Buat Akun DQLab & Akses Kelas Data Science Python, R, SQL, Excel GRATIS!

Timeline Big Data dari era Industri 1.0 hingga 4.0!

Belajar Data Science di Rumah 06-November-2021
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/f9f235bbb9c4de3a89c5a4534ec29017_x_Thumbnail800.png

Big data atau data besar tentu bukan lagi istilah asing, sebab sudah disebut di banyak media dan digunakan secara luas atau kompleks. Terutama bagi pelaku usaha, yakni bagi para pengembang aplikasi dan perusahaan yang sudah memiliki ekspansi cukup luas. Penggunaan data raksasa tersebut kemudian menjadi hal penting dan menjadi aset. 


Peran big data sendiri memiliki andil yang sangat besar dalam kehidupan sehari-hari namun demikian banyak orang yang tidak memahaminya. Oleh sebab itu, Anda yang hidup di era digital ini harus tahu lebih mendalam mengenai big data itu sendiri. Secara umum, tanpa mengabaikan peran big data, disebutkan bahwa big data merupakan sebuah kumpulan data yang sangat banyak dengan volume sangat besar sekaligus didukung dengan kecepatan yang begitu cepat. Dengan adanya keunggulan tersebut, tidak mengherankan jika kemudian big data ini memiliki peran yang besar.


Walaupun memiliki banyak sekali keunggulan, yuk kita coba gali kembali apa yang membuat teknologi ini dapat diciptakan dan bagaimana awal mula big data itu sendiri.


1.  Awal Mula Terciptanya Big Data

Sejarah big data di mulai pada tahun 1663 John Graunt mencatat dan memeriksa semua informasi tentang penyebab kematian di London. John ingin mendapatkan pemahaman dan membangun sistem peringatan untuk wabah pes yang sedang berlangsung saat itu. 


Dalam catatan analisis data statistik pertama yang tercatat, ia mengumpulkan temuannya dalam buku Natural and Political Observations Made on the Bills of Mortality, yang memberikan wawasan besar tentang penyebab kematian pada abad ketujuh belas. Karena karyanya tersebut, John Graunt dapat dianggap sebagai bapak statistik. 


Loncat pada tahun 1887 seorang ilmuwan bernama Herma Hollerith menemukan mesin komputasi untuk membaca lubang yang dibuat pada kartu kertas data sensus. Ini merupakan langkah besar terhadap perkembangan manusia akan teknologi yang lebih advanced lagi.


Baca juga : Belajar Big Data: Karakteristik, Fungsi, Kelebihan dan Kekurangan Big Data


2.  Era Abad ke 20

Proyek besar di bidang big data pertama kali  dibuat pada tahun 1937 dan dipesan oleh calon Presiden Amerika ke 32 yaitu Franklin Delano Roosevelt. Setelah Undang-Undang Jaminan Sosial menjadi undang-undang pada tahun 1937, pemerintah harus melacak kontribusi dari 26 juta orang Amerika dan lebih dari 3 juta pemberi kerja. IBM mendapat kontrak untuk mengembangkan mesin pembaca kartu punch untuk proyek pembukuan besar-besaran ini. Dari proyek itulah semakin banyak potensi-potensi big data yang ditemukan.


Pada tahun 1943 mesin pengolah data pertama kali diluncurkan dan dikembangkan oleh Inggris untuk memecahkan kode Nazi selama Perang Dunia II. Perangkat ini, bernama Colossus, mencari pola dalam pesan yang disadap dengan kecepatan 5.000 karakter per detik. Dengan demikian mengurangi tugas dari berminggu-minggu menjadi hanya berjam-jam.


Pada tahun 1965 Pemerintah Amerika Serikat memutuskan untuk membangun pusat data pertama untuk menyimpan lebih dari 742 juta pengembalian pajak dan 175 juta set sidik jari dengan mentransfer semua catatan tersebut ke pita komputer magnetik yang harus disimpan di satu lokasi. Proyek ini kemudian dihentikan karena takut akan 'Big Brother', tetapi secara umum diterima bahwa itu adalah awal dari era penyimpanan data elektronik. 


Sejarah big data cukup berkembang pada tahun 1989 karena di tahun ini ilmuwan komputer Inggris Tim Berners-Lee akhirnya menciptakan World Wide Web. mereka bertujuan untuk memfasilitasi proses berbagi informasi menggunakan sistem "hypertext". Pada tahun 90-an pembuatan data didorong karena semakin banyak perangkat yang terhubung ke internet. Pada tahun 1995 superkomputer pertama dibangun, yang mampu melakukan banyak pekerjaan dalam satu detik daripada kalkulator yang dioperasikan oleh satu orang dalam 30.000 tahun.

3.  Era Abad 21

Pada tahun 2005 Roger Mougalas dari O'Reilly Media menciptakan istilah Big Data untuk pertama kalinya, hanya setahun setelah mereka menciptakan istilah Web 2.0. Ini mengacu pada kumpulan data besar yang hampir tidak mungkin untuk dikelola dan diproses menggunakan alat intelijen bisnis tradisional. 2005 juga merupakan tahun dimana Hadoop diciptakan oleh Yahoo! dibangun di atas Google MapReduce. Tujuannya adalah untuk mengindeks seluruh World Wide Web dan saat ini Hadoop open-source digunakan oleh banyak organisasi untuk mengolah data dalam jumlah besar.


Karena semakin banyak jejaring sosial mulai muncul dan Web 2.0 terbang, semakin banyak data dibuat setiap hari. Startup yang inovatif perlahan mulai menggali data dalam jumlah besar ini dan juga pemerintah mulai mengerjakan proyek Big Data. Pada tahun 2009 pemerintah India memutuskan untuk melakukan pemindaian iris mata, sidik jari, dan foto dari semua 1,2 miliar penduduk tersebut. Semua data ini disimpan dalam database biometrik terbesar di dunia.


Pada tahun 2011 laporan McKinsey tentang Big Data: Perbatasan berikutnya untuk inovasi, persaingan, dan produktivitas, menyatakan bahwa pada tahun 2018 AS saja akan menghadapi kekurangan 140.000 “ 190.000 ilmuwan data serta 1,5 juta pengelola data.


Baca juga : Big Data Analytics dan Kegunaanya untuk Perkembangan Bisnis


4. Dalami Big Data Bersama DQLab

DQLab merupakan pusat belajar Data Science yang menawarkan kursus online bagi Kamu yang ingin mulai belajar Data Science. DQLab sendiri telah melahirkan praktisi data yang  mahir dalam dibidangnya. Bersama DQLab Kamu akan belajar secara terstruktur dengan studi kasus dan data yang sesuai dengan yang berada di lapangan. DQLab juga menyediakan forum untuk sharing dengan 95,000++ member DQLab, maupun dengan ahli praktisi pakar data.


Jadi apalagi yang kamu tunggu, yuk bergabung di DQLab! Kamu bisa belajar data science dari nol hingga bisa bergabung di perusahaan besar. Dengan bergabung sekarang kamu bisa mendapat module GRATIS œIntroduction to Data Science loh! Kamu juga bisa mendapat banyak benefits lainya jika belajar di DQLab.

Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login