NON IT Bukan Halangan, Kamila Sukses Menjadi Data Analyst Intern Kompas Gramedia Group
Hai, Sahabat DQ! Kalian pernah gak sih merasa pekerjaanmu saat ini tidak membuatmu berkembang? Jangan khawatir, Sahabat DQ, kamu gak sendirian kok! Seperti kisah salah satu member DQLab, pemilik nama lengkap Yang Sa"ada Kamila Ariyansah Putri ini juga pernah mengalaminya. Sebelumnya, Kamila sempat berprofesi sebagai System Analyst di dalam suatu manajemen rumah sakit.
Selama menjalani aktivitasnya sebagai System Analyst, ia merasa kemampuan serta kompetensi data science yang ia miliki terbuang begitu saja. Sebab, perannya di sana tidak bersinggungan secara langsung dengan persoalan data. Oleh sebab itu, tanpa pikir panjang ia pun akhirnya memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya dan merencanakan untuk alih profesi agar bisa lebih mengoptimalkan kemampuan yang ia miliki.
Tak disangka, keputusannya itulah yang mengawali perjumpaannya dengan DQLab. Baginya, kemampuan yang telah dimilikinya itu perlu diasah kembali agar lebih optimal dan maksimal. Kamila memulai perjalanannya bersama DQLab dengan mengikuti salah satu program beasiswa yang diusung DQLab bertajuk Tetris. Di sini ia tidak hanya mendapatkan kesempatan belajar data science secara gratis dan intensif, Kamila juga memiliki kesempatan untuk membangun portofolio, dan berpeluang untuk mengikuti internship di sejumlah perusahaan ternama yang sudah bekerja sama dengan DQLab.
Keinginannya untuk alih profesi rupanya tidak mudah, Sahabat DQ. Di tengah perjalanan yang cukup panjang, Kamila mengaku sempat putus asa dan ingin menyudahi semua ini. Tetapi dengan tekad yang kuat, Kamila mencoba untuk mengalihkan pikirannya dan memfokuskannya kembali pada tujuan awal, yakni menggali potensi dan beralih profesi sebagai praktisi data. Tak sia-sia, usaha yang diiringi doa pun akhirnya mendatangkan kabar baik, Kamila diterima sebagai Data Analyst Internship di Kompas Gramedia Group, salah satu perusahaan besar di Indonesia yang bergerak di bidang media massa.
Setelah hampir berjalan 1 bulan, Kamila mengaku ada banyak hal baru yang ia pelajari. Salah satu tugasnya di kantor yang baru ini adalah bertanggung jawab pada sebuah project. Hal yang biasanya ia lakukan adalah melakukan data cleansing dan membuat dashboard untuk menghasilkan summary & insight. Berbekal ilmu R yang pernah dipelajari saat mengikuti Program Tetris, kini Kamila dapat mengimplementasikan ilmunnya dengan melakukan data cleansing menggunakan R. Tentunya pekerjaan menjadi lebih efisien dan menghemat waktu.
Seperti apa ya cara belajar di DQLab? Dan bagaimana pengalaman Kamila selama mengikuti Program Tetris?
1. Rutinitas & Tips Belajar pada Program Tetris Versi Kamila
Sesuai dengan visi dan misinya, Program Tetris diciptakan untuk melahirkan bibit unggul calon praktisi data dari para generasi muda. Tak heran jika pembelajaran yang diterapkan terbilang cukup intensif. Menurut Kamila, dalam satu malam ia belajar selama kurang lebih 2 jam, yakni pada jam 7 hingga 9 malam.
Sejumlah kompetensi yang dipelajari antara lain seputar SQL, Pentaho untuk ETL, dan pemrograman R. Meski sudah memiliki kompetensi dasar di bidang data science, Kamila mengaku apa yang diajarkan DQLab merupakan ilmu baru. Di kelas intensif ini juga Kamila mempelajari mengenai logika dan alur analisis.
Agar bisa belajar secara optimal, Kamila mengaku memiliki strategi belajar yang cukup unik. Sebelum sesi kelas intensif dimulai, ia selalu membiasakan diri untuk mempelajari materinya. Hal ini agar ia bisa lebih mudah mengikuti arahan pembelajaran. Selain itu, hal ini rupanya bertujuan agar ia bisa memberikan pertanyaan kepada mentor tentang hal yang tidak ia mengerti. Tentu ini adalah kesempatan yang bagus untuk bisa berdiskusi ya, Sahabat DQ! Setelah kelas berlangsung, tak lupa Kamila untuk sedikit mengulang kembali teori dan praktik yang telah diajarkan.
œTentu ini hal yang baru sekali untuk saya, saya mencoba beradaptasi dengan materi-materi yang ada, dan saya ulangi setelah sesi intensifnya berlangsung dengan mentor, kata Kamila, Data Analyst Intern Kompas Gramedia Group & Alumni Tetris Program Batch 1.
2. Cara Kamila Beradaptasi dengan Hal-hal Baru
œAwal-awal adjustment saya coba colong start untuk belajar. Sembari nunggu pengumuman seleksi, saya sudah mulai belajar di academy DQLab, mengenal environment belajar dan juga modul-modulnya, jawab Kamila usai ditanya bagaimana cara beradaptasi dengan pembelajaran Program Tetris Batch 1.
Selain itu, hal lain yang juga ia lakukan untuk bisa mudah beradaptasi adalah dengan memanfaatkan mesin pencari, Google. Kamila mencari tahu melalui Google ketika menemukan materi yang tidak ia pahami. Menurutnya, cukup waktu untuk bisa beradaptasi dengan data. Kamila sendiri membutuhkan waktu sekitar 3 minggu untuk perkenalan dengan data, kemudian dilanjut dengan pembelajaran data science di Tetris.
3. Tips Atasi Burnout saat Belajar
Burnout atau perasaan lelah akibat suatu aktivitas seperti belajar yang bisa membuat seseorang kehilangan motivasi, rupanya juga dialami oleh Kamila. Namun, baginya itu merupakan hal yang wajar, karena setiap manusia memiliki titik lelah. Ketika burnout datang, Kamila punya cara yang terbilang cukup unik nih, Sahabat DQ!
œBurnout pasti pernah yaa, biasanya saya ngatasinnya itu istirahat dulu. Karena saya suka sepedaan, jadi saya gowes (sepedaan) deh biasanya refreshing nya. Terus kalau misalkan lagi pengen me time, saya cukup nonton sambil rebahan di rumah. Yang penting setelah istirahat kembali ke track lagi untuk belajar, ungkap Kamila.
Baca juga: Perjalanan Ashari Meraih Mimpi Berkarir Menjadi Data Analyst
4. Pengalaman Berkesan Selama Belajar di Program Tetris
Bagi Kamila ada banyak hal yang berkesan selama ia mengikuti program beasiswa ini. Salah satunya adalah saat mengikuti capstone project. Ia merasa tidak percaya diri pada saat analisis dan data cleansing. Tapi ia tak khawatir karena ketika tidak percaya diri, ia langsung meminta saran dari teman-teman dan para mentor. Meski begitu, Kamila mengaku seru mengikuti sejumlah agenda dijalankan di Program Tetris ini.
œYang paling berkesan adalah capstone project ya, dimana kita dikasih kesempatan untuk buat portofolio sendiri dan yang paling menantang adalah pada saat pencarian studi kasus dan analisanya. Kalau analisanya nggak ada korelasi kan berarti harus ngulang lagi. Itu sih yang paling challenging, tuturnya
Benefit lainnya yang Kamila rasakan adalah kesempatan lain untuk bisa berdiskusi dengan para mentor. Melalui diskusi, ia merasa sangat terarah dan senang bisa bertukar pikiran dengan para ahli di bidang data. Selain mendapatkan fasilitas untuk konsul dengan para mentor, Kamila juga senang bisa mengikuti Program Tetris karena ia juga mendapatkan dukungan dan semangat dari DQLab, salah satunya semangat yang diberikan oleh Yovita selaku manajer DQLab.
œYang bener-bener nguatin aku adalah support dari DQLab juga, salah satunya ka Yovita. Beliau support aku dan temen-temen peserta lainnya, selain itu dengan program ini aku jadi bisa dikoneksikan dengan perusahaan, kata Kamila.
Bagaimana Sahabat DQ, kamu tertarik untuk mengikuti Program Tetris Batch 1 dan belajar data science di DQLab? Kamu juga bisa loh mendapatkan kesempatan seperti Kamila yang kini sedang mengikuti internship di Kompas Gramedia Group.
Dengan belajar bersama DQLab, kamu bisa mulai untuk belajar data science dimana saja dan kapanpun kamu mau, Sahabat DQ.
Penulis: Sandi Sabar Rahman
Editor: Annissa Widya Davita