Teknik Analisis Data Deskriptif Kualitatif Menggunakan Visualisasi Data
Teknik analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana keadaaan suatu data set serta memberikan rangkuman dari data tersebut. Teknik analisis data deskriptif bisa digunakan untuk data kualitatif maupun kuantitatif. Metode ini akan merepresentasikan seluruh populasi atau sampel dari populasi. Teknik analisis data deskriptif dibagi menjadi dua, yaitu penghitungan central tendency dan penghitungan variabilitas atau persebaran. Pengukuran central tendency terdiri dari mean, median, dan modus sedangkan pengukuran dari variabilitas terdiri dari standar deviasi, varian, nilai maksimum dan minimum, kurtosis serta skewness.
Data kualitatif didefinisikan sebagai data yang menggambarkan karakteristik suatu data dan tidak mengandung angka. Data kualitatif dikumpulkan melalui metode observasi, interview, focus group discussion, dan metode lainnya. Dalam ilmu statistik, jenis data ini juga dikenal dengan data kategorik, yaitu data yang bisa dirangkai berdasarkan atribut dan label dari suatu benda atau fenomena. Misalnya, beberapa responden mereview sebuah cokelat berdasarkan rasa, tekstur dan warna tanpa memberikan nilai dalam bentuk angka sehingga responden hanya mendeskripsikan penampilan dan rasa dari coklat tersebut. Data jenis ini dapat dianalisis menggunakan metode deskriptif statistik dan akan lebih mudah dibaca apabila divisualisasikan. Penasaran apa saja jenis visualisasi data yang tepat untuk data kualitatif? Yuk simak artikel ini sampai akhir!
1. Apa itu Visualisasi Data?
Sebelum membahas mengenai visualisasi data untuk data kualitatif, kita bahas terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan visualisasi data. Apakah kamu setuju? Well, Visualisasi data adalah sebuah interdisiplin ilmu mengenai representasi grafik dari satu atau lebih data set. Secara khusus, visualisasi data adalah cara yang efisien untuk mengkomunikasikan data kepada orang lain. Grafik yang digunakan dalam visualisasi sangat beragam, mulai dari grafik atau diagram garis, diagram batang, diagram donat, diagram titik tau area, dan lain sebagainya. Visualisasi data adalah salah satu cabang dari statistika, khususnya statistik deskriptif.
Baca Juga : Langkah-Langkah Menggunakan Teknik Analisis Data Kualitatif
2. Tabel Frekuensi Data
Tabel frekuensi merupakan tabel yang berisi jumlah munculnya suatu peristiwa atau jumlah suatu nilai muncul. Frekuensi sendiri di simbolkan dengan huruf "f". Coba perhatikan tabel di bawah ini. Tabel berwarna hijau berisi jawaban dari setiap responden yang mereview coklat. Agar dapat merangkum jawaban dari responden, kita bisa menggunakan tabel frekuensi untuk melihat bagaimana penilaian akhir dari semua responden. Pada kolom berwarna oranye yang merupakan tabel frekuensi, kita bisa menyimpulkan bahwa sebagian besar responden menilai bahwa rasa produk cokelat tersebut manis, teksturnya padat, dan warnanya coklat.
3. Pie Chart atau Donut Chart
Pie chart adalah sebuah diagram yang menampilkan setiap kategori yang direpresentasikan oleh potongan-potongan bagian. Area dari potongan-potongan tersebut merupakan proporsi atau persentase dari setiap kategori. Pie chart sangat efektif untuk menampilkan frekuensi untuk kategori yang tidak terlalu banyak. Selain menggunakan pie chart, kita juga bisa menggunakan donut chart. Penggunaan donut chart dan pie chart sama, yang membedakan adalah tampilannya sehingga kamu bisa menyesuaikan dengan keinginanmu.
Coba perhatikan gambar di bawah ini, dari hasil visualisasi data menggunakan pie chart, kita bisa tahu bahwa 44% responden menilai bahwa rasa produk cokelat adalah manis, 37% menilai rasa produk cokelat pahit, dan sisanya menilai rasa produk cokelat asam. Apakah kamu bisa menginterpretasikan pie chart tekstur coklat dan warna coklat?
4. Diagram Batang
Diagram batang adalah sebuah chart yang memplotkan data menggunakan batang berbentuk persegi panjang yang biasa dikenal dengan column atau bins. Persegi panjang ini merepresentasikan total jumlah dari observasi pada data untuk setiap kategori. Diagram batang terdiri dari dua sumbu, yaitu sumbu X dan sumbu Y. sumbu X berisi kategori data sedangkan sumbu Y berisi total observasi untuk setiap kategori. Walaupun begitu, kita bisa menukar sumbu X dan sumbu Y sesuai kebutuhan kita. Coba perhatikan gambar berikut ini, yuk coba interpretasikan setiap diagram batang di bawah ini berdasarkan kategori cokelat! Psstt, caranya sama seperti pada poin nomor 2 ya!
Baca Juga : Metode Pengolahan Data: Ketahui Proses Pengolahan Data Dengan Metode Analisis Deskriptif
5. Belajar Data Science Lebih Dalam
Ingin memperdalam pengetahuan mengenai data science tapi bingung mulai dari mana? Yuk belajar bersama DQLab! Gunakan modul dari DQLab sebagai "pembimbing" belajar agar proses belajar lebih terarah karena modul DQLab disusun sesuai level mulai dari beginner hingga penerapan di dunia industri plus nikmati event dan program belajar menarik lainnya sehingga proses belajar menjadi lebih menyenangkan. Klik button di bawah ini untuk sign up dan nikmati modul gratis "Introduce to Data Science" menggunakan berbagai tools data science sekarang juga! Selamat belajar!
Penulis: Galuh Nurvinda K
Editor: Annissa Widya Davita