Manfaat Integrasi Data dalam Big Data Bidang Pariwisata

Integrasi Data dapat didefinisikan sebagai pengumpulan dan kombinasi data dari berbagai sumber daya untuk memberikan struktur terpadu atau tampilan data gabungan. Dimana kita dapat memanipulasi operasi, melakukan analisis, dan membangun statistik. Sebagai keseluruhan strategi dari perspektif proses bisnis, integrasi data adalah langkah awal untuk mengubah data menjadi data yang lebih deskriptif dan kritis. Kombinasi dari data terstruktur, tidak terstruktur, dan semi-terstruktur yang dikumpulkan oleh berbagai organisasi, big data mengumpulkan informasi (data mining) dan menggunakannya dalam proyek machine learning, pemodelan prediktif, dan aplikasi analisis tingkat lanjut lainnya. Big data telah menghasilkan keajaiban di berbagai industri di seluruh dunia, tidak terkecuali industri pariwisata. Big data telah mengubah industri pariwisata dan juga digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Industri pariwisata adalah salah satu sektor yang sangat bergantung pada data yang dikumpulkan, dan dalam beberapa tahun terakhir, menjadi lebih efisien, berkat big data dan data analytics. Big data menangani semua yang diharapkan wisatawan dari layanan perjalanan, memberikan penawaran dan saran yang direkomendasikan tentang tempat yang menarik untuk dikunjungi. Karena ini bisa dianggap penting untuk diketahui lebih detail dan selalu dibutuhkan pelancong. Tidak ada salahnya jika mengatakan bahwa dengan kehadiran big data membuat pengalaman pelancong atau wisatawan bebas stres, yang diinginkan setiap wisatawan.

11 bulan dilanda pandemi COVID-19 membuat kondisi perekonomian Indonesia babak belur. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2020 terkontraksi cukup dalam hingga -5,32%. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mencatat, hingga April 2020, total kerugian industri pariwisata Indonesia mencapai Rp 85,7 triliun. Ribuan hotel dan restoran terpaksa tutup, begitu pula dengan sejumlah maskapai penerbangan dan tour operator yang ikut alami kerugian. Dengan demikian, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan bahwa big data akan jadi salah satu inovasi strategi pemasaran pariwisata di tahun 2021. Strategi inovasi di antaranya dengan pendekatan big data untuk memetakan potensi dan menguatkan berbagai aspek pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Ditambahkan oleh Wakil Menteri Pariwisata yaitu Angela Tanoesoedibjo, kalau kita bicara big data tentunya kita bicara mengenai bagaimana digital itu sangat berpengaruh terhadap kehidupan kita sehari-hari. Pada artikel DQLab kali ini, kita akan membahas manfaat integrasi data dalam big data khususnya pada sektor pariwisata, pastikan kalian simak baik-baik dan baca selengkapnya artikel berikut ini.

1.Revenue Management 

Manajemen pendapatan merupakan proses memahami, mengantisipasi, dan menangani perilaku konsumen dalam rangka maksimalisasi pendapatan (revenue) atau keuntungan (profit). Industri perjalanan dan pariwisata membutuhkan data internal seperti tingkat hunian, ekspektasi pelanggan, pendapatan kamar, dan pemesanan terkini. Kemudian, data-data eksternal seperti informasi tentang cuaca, penerbangan, acara lokal, dan liburan sekolah agar dapat memberikan layanan yang lebih baik. Hal ini memungkinkan hotel untuk memprediksi permintaan di masa depan dan mengantisipasi beberapa periode sebelumnya, yang menghasilkan manajemen harga dan tarif kamar yang lebih baik, meningkatkan selama permintaan tinggi untuk memaksimalkan pendapatan yang dihasilkan. Lebih banyak data akan lebih baik hanya jika sistem manajemen pendapatan membantu meningkatkan perkiraan harga dan permintaan. Hal ini memungkinkan pengelolaan bauran bisnis dan strategi penetapan harga tertentu, dan membantu meningkatkan proses pengoptimalan yang memberikan keunggulan atas pesaing.

Baca juga : Pahami Proses Integrasi Data untuk Hasilkan Proses Pengolahan Data yang Valid

2.Reputation Management

Dalam dunia pemasaran, istilah reputation management adalah tindakan untuk mengelola reputasi yang dimiliki di internet, khususnya seperti mesin pencari google. Big Data telah mendukung hotel untuk berfungsi dengan lancar, mulai dari pembayaran dan penagihan hingga penggunaan metode pembayaran yang  sangat fleksibel. Di era internet saat ini, pelanggan dapat meninggalkan ulasan tentang pengalaman dan pendapat mereka di berbagai platform seperti situs media sosial, situs ulasan khusus seputar travel, dan mesin pencari google. Ulasan ini diperiksa secara teratur, dan pelanggan menggunakannya untuk membandingkan hotel yang berbeda sebelum memesan. Informasi yang pernah dikumpulkan dari pelanggan dapat digunakan untuk meningkatkan upaya pelatihan hotel, melakukan perbaikan, dan berfokus untuk membuat ulasan kedepannya menjadi positif. 

Baca juga : Belajar Data Science: Simak 3 Manfaat Penerapan Big Data di Berbagai Industri

3.Riset Pasar Industri Pariwisata

Big Data digunakan oleh industri perjalanan dan pariwisata untuk menganalisis dan mengumpulkan informasi tentang orang-orang untuk mendapatkan pemahaman yang jelas tentang apa yang ditawarkan bisnis lain kepada pelanggan. Data memungkinkan untuk menunjukkan dengan tepat melalui berbagai kelemahan, kekuatan, dan reputasi keseluruhan dari berbagai perusahaan. Selain itu juga membantu para pemimpin bisnis mengidentifikasi potensi celah di pasar. Hal ini menguntungkan orang-orang di industri perjalanan dalam berbagai cara, memungkinkan mereka membuat keputusan berdasarkan bukti lapang.

4. Yuk, BELAJAR DATA SCIENCE GRATIS DI DQLAB SELAMA 1 BULAN!

Editor: Annissa Widya