Pengertian Data Sekunder: Kenali Karakteristik Data Sekunder Sebelum Melakukan Penelitian
Dalam sebuah penelitian, pastinya membutuhkan data sebagai bahan analisis utamanya. Salah satu data yang banyak digunakan adalah data sekunder. Jenis data ini bukan merupakan data yang diperoleh dari sumber utama, melainkan sudah melalui beberapa sumber. Data sendiri merupakan suatu kumpulan yang terdiri dari fakta-fakta untuk memberikan gambaran yang luas terkait dengan suatu keadaan. Ketika akan membuat sebuah kebijakan atau keputusan umumnya didasari menggunakan data sebagai bahan pertimbangan. Melalui data seseorang dapat menganalisis, menggambarkan, atau menjelaskan suatu keadaan.
Dalam berbagai penelitian, data sekunder biasanya akan digunakan secara bersamaan dengan data primer. Biasanya data sekunder ini akan dijadikan sebagai data pelengkap jika data primer masih belum mampu menjawab permasalahan yang ada. Namun ada juga penelitian yang hanya menggunakan data sekunder. Nah sebelum berbicara lebih jauh mengenai data primer dan data sekunder, ada baiknya kita mengenal salah satu dari jenis data tersebut yaitu data sekunder. Yuk, simak artikelnya!
1. Sumber Data dari Pihak Ketiga
Karakteristik pertama dari data sekunder adalah jenis data yang berasal dari pihak ketiga, seperti pendapat ahli atau menggunakan data yang telah dikumpulkan sebelumnya. Data-data tersebut tidak dapat dikatakan langsung dari pihak pertama karena didapatkan dari orang lain yang tidak mengalami kejadian secara langsung serta tidak diperoleh langsung dari observasi sehingga data ini tidak bisa dijadikan data utama. Data sekunder kita peroleh dari orang ataupun lembaga yang sudah meneliti sebuah topik sebelumnya, yang kita dapatkan biasanya adalah data yang telah diolah, bukan data mentah.
Baca juga : Teknik Pengumpulan Data Sekunder, Apa Saja Sumber Data yang Bisa Digunakan?
2. Kemudahan Mengakses Data
Karena memanfaatkan dokumen dan pendapat-pendapat ahli, data sekunder bisa didapatkan tanpa harus mendatangi lokasi karena beberapa instansi atau lembaga yang berhubungan dengan data yang dibutuhkan telah memiliki website yang menyediakan askesnya untuk masyarakat umum. Peneliti cukup mengunjungi website tersebut dan mencari data yang dibutuhkan. Contoh instansi yang bisa dijadikan sumber pengambilan data sekunder adalah Badan Pusat Statistik (BPS). Untuk daerah-daerah yang sangat sulit untuk didatangi, riset dengan menggunakan data sekunder ini sangat membantu sebagai basis data awal dalam penelitian. Terutama jika sangat sulit untuk mendapatkan data primer dan mengakses daerah tersebut.
3. Relatif Hemat Waktu dan Biaya
Sehubungan dengan karakteristik yang kedua, data sekunder sangat tepat digunakan ketika kita ingin menghemat waktu dan biaya dalam melakukan penelitian. Biasanya data primer diperoleh secara langsung dengan melakukan survei langsung ke lapangan, melalui wawancara atau pendekatan lainnya secara langsung dengan subjek penelitian. Hal ini tentu akan memakan banyak waktu, tenaga dan biaya. Hal ini terjadi karena lokasi penelitian yang sulit dijangkau, sulit mencocokkan waktu wawancara dengan responden, dan lainnya.
Berbeda dengan menggunakan data sekunder, proses penelitian akan lebih menghemat waktu dan biaya karena data yang biasanya sudah tersedia dan bisa didapatkan dari pihak ketiga seperti dari karya ilmiah, jurnal, artikel, atau buku-buku dari peneliti terdahulu. Kita cukup mengunjungi perpustakaan atau mengakses website perusahaan atau instansi terkait untuk mendapatkan datanya. Apalagi dengan kondisi pandemi saat ini data dapat dengan mudah untuk dijangkau peneliti.
4. Bersifat Sebagai Data Pendukung
Seperti yang telah dijelaskan pada poin pertama, data sekunder merupakan jenis data yang berasal dari pihak ketiga. Dimana dalam penelitian, jenis data ini jarang digunakan sebagai data utama, melainkan hanya sebagai data pendukung ketika data primer tidak cukup untuk menjawab permasalahan yang diangkat. Data sekunder tidak dijadikan sebagai data utama karena permasalahan akurasi dan potensi misinterpretasi yang cukup tinggi. Sehingga itulah mengapa data ini hanya akan digunakan untuk mendukung kredibilitas data primer yang digunakan. Namun seiring perkembangan zaman dan teknologi, di beberapa penelitian ada juga yang menggunakan data sekunder sebagai data utama. Penelitian seperti ini biasanya bersifat metastudy atau mengkombinasikan berbagai kajian ilmiah sebelumnya.
Baca juga : Metode Pengumpulan Data Sekunder, Bisa Menggunakan Apa Saja Sih?
5. Tertarik Belajar Data Sekunder lebih Lebih Lanjut? Yuk, Belajar di DQLab!
Setelah mengetahui beberapa karakteristik data sekunder, apakah kamu akan memilih menggunakan data sekunder dalam penelitian? Berhubung data primer dan data sekunder sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan, maka peneliti harus jeli dalam memilih data yang akan digunakan. Nah, jika kamu tertarik untuk mempelajari tentang data lebih lanjut, DQLab bisa menjadi pilihan tempat belajar yang tepat. DQLab merupakan lembaga kursus khusus untuk bidang Data Science yang dilakukan secara online. Yuk, tunggu apalagi, buruan daftar di DQLab.id dan nikmati semua modul yang ada!
Penulis: Salsabila Miftah R
Editor: Annissa Widya Davita