Buat Akun DQLab & Akses Kelas Data Science Python, R, SQL, Excel GRATIS!

Menuliskan Code Python untuk Kondisi Percabangan dengan ELSE IF

Belajar Data Science di Rumah 12-November-2021
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/263f65d73640cacced6ae8771d572952_x_Thumbnail800.png

Dalam menuliskan code, banyak fungsi yang bisa kita gunakan. Di Python, jika kita ingin menampilkan hasil code gunakan fungsi print. Atau untuk mengakses data yang akan kita analisis, gunakan library Pandas. Ketika kita membuat aplikasi, code untuk kondisi percabangan merupakan hal yang umum. Tidak hanya pada Python, tapi juga bahasa pemrograman lainnya. Pada dasarnya konsep percabangan (conditional statement) adalah merupakan proses penentuan aksi yang dilakukan komputer jika kondisi terpenuhi dan tidak terpenuhi. Misalnya untuk menentukan mana saja siswa yang lulus berdasarkan nilai minimal kelulusan. 


Simplenya konsep percabangan ini adalah œjika...maka¦ artinya jika kondisi terpenuhi tindakan apa yang akan dilakukan, dan jika kondisi tidak terpenuhi maka akan melakukan tindakan lainnya. Bagi yang baru belajar Python, jangan khawatir karena Python ini bahasa yang mudah dipahami dan dipelajari. Kamu bisa membuat program atau aplikasi dengan Python menggunakan IDE maupun code editor seperti Jupyter dan Visual Studio Code. Cara menggunakannya dapat kamu cari informasinya dengan mudah di internet atau buku. Jika di perangkatmu sudah terpasang IDE Python, sekarang kita coba belajar menuliskan code untuk kondisi percabangan dengan Else IF. Yuk, praktekkan bersama!


1. Operator Kondisi Percabangan

Conditional statement yang ditulis dengan Python menggunakan logika boolean untuk mengevaluasi kondisi. Saat kondisi dibandingkan dan dievaluasi, nilai boolean akan mengembalikan nilai True dan False. Ini digunakan untuk conditional statement yang mudah hingga yang kompleks. Adapun operator yang digunakan dalam penulisan code conditional statement yaitu sebagai berikut:

  • Sama dengan (=) untuk menyatakan nilai variabel yang sama, contoh a = b

  • Tidak sama dengan (!=) untuk menyatakan nilai variabel berbeda, contoh a != b

  • Kurang dari (<) untuk menyatakan variabel satu lebih kecil dari variabel lainnya, contoh a < b

  • Lebih dari (>) untuk menyatakan variabel satu lebih besar dari variabel lainnya, contoh a > b

  • Kurang dari sama dengan (<=) untuk menyatakan kondisi variabel kurang dari sama dengan variabel lainnya, contoh a <= b

  • Lebih dari sama dengan (>=) untuk menyatakan kondisi variabel lebih dari sama dengan variabel lainnya, contoh a >= b


Baca juga : Yuk Cari Tahu Perbedaan Python R dan SQL


2. IF ELSE

Conditional statement dengan IF digunakan untuk menguji kondisi tertentu dimana jika kondisi terpenuhi maka perintah akan dijalankan atau dieksekusi. Sedangkan IF ELSE sama dengan IF namun dengan dua kondisi. Jadi jika kondisi terpenuhi, maka perintah benar akan dijalankan sedangkan jika kondisi tidak terpenuhi maka perintah salah yang akan dijalankan. Sekarang kita coba bersama menuliskan dulu code IF dengan beberapa operatornya yaitu di bawah ini:


Operator and dan or memungkinkan penulisan conditional statement yang kompleks. Sedangkan operator in digunakan untuk memeriksa apakah objek tertentu ada dalam daftar atau tidak, contohnya seperti berikut:


Conditional statement IF ELSE contohnya seperti di bawah ini:


Nilai diatas 75 akan dinyatakan Lulus sedangkan selain itu dinyatakan Tidak Lulus.


3. IF/ELIF/ELSE

Kamu juga bisa loh membuat kondisi percabangan lebih dari satu. Bagaimana caranya? Gunakan conditional statement yang mengandung IF/ELIF/ELSE. ELIF merupakan singkatan dari ELSE IF yang berfungsi membuat kondisi atau logika ketika kondisi pertama salah. Contoh penggunaannya yaitu seperti berikut:


Dalam code dituliskan beberapa kondisi rentang umur dan pernyataan yang akan ditampilkan. Pada contoh kita masukkan umur 25 dan masuk dalam rentang umur pada kondisi ELIF sehingga ditampilkan statement œUsia Produktif. Sedangkan diluar kondisi yang ada pada code alias dibawah 12 tahun akan menampilkan hasil seperti ini: 


4. Nested IF

Aksara: œAku pengen bikin kondisi percabangan secara bertingkat. Bisa gak ya?

Senja: œBisa dong! Pakai nested IF aja. Kita coba bareng-bareng, yuk!


Nah, IF di dalam IF atau IF bersarang atau nested IF yang digunakan ketika program membutuhkan dua IF dalam satu kondisi. Secara umum penulisan codenya seperti berikut:


Selalu perhatikan penulisannya ya. IF selanjutnya harus lebih menjorok ke dalam (indentasi). Contohnya code dibawah ini:


Output diatas menampilkan jika gaji 5 juta, status karyawan tetap, dan punya mobil maka gaji sudah termasuk diatas UMR, wajib bayar pajak penghasilan, dan wajib bayar pajak aset yaitu kendaraan mobil. Hasil output akan sama jika aset yang dimasukkan adalah motor, mobil, dan rumah. Sedangkan jika tidak punya aset dan gaji dibawah UMR, outputnya yaitu gaji masih dibawah UMR seperti berikut:


Baca juga : Mengenal Perbedaan R Python dan SQL


5. Seberapa Sering Kondisi Percabangan Digunakan?

Kondisi percabangan termasuk kondisi yang sering dituliskan pada code sebuah program atau aplikasi. Contoh simplenya yaitu halaman login. Kamu pasti pernah ketika salah memasukkan username dan password maka kamu tidak bisa login dan akan ada pesan œSalah memasukkan username/password. Yup, ini menggunakan kondisi percabangan yang mana jika username dan password benar baru bisa login. Conditional statement juga berlaku saat analisis data science. Tertarik belajar Python? DQLab punya loh modul Python yang bisa kamu akses gratis dengan sign up di DQLab.id. Kamu akan berlatih penulisan code dasar Python secara terstruktur bersama mentor ahli. Kamu juga akan mempelajari tipe data Python serta bagaimana menggunakan library di Python. Sertifikat completion diperoleh setelah menyelesaikan seluruh materi pada modul tersebut. 


Penulis: Dita Kurniasari

Editor: Annissa Widya


Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login