Teknik Pengumpulan Data Sekunder dalam Penelitian
Pada artikel sebelumnya telah membahas teknik pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif, tapi selain kedua teknik tersebut ada juga teknik pengumpulan data lainnya yaitu teknik pengumpulan data sekunder. Teknik pengumpulan data ini merupakan teknik pengumpulan data yang berupa dokumen atau arsip yang dihasilkan oleh pihak lain. Menurut cara memperolehnya data dibagi menjadi dua yaitu, data primer dan data sekunder. Keduanya merupakan data yang penting guna menghasilkan kualitas penelitian yang baik. Pengumpulan data primer dan data sekunder pun sangat beragam. Dimana ketika kita menerapkan pendekatan yang berbeda akan sangat mempengaruhi metode pengumpulan data yang akan digunakan.
Data sekunder merupakan data pendukung dari data primer yang diperoleh dari pihak lain. Biasanya data ini disimpan dalam bentuk tabular atau diagram yang bersumber dari data BPS, UNESCO dan kelembagaan lainnya. Data sekunder cenderung lebih singkat dan hemat waktu karena sudah tersedia oleh pihak ketiga, dapat memberikan konteks yang lebih luas dari data primer, dapat melengkapi serta memperkuat data primer. Setiap jenis data memiliki teknik pengumpulan yang berbeda-beda begitu pula untuk jenis data primer dan sekunder. Artikel ini akan membahas secara umum mengenai teknik pengumpulan data sekunder. Untuk itu, jangan terburu-buru beranjak dan simak terus artikel ini sampai selesai.
1. Teknik Dokumen
Teknik Dokumen termasuk ke dalam teknik riset kualitatif dan riset kuantitatif yang bisa menjadi salah satu teknik dalam pengumpulan data sekunder. Sebagai contoh kita melakukan studi pustaka untuk membandingkan dua buku tentang suatu penelitian tertentu. Studi pustaka sendiri memiliki arti yaitu sebagai kegiatan untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang menjadi objek penelitian. Data yang didapat dari studi pustaka biasanya diperoleh dari buku-buku, jurnal, karya ilmiah, tesis, dan disertasi orang lain.
Dengan melakukan pengumpulan data melalui studi pustaka kamu dapat memanfaatkan pemikiran-pemikiran dari para ahli yang relevan dengan penelitian kamu. Studi pustaka memuat uraian sistematis tentang kajian literatur dan hasil penelitian sebelumnya yang ada hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan dan diusahakan menunjukkan kondisi mutakhir dari bidang ilmu tersebut. Yang mana memiliki tujuan untuk mengkaji beberapa teori dasar yang relevan dengan masalah yang akan diteliti yang merupakan pedoman bagi pendekatan pemecahan masalah, memperdalam pengetahuan peneliti tentang masalah dan bidang yang akan atau sedang diteliti, dan mengkaji hasil-hasil penelitian terdahulu yang ada kaitannya dengan penelitian yang akan dilakukan.
Baca juga : Macam-macam Metode yang Ada Pada Pengolahan Data Statistik
2. Teknik Analisis Media
Selain dengan memanfaatkan teknik dokumen dari data yang sudah ada, terdapat pula teknik analisis media. Baik itu dari media cetak atau media sosial, dimana kita dapat melihat fenomena-fenomena yang relevan dengan apa yang kita teliti berdasarkan media sosial. Dalam proses penelitian atau riset melakukan perumusan masalah dan mendapatkan konteks merupakan hal yang sangat penting. Disinilah kamu bisa menggunakan teknik analisis media untuk melihat opini orang lain terhadap suatu fenomena. Selain itu, kita juga dapat mengetahui secara umum fenomena apa dari sekumpulan opini orang-orang tersebut, sehingga hal tersebut dapat memperkaya penelitian kita. Dengan teknik analisis media diharapkan kita dapat memiliki gambaran menyeluruh terhadap suatu fenomena atau permasalahan.
3. Teknik Observasi
Tak kalah penting dari teknik sebelumnya, sederhananya teknik observasi adalah pengamatan langsung dilapangan untuk melihat dari dekat kegiatan apa yang dilakukan oleh objek penelitian. Dalam teknik observasi kita akan mengamati mulai dari lokasi objek penelitian, orang-orang yang terlibat, aktivitas orang-orang yang terlibat, benda-benda yang berhubungan dengan objek penelitian, tindakan tertentu, peristiwa yang terjadi seputar apa yang sedang diteliti, urutan waktu peristiwa, dan tujuan orang-orang melakukan tindakan yang diamati. Dengan melakukan observasi kita akan memahami konteks yang kita teliti secara menyeluruh, dengan memahami konteks yang akan diteliti, kita akan mudah untuk mendalaminya. Observasi dibagi menjadi dua jenis yaitu observasi partisipasi dan observasi non partisipasi. Observasi partisipasi cocok digunakan untuk mengamati hal-hal yang berkaitan dengan aspek psikis, dan pemaknaan. Sedangkan observasi non partisipasi cocok digunakan untuk meneliti hal-hal yang berhubungan dengan sikap dan perilaku negatif dan konteks yang lebih ekstrem.
Baca juga : Metode Pengolahan Data dengan Machine Learning untuk Perbaikan Forecasting Bisnismu
4. Yuk, Bangun Portfolio Kamu Menggunakan Data Source yang Tersedia di DQLab Sekarang !!!
Tidak memiliki background IT? Jangan khawatir, kamu tetap bisa menguasai Ilmu Data Science untuk siap berkarir di revolusi industri 4.0. Bangun proyek dan portofolio datamu bersama DQLab untuk mulai berkarir di industri data yang sebenarnya! Sign up sekarang untuk #MulaiBelajarData di DQLab!
Penulis: Rian Tineges
Editor: Annissa Widya Davita