Rekomendasi Portfolio Data Analyst dengan Module Python DQLab
Portofolio data analyst adalah salah satu media yang kita gunakan untuk menunjukkan karya dan project yang sudah kita kerjakan. Portofolio juga bisa digunakan sebagai nilai tambah untuk melamar suatu pekerjaan di bidang data. Saat ini portofolio bisa di-publish di platform apapun khususnya platform elektronik yang mudah diakses oleh siapapun. Project-project yang akan diunggah pun bisa menyangkut apapun. Kita bisa mengangkat masalah yang ada di sekitar kita, mencari data di platform open source, bahkan mengikuti bootcamp dan menyelesaikan project atau challengenya.
Di DQLab, kita bisa mengakses banyak modul yang bisa kita gunakan untuk membangun portofolio. Pada artikel kali ini kita akan membahas bocoran membangun portofolio untuk data analyst dengan module Modul Data Visualization with Python Matplotlib for Beginner.
Seperti yang kita ketahui, visualisasi data adalah salah satu aspek yang wajib dikuasai oleh seorang data analyst. Jadi, jika kamu ingin berkarir di bidang data khususnya role data analyst maka wajib hukumnya memiliki portofolio visualisasi data. Data yang akan digunakan pada artikel kali ini adalah data transaksi sebuah supermarket selama tahun 2019.
Penasaran bagaimana cara membuat portofolio dengan modul ini? Yuk simak artikel ini hingga akhir!
1. Membuat Line Chart dengan Library Matplotlib
Pada modul ini, kita akan diminta untuk membuat line chart dengan data GMV per bulan. Sumbu X didefinisikan sebagai bulan dan sumbu Y didefinisikan sebagai total GMV setiap bulan. Untuk membuat line chart, kita harus memanggil librarynya terlebih dahulu, kemudian mendefinisikan datanya, dan terakhir memunculkan chartnya dengan fungsi plt.show(). Psst berikut bocoran script dan outputnya
Baca juga : Kenali Perbedaan Data Scientist, Data Analyst dan Data Engineer
2. Menambah Title dan Axis Label
Grafik pada poin satu sudah jadi, namun orang awam akan kebingungan informasi apa yang disampaikan pada chart tersebut. Oleh sebab itu, kita perlu tambahkan judul dan label pada sumbunya. Ada banyak cara untuk menambahkan judul chart, salah satunya dengan fungsi plt.title(). Jangan lupa di dalam kurung perlu ada tanda petik untuk memisahkan fungsi dengan judul yang akan di-insert pada chart. Kali ini, title atau judul yang akan di-insert adalah "Monthly GMV Year 2019". Untuk menambahkan label sumbu X dan Y, kita bisa gunakan fungsi plt.xlabel() dan plt.ylabel(). Yuk simak script berikut agar lebih mudah dipahami!
Nah, ketika di-run, chart yang dihasilkan sebagai berikut
3. Kustom Line dan Point
Pasti kamu pernah melihat garis pada line chart tidak hanya lurus saja, namun ada juga line chart putus-putus. Selain itu, agar lebih spesifik beberapa line chart juga ditambah data point agar lebih mudah membacanya. Nah, pada modul DQLab yang satu ini kita juga akan diminta untuk memformat tipe garis dan data point pada line chart menggunakan fungsi marker dan linestyle. Sebelum diminta membuat chartnya, kita juga akan dijelaskan tipe garis dan data point apa saja yang bisa diubah.
Nah, line chart di atas adalah hasil dari script yang telah di-run di live code editor DQLab. Kita juga bisa me-run scriptnya lagi di python, loh!
4. Kustom Grid
Terakhir, agar data point lebih mudah dipetakan ke sumbu X dan Y, kita bisa menambahkan grid. Grid ini juga akan mempermudah users untuk membaca grafiknya. Yuk simak script full-nya berikut ini!
Ketika script di atas di-run, maka output chartnya akan terlihat seperti di bawah ini.
Baca juga : Data Analyst vs Data Scientist, Yuk Kenali Perbedaannya
5. Belajar Coding dengan Modul Gratis dari DQLab
Ingin membuat chart dengan python tapi belum bisa coding? Tenang, yuk belajar dengan modul gratis dari DQLab! Klik button di bawah ini atau sign up melalui DQLab.id untuk menikmati modul gratis "Introduce to Data Science" menggunakan R dan Python sebagai pengenalan menulis script bahasa pemrograman R dan Python sebelum terjun dan menggunakan python lebih lanjut. Selamat belajar!
Penulis: Galuh Nurvinda K
Editor: Annissa Widya Davita