Buat Akun DQLab & Akses Kelas Data Science Python, R, SQL, Excel GRATIS!

Statistika : Yuk Kenalan dengan 4 Jenis Skala Self Report

Belajar Data Science di Rumah 07-Januari-2022
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/92d0339543308b6f810b7b76d4c18d9d_x_Thumbnail800.jpg

Statistika pada awalnya merupakan bagian dari ilmu Matematika, namun seiring berkembangnya teknologi, Statistika mulai menjadi ilmu yang berdiri sendiri. Beberapa universitas yang ada di Indonesia, baik perguruan tinggi negeri maupun swasta mulai membuka prodi Statistika. Statistika sendiri merupakan ilmu yang mempelajari tentang data, mulai dari merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasikan, hingga menarik kesimpulan dan mempresentasikannya. Setiap tahapan-tahapan memproses data tersebut akan membutuhkan statistika.

Kamu yang saat ini berstatus sebagai mahasiswa pasti setidaknya memiliki satu mata kuliah yang berhubungan dengan statistik, hayo ngaku? Pasalnya penggunaan ilmu statistika ini akan dimanfaatkan untuk proses penelitian tugas akhir. Salah satu cara yang umumnya digunakan oleh mahasiswa untuk mengumpulkan data adalah dengan menggunakan kuesioner. Dalam pengisian kuesioner ini akan memanfaatkan teknik mengukur sikap, salah satunya adalah self report. Pada self report ini, responden akan ditanya secara langsung tentang perasaan mereka terhadap objek yang sedang diteliti. Menariknya nih, ternyata ada 4 jenis skala self report yang biasa digunakan, apa saja sih?


1. Skala Likert

Skala Likert merupakan salah satu teknik self report yang sering digunakan untuk penelitian akademik maupun untuk riset pemasaran. Dalam skala ini, responden akan diminta untuk menyatakan tingkat kesetujuan atau ketidaksetujuan mereka terhadap isu atau objek tertentu. Untuk menggunakan skala ini, peneliti akan membuat beberapa pernyataan yang sesuai dengan isu atau topik yang sedang dibahas, kemudian responden akan mengindikasikan tingkat kesetujuannya. Skala likert ini bisa terdiri dari 3, 4, 5, dan seterusnya sesuai dengan kebutuhan peneliti. Contoh skala likert yang sering digunakan:

  • 3 skala: Tidak Setuju, Ragu-Ragu, Setuju

  • 5 skala: Sangat Tidak Puas, Tidak Puas, Cukup, Puas, Sangat Puas


Baca juga : Pengolahan Data Statistik Parametrik dan Non-Parametrik


2. Skala Semantic Differential

Skala ini merupakan teknik self report yang digunakan dalam pengukuran sikap, namun responden akan diberikan dua kata sifat yang saling berlawanan yang disusun dalam satu garis kontinum, dan responden harus memilih di kotak mana yang akan ditandai. Umumnya bagian kiri merupakan jawaban yang positif, sementara bagian paling kanan merupakan jawaban negatif. Jadi jika yang ditandai semakin ke kiri, maka menunjukkan bahwa adanya respon positif dari responden, begitupun sebaliknya jika yang ditandai semakin ke kanan maka itu menunjukkan bahwa adanya respon negatif dari responden.

Contoh dari penggunaan skala ini adalah saat sebuah restoran ingin mengetahui persepsi pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan.


Cepat (5) _ _ _ _ _ (1) Lambat

Ramah (5) _ _ _ _ _ (1) Tidak Ramah


Jika pelanggan memberikan tanda di bagian paling kiri maka akan bernilai 5 sementara jika tanda yang diberikan ada di paling kanan, maka penilaiannya akan bernilai 1. 


3. Skala Guttman

Skala Guttman termasuk salah satu skala self report yang paling simpel dan sederhana. Skala Guttman biasanya akan digunakan jika peneliti membutuhkan jawaban yang tegas terhadap isu atau permasalahan yang akan diteliti. Umumnya pada skala ini, pilihan yang diberikan hanya ada dua, ke arah positif atau ke arah negatif. Misalnya Ya, Tidak, Setuju, Tidak Setuju, Puas, Tidak Puas, dll. Untuk pilihan yang bernilai positif biasanya akan diberikan nilai 1, sementara untuk jawaban yang bernilai negatif akan diberikan nilai 0.


4.Rating Scale

Rating scale juga termasuk jenis skala yang sering digunakan dalam penelitian. Rating scale agak berbeda dengan beberapa skala sebelumnya. Jika pada skala-skala sebelumnya peneliti akan mengubah data kualitatif (Setuju, Tidak Setuju, Netral, dll) menjadi data kuantitatif (skor dalam bentuk angka), maka pada rating scale akan berlaku kebalikannya. Dimana dari data kuantitatif akan diubah menjadi data kualitatif. Contoh yang paling sederhana, misalnya di suatu kantor akan diukur seberapa mampu seorang leader mengayomi staff yang ada di bawahnya, 

  • Angka 3 : Sangat Mengayomi

  • Angka 2 : Cukup Mengayomi

  • Angka 1 : Tidak Mengayomi

Responden akan diminta untuk memberikan angka untuk bisa mengetahui kesimpulan dari penelitian tersebut. Untuk menentukan jumlah skala yang akan digunakan sebenarnya tidak ada aturan khusus, peneliti bisa menyesuaikan dengan kepentingannya masing-masing.


Baca juga : Yuk Pelajari Macam-Macam Metode Analisis Statistika


5. Belajar Metode Statistik di DQLab, Yuk!

Untuk menguasai ilmu Data Science, tentu kamu harus menguasai ilmu yang mendasarinya. Salah satunya adalah statistika. Kamu bisa mempelajari tentang basic statistika di DQLab loh. Caranya sangat gampang, kamu cukup bergabung untuk menjadi member DQLab dengan biaya yang sangat murah. Namun jika kamu masih ragu, kamu juga bisa mencoba free modul yang disediakan, yaitu œIntroduction to Data Science with R dan œIntroduction to Data Science with Python. Yuk, tunggu apa lagi? Buruan gabung dan nikmati semua fasilitasnya!


Penulis: Gifa Delyani Nursyafitri  


Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login