Memahami Fungsi ELSE IF Python untuk Kode Perintah Pada Kondisi Percabangan
Terdapat banyak bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk membuat aplikasi atau website. Masing-masing bahasa pemrograman memiliki fitur yang berbeda-beda yang berfungsi untuk pengembangan program. Fleksibilitas dan kemudahan pada penerapannya menjadi beberapa alasan pengembang dalam memilih bahasa pemrograman yang sesuai untuk permasalahan yang ada.
Salah satu yang memiliki keunggulan tersebut yaitu bahasa pemrograman Python. Struktur bahasa Python berfokus pada keterbacaan kode sehingga pengembang akan lebih fokus dalam membuat program daripada penyusunan kodenya. Fitur dan librarynya juga banyak dan mendukung pembuatan aplikasi, website, hingga proses data science seperti machine learning. Pengembang bisa menggunakan IDE atau editor kode untuk membuat program menggunakan Python seperti IDLE dan Visual Studio Code.
Dalam membuat program kita akan menuliskan perintah menggunakan fungsi-fungsi yang disediakan bahasa pemrograman Python. Misalnya untuk menampilkan hasil kita bisa menggunakan fungsi print atau untuk mengecek tipe data dengan fungsi type. Masih banyak lagi fungsi lainya dalam Python seperti fungsi yang digunakan untuk kondisi percabangan.
Kondisi ini sangat umum ada pada penulisan kode untuk suatu program. Oleh karena itu, pengembang harus memahami logika percabangan ini. Nah, artikel kali ini kita akan membahas fungsi untuk kondisi percabangan yaitu ELSE IF pada Python. Yuk, simak pembahasannya di bawah ini!
1. Percabangan IF
Percabangan dalam pemrograman adalah proses penentuan keputusan atau disebut dengan conditional statement. Pada dasarnya konsep percabangan untuk memerintahkan komputer melakukan suatu aksi tertentu berdasarkan kondisi yang terpenuhi atau tidak terpenuhi. Kondisi percabangan ada di semua program baik itu berbasis web, mobile, atau desktop untuk memberikan output sesuai dengan kondisi percabangan yang diterapkan.
Fungsi IF digunakan untuk perintah percabangan yang akan menentukan tindakan apa yang dilakukan sesuai dengan kondisi tersebut. Struktur penulisan percabangan IF yaitu
if kondisi:
statements()
Kondisi berisi variabel atau nilai dengan tipe data boolean baik berupa nilai TRUE atau FALSE secara langsung atau ekspresi logika.
Baca juga : Yuk Cari Tahu Perbedaan Python R dan SQL
2. IF ELSE
Selanjutnya kita bahas fungsi yang masih menggunakan IF yaitu fungsi IF ELSE. Fungsi percabangan ini tidak hanya digunakan untuk menentukan tindakan berdasarkan suatu kondisi tertentu, tetapi juga menentukan tindakan jika kondisi yang dinyatakan tidak sesuai. Jika IF mengeksekusi kondisi TRUE, fungsi IF ELSE mengeksekusi tindakan TRUE dan FALSE. Contoh penggunaan sederhana IF ELSE sebagai berikut:
nilai = int(input("Masukkan nilai hasil ujian:"))
if nilai >= 75:
print("Selamat kamu lulus!")
else:
print("Maaf, kamu harus remedial")
Kondisi percabangan diatas menyatakan jika siswa memperoleh nilai lebih atau sama dengan 75 maka program akan mencetak "Selamat kamu lulus!" sedangkan jika tidak mencapai nilai 75 akan mencetak "Maaf, kamu harus remedial". Maka siswa tersebut harus mengulang ujiannya.
3. IF/ELIF/ELSE
Kondisi percabangan yang IF/ELIF/ELSE digunakan ketika ada lebih dari dua keputusan. ELIF merupakan singkatan dari ELSE IF yang berfungsi membuat kondisi atau logika ketika kondisi pertama salah. Penulisannya seperti berikut:
if kondisi:
statements()
elif kondisi2:
statements()
else:
statements()
Misalnya kita membuat program untuk melihat apakah penjualan sabun mandi sudah memenuhi target atau belum. Kodenya seperti berikut:
produk = int(input("Masukkan total penjualan produk:"))
if produk >= 150:
print("Penjualan sangat baik dan memenuhi target")
elif produk >= 120:
print("Penjualan cukup baik meski belum memenuhi target")
elif produk >= 100:
print("Penjualan cukup banyak namun perlu peningkatan")
else:
print("Penjualan jauh dari target dan perlu dilakukan evaluasi")
Jika produk yang total penjualan yang di input 160 berarti penjualan sangat baik dan memenuhi target. Namun jika kurang dari 100 maka penjualan jauh dari target dan perlu dilakukan evaluasi.
Baca juga : Mengenal Perbedaan R Python dan SQL
4. Nested IF
Dalam penulisan kode bisa juga kita buat fungsi IF di dalam IF. Fungsi ini disebut IF bersarang atau nested IF yang digunakan ketika program membutuhkan dua IF dalam satu kondisi. Secara umum penulisan nested IF yaitu sebagai berikut:
if kondisi:
if kondisi1:
statement()
else:
statement()
elif kondisi:
statement()
else:
statement()
Sekarang kita coba membuat program sederhana menggunakan fungsi nested IF atau IF bersarang, contohnya sebagai berikut:
username = input("Masukan Username: ")
password = input("Masukan Password: ")
if username == "dqlab":
if password == "567321":
print ("Selamat Datang di DQLab!")
else :
print ("Password yang Anda Masukkan Salah")
else :
print ("Akun Tidak Ditemukan")
Jika username yang dimasukkan adalah dqlab dan password adalah 567321 maka hasil yang ditampilkan yaitu "Selamat Datang di DQLab!". Jika password yang dimasukkan tidak sesuai maka akan menampilkan "Password yang Anda Masukkan Salah"). Selain username dan password tersebut maka akan menampilkan "Akun Tidak Ditemukan".
5. Implementasikan Kondisi Percabangan Pada Datasetmu
Kondisi percabangan seringkali digunakan dalam membuat program seperti menampilkan hasil perhitungan atau ketika membuat halaman login pada suatu aplikasi atau website. Kamu bisa mulai belajar menerapkan kondisi percabangan dalam berbagai kondisi dan juga dataset yang kamu punya.
Salah satu modul Python di DQLab membahas fungsi untuk kondisi percabangan ini bersama mentor data. Yuk, jangan lewatkan kesempatan belajar data bareng DQLab. Daftarkan dirimu di DQLab.id dan pilih paket belajar yang kamu inginkan.
Penulis: Dita Kurniasari
Editor: Annissa Widya