Prospek Karir Data Scientist, Profesi Incaran 2022

Di era digital yang terus berkembang, peran Data Scientist semakin vital dalam berbagai industri. Mereka adalah ahli yang mampu mengolah data mentah menjadi informasi berharga untuk pengambilan keputusan strategis. Di Indonesia, kebutuhan akan profesi ini diproyeksikan meningkat signifikan hingga 10 tahun mendatang pada 2035. Penasaran bagaimana sebenarnya prospek karir Data Scientist di tahun ini? Yuk, simak pembahasan selengkapnya berikut ini!
1. Mengenal Profesi Data Scientist yang Populer di Era Digital
Singkatnya, Data Scientist adalah seseorang yang mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan data untuk menghasilkan insight yang berharga bagi perusahaan. Mereka mengkombinasikan keahlian dalam statistik, pemrograman, dan bisnis untuk membantu organisasi mengambil keputusan berbasis data.
Profesi ini melejit dalam satu dekade terakhir karena ledakan data di berbagai sektor. Perusahaan kini semakin sadar bahwa keputusan yang didasarkan pada data lebih akurat dan minim risiko. Dari startup hingga korporasi besar, hampir semua industri membutuhkan Data Scientist untuk meningkatkan efisiensi dan profitabilitas.
2. Kenapa Data Scientist Tetap Menjadi Profesi yang Penting?
Indonesia sedang mengalami transformasi digital yang masif. Dari UMKM yang mulai go digital, e-commerce yang terus berkembang, hingga perusahaan konvensional yang kini mengadopsi teknologi big data dan AI. Semuanya memerlukan ahli data untuk membantu mereka memahami pola perilaku pelanggan, mengoptimalkan operasional, dan meningkatkan daya saing.
Selain itu, regulasi terkait data di Indonesia mulai diperketat, terutama dengan hadirnya UU Perlindungan Data Pribadi. Ini menambah urgensi bagi perusahaan untuk mengelola data dengan lebih baik dan mempekerjakan tenaga ahli yang kompeten.
3. Mungkinkah Pasar Data Scientist di Indonesia Menurun dari Tahun 2025 Hingga 2035?
Jika kita melihat tren global, permintaan akan Data Scientist memang masih tinggi, tetapi dengan catatan: skill set yang dibutuhkan semakin kompleks. Dengan semakin banyaknya universitas dan kursus online yang menawarkan program data science, jumlah talenta di bidang ini terus meningkat. Artinya, kompetisi juga semakin ketat.
Pada 2035, peran Data Scientist mungkin akan berevolusi menjadi lebih spesifik. Misalnya, munculnya spesialisasi seperti AI Engineer, Data Ethics Specialist, atau bahkan Data Strategist yang lebih fokus pada penerapan bisnis. Oleh karena itu, seseorang yang ingin bertahan di industri ini harus terus meningkatkan keterampilan dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
Baca juga: Prospek Karir Data Scientist di Era Transformasi Digital
4. Skill yang Dibutuhkan untuk Bertahan dalam Industri Data Science
Di masa depan, memiliki kemampuan teknis seperti Python, SQL, atau Machine Learning saja tidak cukup. Berikut adalah beberapa keterampilan yang semakin krusial:
Pemahaman Bisnis yang Mendalam - Data Scientist yang mampu menerjemahkan angka menjadi strategi bisnis akan lebih dicari oleh perusahaan.
Soft Skills, Terutama Komunikasi - Kemampuan menjelaskan insight data dengan cara yang sederhana kepada stakeholder non-teknis sangat penting.
Adaptasi Terhadap Perubahan Teknologi - Dengan berkembangnya AI dan otomatisasi, Data Scientist harus siap mengembangkan diri agar tidak tergantikan oleh sistem yang lebih canggih.
Baca juga: Bootcamp Data Scientist: Solusi Praktis Mulai Karir di Era AI
5. Berapa Range Gaji Data Scientist di Indonesia?
Gaji seorang Data Scientist bervariasi tergantung pengalaman dan industri tempat mereka bekerja. Saat ini, gaji entry-level di Indonesia berkisar antara Rp8 juta hingga Rp15 juta per bulan, sedangkan untuk level menengah bisa mencapai Rp20 juta atau lebih. Di perusahaan multinasional atau startup teknologi besar, angka ini bahkan bisa jauh lebih tinggi, dan akan terus naik seiring dengan perkembangan dan permintaan yang ada.
Namun, penting untuk diingat bahwa gaji bukan satu-satunya faktor dalam memilih karier. Tantangan, kesempatan untuk berkembang, dan relevansi profesi di masa depan juga harus menjadi pertimbangan. Terlebih lagi dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat menuntut profesional di bidang ini untuk terus belajar dan beradaptasi dengan alat dan teknik baru.
FAQ
Apakah seseorang tanpa latar belakang IT bisa menjadi Data Scientist?
Bisa! Banyak Data Scientist berasal dari latar belakang ekonomi, bisnis, bahkan biologi. Kuncinya adalah belajar pemrograman dan statistik.
Apakah AI akan menggantikan pekerjaan Data Scientist?
Tidak sepenuhnya. AI mungkin akan mengotomatisasi beberapa tugas teknis, tetapi manusia masih dibutuhkan untuk analisis strategis dan pengambilan keputusan.
Apa bedanya Data Scientist, Data Analyst, dan Machine Learning Engineer?
Data Analyst lebih fokus pada pelaporan dan analisis deskriptif, sedangkan Data Scientist bekerja dengan model prediktif. Machine Learning Engineer lebih spesifik dalam membangun sistem otomatisasi berbasis AI.
Gimana? Kamu tertarik untuk menjadi profesional Data Scientist, serta mengembangkan portofolio data outstanding untuk meraih karir yang cemerlang? Yuk, segera Sign Up ke DQLab! Disini kamu bisa banget belajar dengan modul berkualitas dan tools sesuai kebutuhan industri dari dasar hingga advanced meskipun kamu nggak punya background IT, lho. Dilengkapi studi kasus yang membantu para pemula belajar memecahkan masalah secara langsung dari berbagai industri.
Tidak cuma itu, DQLab juga sudah menerapkan metode pembelajaran HERO (Hands-On, Experiential Learning & Outcome-based) yang dirancang ramah untuk pemula, dan telah terbukti mencetak talenta unggulan yang sukses berkarier di bidang data. Jadi, mau tunggu apa lagi? Yuk, segera persiapkan diri dengan modul premium atau kamu juga bisa mengikuti Bootcamp Machine Learning and AI for Beginner sekarang juga!
Penulis: Lisya Zuliasyari