dari laporan hanya dalam beberapa kalimat, tanpa merasa terbebani oleh rincian teknis yang berlebihan.
“Biasa sih yang aku lakuin, mereka kan biasanya ada dokumentasi, report-report dari client. Nah, dari situ coba aku pelajari, apa sih yang harus ditunjukkan ke audiance seperti apa, dan kebanyakan aku pelajari ga perlu banyak kata-kata atau paragraf, yang penting to the point. Jadi orang bisa baca dari satu kalimat aja udah bisa paham rangkuman dari 5 paragraf.” -ungkap Sky
Perjalanan karir Sky yang panjang melalui program TETRIS hingga sukses menjadi seorang Data Scientist membuktikan bahwa DQLab dapat menjembatani, serta memberikan kesempatan bagi pemula yang ingin belajar dan memulai karier di bidang data dari nol. Tentunya dibarengi dengan komitmen dan kesungguhan, semua bisa diwujudkan!
Penulis: Lisya Zuliasyari