Mengenal Problem Solving, Skill Wajib Data Scientist
Data Scientist menjadi pekerjaan impian banyak orang. Gaji yang ditawarkan terbilang cukup fantastis. Tidak hanya itu, prospek karir posisi yang bertugas untuk menganalisis data ini juga sangat menjanjikan.
Hingga saat ini, kebutuhan akan posisi Data Scientist masih terus meningkat, sementara kandidat yang layak dan memenuhi kualifikasi yang ada masih sedikit dan belum mampu memenuhi jumlah Data Scientist yang dibutuhkan. Kebutuhan akan Data Scientist ini juga didukung oleh perkembangan teknologi digital yang menghasilkan banyak data.
Untuk bisa menjadi seorang Data Scientist, tentunya Sahabat DQ harus menguasai skill tertentu. Pada dasarnya, baik soft skill maupun hard skill memang sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan permasalahan yang mungkin akan ditemukan dalam pekerjaannya nanti.
Dengan menguasai hard skill, maka kita bisa menyelesaikan pekerjaan yang bersifat teknis, sementara dengan menguasai soft skill, kita bisa menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan akurat.
Salah satu skill yang harus dikuasai oleh Data Scientist adalah problem solving. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai skill tersebut. Udah pensaran kan? Yuk, simak pembahasannya!
1. Apa Itu Problem Solving
Problem solving merupakan proses penyelesaian masalah secara terstruktur sehingga akan melibatkan beberapa tahapan yang ada di dalamnya. Untuk bisa menyelesaikan permasalahan yang ada, kita tentunya harus mengetahui latar belakang terjadinya masalah tersebut.
Setelah melakukan identifikasi pada permasalahan yang ada, baru lah kita bisa menentukan solusi apa yang harus diambil. Problem solving menjadi salah satu soft skill yang wajib untuk dikuasai oleh Data Scientist. Sebenarnya tidak hanya Data Scientist, ada banyak pekerjaan lainnya yang juga membutuhkan skill problem solving.
Baca juga : Mengenal Profesi Data Scientist
2. Mengapa Problem Solving Penting untuk Data Scientist?
Tapi sebenarnya, apa sih alasannya skill problem solving ini harus dikuasai oleh Data Scientist? Pada dasarnya, seorang Data Scientist akan terus berhubungan dengan berbagai macam permasalahan. Bahkan terkadang seorang Data Scientist akan mencoba mencari permasalahan yang sekiranya bisa diselesaikan agar performa perusahaan semakin meningkat.
Dengan adanya skill problem solving ini, Data Scientist bisa menyelesaikan permasalahan yang dimiliki secara lebih mudah karena melibatkan beberapa tahapan yang terperinci. Sehingga solusi yang bisa dipilih tidak hanya terperangkap di dalam kepala saja, namun bisa dikeluarkan setelah masalah yang ada di break-down untuk mendapatkan akar permasalahannya.
3. Tahapan untuk Melakukan Problem Solving
Ada beberapa tahapan yang bisa dilakukan agar bisa menyelesaikan permasalahan yang ada dengan lebih mudah.
Memahami Masalah yang sedang terjadi.
Banyak hal yang kerap kali dianggap masalah namun sebenarnya bukanlah masalah, sehingga kita perlu memastikan apakah hal tersebut memang mengganggu untuk keberlangsungan perusahaan. Misalnya adanya customer churn.
Cari tahu akar permasalahan
Setelah mengetahui secara jelas apa permasalahan yang sedang kita hadapi, tahapan selanjutnya adalah menentukan akar dari permasalahan tersebut. Agar bisa menyelesaikan permasalahan yang ada, maka kita harus menyelesaikan dari akarnya.
Data Scientist bisa melakukan berbagai macam analisis untuk melihat hal mana saja yang sebenarnya berhubungan dengan customer churn.
Cari Solusi
Begitu mengetahui akar permasalahannya, maka kita bisa dengan mudah menemukan solusi apa yang harus diambil. Data Scientist bisa merekomendasikan solusi yang mungkin bisa diterapkan kepada para stakeholder. Untuk mendapatkan solusi, tentunya Data Scientist harus memiliki pemahaman tentang bisnis yang sedang dijalankan.
Terapkan solusi dan evaluasi
Tahapan terakhir adalah menerapkan solusi yang sudah didapatkan pada tahap sebelumnya untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Selain itu juga dibutuhkan evaluasi terhadap kinerja yang sudah dilakukan sebelumnya.
4. Meningkatkan Kemampuan Problem Solving
Soft skill bukanlah hal yang akan dimiliki secara spontan. Kita perlu meningkatkan soft skill yang kita miliki, begitupun untuk skill problem solving. Ada beberapa cara yang bisa dicoba agar kita semakin mahir untuk menyelesaikan permasalahan, diantaranya adalah:
Gunakan mind mapping sehingga bisa melihat ide-ide yang lebih cemerlang agar bisa menyelesaikan permasalahan dengan mudah.
Anggap masalah sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan sehingga kita tidak akan merasa terbebani dan bisa fokus mencari solusi.
Lakukan secara bertahap. Tujuan akhir yang ingin dituju memang mencari solusi, namun daripada langsung berfokus pada solusi, ada baiknya masalah yang ada diselesaikan secara bertahap sehingga kita bisa berpikir dengan jernih untuk menentukan strategi yang tepat.
Cari bantuan jika sudah benar-benar buntu. Kamu bisa berdiskusi dengan atasanmu, mentor, atau orang yang kamu yakini bisa memberikan ide-ide yang lebih segar.
Baca juga : Yuk Kenal Role Data Scientist, Profesi Menarik Dengan Gaji Besar
Tertarik untuk menjadi Data scientist namun tidak memiliki basic Data Science sama sekali? Sekarang, Sahabat DQ tidak perlu pusing lagi mencari tempat belajar ilmu Data Science karena DQLab bisa kamu jadikan tempat belajar ternyaman mu.
Ada 3 bahasa pemrograman yang bisa kamu pelajari di DQLab saat ini, yaitu bahasa R, Python, dan juga SQL. Selain modul yang berbayar, kamu juga bisa menikmati free modul dari DQLab loh.
Caranya gampang banget, kamu cukup sign up menjadi member dan akan bisa menikmati modul-modul yang ada. Yuk, tunggu apa lagi?
Penulis : Gifa Delyani Nursyafitri