Tertarik untuk Menjadi Data Scientist? 4 Tugas Data Scientist yang Harus Kamu Ketahui
Setelah lulus dari jurusan Statistika, Mawar mulai mencoba melamar pekerjaan ke berbagai tempat. Di hari ketiga, Mawar menemukan fakta bahwa banyak perusahaan yang membuka lowongan untuk posisi Data Scientist. Semasa kuliah, beberapa dosen sempat mengatakan bahwa posisi Data Scientist adalah pekerjaan yang paling menjanjikan, karena masih sedikit yang bisa mendapatkan posisi itu, serta gaji yang ditawarkan sangatlah fantastis.
Meskipun Mawar adalah seorang fresh graduate, namun ia tetap selektif dalam memilih pekerjaan agar ia tidak merasa tertekan ketika bekerja. Sebelum memasukkan lamaran ke berbagai posisi, ia pasti akan mencari tahu tentang pekerjaan yang akan dilamarnya, termasuk untuk posisi Data Scientist ini. Selain memahami job description yang telah tercantum di lowongan yang ia lihat, Mawar juga mencari tahu apa saja tugas umum dari seorang Data Scientist agar ia lebih memahami job role tersebut. Ada 4 tugas utama dari Data Scientist yang berhasil ditemukan oleh Mawar, kita lihat bareng-bareng yuk!
1. Mencari Data dari Sumber Ketiga Jika Dibutuhkan
Posisi Data Scientist adalah salah satu posisi yang berkaitan erat dengan data. Tidak jarang, terkadang seorang Data Scientist harus mengambil data dari sumber eksternal karena data yang ada di internal perusahaannya tidak cukup mampu menjawab permasalahan yang ingin dipecahkan. Sehingga seorang Data Scientist paling tidak harus menguasai cara mengambil data dari berbagai sumber, misalnya dengan crawling data yang ada di website, menghubungkan API untuk mendapatkan data tambahan, dll.
Baca juga : Mengenal Profesi Data Scientist
2. Memvalidasi dan Membersihkan Data
Setelah mendapatkan data yang dibutuhkan, tugas selanjutnya dari seorang Data Scientist adalah memvalidasi data yang ada tersebut, apakah data tersebut bisa menggambarkan keadaan yang terjadi di masyarakat atau tidak. Untuk tugas ini, tidak jarang seorang Data Scientist harus melakukan observasi langsung ke lapangan untuk mendapatkan jawaban yang dibutuhkan. Jika data tersebut telah valid, selanjutnya Data Scientist akan membersihkan data dimana mereka hanya mengambil variabel yang dibutuhkan saja, menyamakan format yang akan digunakan, menghilangkan data duplikasi, serta memperbaiki jika terdapat kesalahan dalam penulisan.
3. Melakukan Analisis dan Membuat Model
Tahapan inti dari pengolahan data adalah tahapan melakukan analisis. Fakta menariknya, masing-masing metode analisis yang ada diciptakan untuk menyelesaikan berbagai jenis data yang berbeda. Sehingga seorang Data Scientist harus jeli dalam menentukan metode mana yang akan digunakan dalam analisis tersebut. Setelah itu, barulah Data Scientist dapat membuat model. Model ini didapatkan dari data yang dijadikan sampel untuk training, dimana diasumsikan model tersebut dapat digunakan untuk meramalkan data testing.
4. Mempresentasikan Hasil temuannya
Tugas yang tidak kalah penting dari seorang Data Scientist adalah mempresentasikan hasil analisis yang didapatkannya. Penyampaian hasil analisis ini bisa dilengkapi dengan data visualisasi, sehingga audience dapat lebih mudah untuk memahami keadaan yang terjadi. Umumnya hasil temuan tersebut akan disampaikan ke orang yang memiliki jabatan dan yang berhak mengambil keputusan atau biasanya dikenal dengan sebutan stakeholder. Proses mempresentasikan hasil analisis ini tentunya harus disampaikan secara lengkap dan jelas agar tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan. Itulah mengapa seorang Data Scientist juga dituntut untuk memiliki kemampuan public speaking yang mumpuni.
Baca juga : Yuk Kenal Role Data Scientist, Profesi Menarik Dengan Gaji Besar
5.Bergabung Menjadi Member DQLab dan Nikmati Semua Fasilitasnya!
DQLab merupakan salah satu lembaga kursus di bidang Data Science yang bisa diakses secara online. Ini bisa menjadi sebuah kemudahan bagi kamu yang berdomisili di luar Jakarta namun ingin mengambil kursus Data Science. Ada banyak modul yang disediakan di DQLab, mulai dari yang menggunakan bahasa pemrograman R, Python, hingga SQL. Tenang saja, bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang ringan sehingga mudah untuk dipahami oleh pemula. Setelah bergabung menjadi member, kamu bisa mengakses free modul juga loh. Yuk, tunggu apa lagi?
Penulis: Gifa Delyani Nursyafitri