Sudah Tahu Dari Mana Saja Sumber Data Sekunder dan Primer? Yuk Cari Tahu Disini!
Secara teori proses pengumpulan data berperan penting dalam menentukan validitas hasil penelitian. Oleh karena itu, dalam teori validitas, hasil riset tidak akan mempunyai validitas tinggi, jika peneliti melakukan kesalahan dalam pengumpulan data yang secara teknik disebut data collection error. Pada proses pengumpulan data, kita bisa mengumpulkan data dari dua sumber, yaitu sumber data primer dan sekunder. Data primer merupakan data yang dikumpulkan melalui sebuah teknik khusus seperti kuesioner, interview, FGD, dan lain sebagainya dimana situasi pengambilan data tidak dapat dikendalikan. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber terbuka seperti majalah, buku, dokumen, jurnal, website, dan lain sebagainya. Data primer memerlukan proses cleaning karena diambil langsung dari sumbernya, sedangkan kebanyakan data sekunder merupakan data yang siap olah sehingga tidak perlu ada proses cleaning.
Kualitas data sangat penting untuk diperhatikan, terlebih dalam memilih jenis data yang nantinya akan kita gunakan yang berujung pada pengumpulan data sesuai dengan kaidah riset yang telah ditetapkan. Meskipun demikian, baik itu data primer maupun data sekunder dari segi sumber-sumber data informasi yang dikumpulkan tentunya dapat menjadi dasar kesimpulan dari sebuah penelitian. Meskipun pada hakikatnya pengertian keduanya sama-sama merupakan sumber data, namun berbeda cara memperolehnya. Lalu seperti apa perbedaan dari kedua sumber data ini? Artikel ini akan mencoba membahasnya satu persatu. So, stay tune!
Source: https://twitter.com/ivanlanin/
1. Sumber Data Primer
Data primer merupakan data yang dikumpulkan oleh peneliti secara langsung ke lapangan. Umumnya dalam penelitian, data primer akan dijadikan sebagai data utama karena keakuratan datanya tidak diragukan lagi. Ketika melakukan proses pengumpulan data, peneliti akan melihat langsung bagaimana keadaan yang terjadi di lokasi pengumpulan data, sehingga kemungkinan untuk memanipulasi data akan menjadi lebih kecil.
Sumber data primer merupakan sekumpulan informasi tentang suatu peristiwa atau objek yang dimana proses pengumpulan datanya akan melibatkan beberapa orang yang dijadikan sebagai sampel dalam penelitian tersebut. Sebagian besar proses pengumpulan data dilakukan dengan berbagai cara, seperti melalui kegiatan survey, observasi langsung mengenai keadaan di lapangan, menyebarkan kuesioner, melakukan wawancara langsung ke narasumber, serta dengan menggunakan media-media lainnya. Selain itu kebanyakan orang yang mengumpulkan data primer adalah lembaga resmi pemerintah, penelitian, lembaga swasta berbasis penelitian, dan lain lain.
Baca juga : Teknik Pengumpulan Data Sekunder, Apa Saja Sumber Data yang Bisa Digunakan?
2. Sumber Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang digunakan dalam sebuah penelitian sebagai data pelengkap jika data primernya tidak mampu menjawab permasalahan yang ada hingga tuntas. Karena jika harus mengambil data primer lagi, tentu akan memakan waktu yang lebih lama dan biaya yang lebih banyak. Jika dibandingkan dengan data primer, data sekunder memiliki sumber yang jauh lebih banyak karena proses pengumpulan data sekunder hanya mengumpulkan data yang telah ada sebelumnya. Peneliti bisa memanfaatkan berbagai sumber untuk mendapatkan data sekunder, seperti artikel jurnal, situs publikasi pemerintah, buku, catatan internal sebuah perusahaan/organisasi, serta sumber lainnya. Kemajuan teknologi saat ini membuat banyak data sekunder yang tersedia di internet. Hal ini akan membuat proses pengumpulan data menjadi jauh lebih cepat.
3. Survei Kuesioner
Secara umum, sumber data kuantitatif dapat diperoleh melalui survei dengan mendistribusikan angket atau kuesioner sebagai alat penelitian. Kuesioner merupakan salah satu instrumen krusial dalam pengumpulan data penelitian, khususnya pengumpulan data primer. Kuesioner dianggap penting dalam mengumpulkan informasi yang tidak dapat dijawab oleh data sekunder. Survei ini dapat dilakukan oleh peneliti atau pihak lain saja, sehingga peneliti hanya perlu mengolah data. Waktu yang tepat dalam melakukan survei kuesioner dapat disesuaikan dengan ketersediaan informasi data sekunder terkait pertanyaan penelitian, apakah informasi tersebut menjawab pertanyaan penelitian atau tidak.
Salah satu jenis survei kuisioner khususnya di era teknolog ini adalah melalui media elektronik. Survei ini biasa disebut dengan survei online. Survei online memanfaatkan digital form yang bisa dikirim melalui email atau chat. Dengan bantuan gadget atau komputer dan internet, responden cukup meng-klik link yang telah dibagikan, mengirimkannya kembali setelah selesai mengisi, dan jawaban akan ter-record secara otomatis. Survei online dianggap lebih menghemat waktu dan biaya karena kita tidak perlu menemui responden satu per satu. Namun, kelemahan dari survey online adalah kita tidak dapat mengetahui bagaimana ekspresi si responden ketika mengisi survei tersebut.
4. Dataset Statistik
Menggunakan dataset statistik merupakan tipikal penelitian kuantitatif, penggunaan dataset statistik ini merupakan penggunaan data yang sudah tersedia. Dataset yang digunakan biasanya sudah dikumpulkan oleh pihak ketiga yang memiliki otoritas. Cara ini biasanya lebih cepat karena yang dibutuhkan peneliti hanyalah mengakses dataset, tidak perlu menyebar kuesioner ke lapangan. Peneliti bisa menggunakan dataset hasil survei lembaga lain, yang terkait dengan permasalahan yang sedang diteliti. Misalnya website Badan Pusat Statistik. Data-data yang tersedia maupun publikasi yang dipublikasikan oleh BPS memiliki variasi jenis data mulai dari data sosial dan kependudukan, ekonomi dan perdagangan, pertanian dan pertambangan, statistik perdagangan luar negeri, statistik Indonesia, indikator ekonomi indonesia, usaha kecil dan menengah serta masih banyak lagi ketersediaan data yang disajikan oleh BPS.
Baca juga : Metode Pengumpulan Data Sekunder, Bisa Menggunakan Apa Saja Sih?
5. Belajar Mengolah Data dengan Sumber Data Primer dan Sekunder
Metode pengumpulan data harus dilakukan secara sistematis, agar sumber data yang didapatkan valid. Data yang dikumpulkan secara acak akan menghasilkan riset yang tidak valid, dan bisa dibilang tidak ilmiah. Untuk itu, sangat penting bagi kita membedakan seperti apa sumber data primer maupun sumber data sekunder. Setelah membahas metode-metode di atas, diharapkan kamu dapat melakukan penelitian-penelitian dengan lebih baik lagi. Kamu dapat menerapkan ilmu ini dengan mencoba langsung mengolah data di DQLab dengan membuat akun secara GRATIS di DQLab.id. Tunggu apalagi? Join sekarang juga dan nikmati berbagai keuntungan!
Penulis : Salsabila Miftah R
Editor : Annissa Widya Davita