VLOOKUP Excel, Pemula Perlu Kenali Implementasinya
Pernahkah kamu mendengar rumus VLookup pada Excel? VLookup adalah singkatan dari Vertikal Lookup yang artinya tindakan mencari data secara vertikal pada tabel referensi tertentu, menggunakan kolom pada spreadsheet dan menggunakan kolom tersebut sebagai dasar untuk mencari data. Jika ada banyak sekali data, bagaimana cara VLookup bekerja? Nah, rumus ini memanfaatkan unique identification. Pada tabel referensi setiap data harus memiliki unique identification yang berbeda-beda sehingga tidak terjadi overlapping dan kesalahan pencarian data. Bagaimana cara menentukan unique identification? Kita bisa menggunakan kode produk, kontak pelanggan, ID pelanggan, dan kode-kode lainnya. Satu hal yang perlu diingat, unique identification setiap data tidak boleh sama.
Rumus VLookup excel dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Jika tidak biasa menggunakan, rumus ini akan terasa sulit karena ada banyak argumen yang harus diisi. Bahkan VLookup tidak hanya bisa mencari data yang pasti sesuai unique identification tetapi juga bisa mencari data yang mendekati dengan data yang dicari. Bagi pemula, rumus VLookup merupakan salah satu rumus yang wajib dipelajari dan dikuasai karena rumus ini akan banyak digunakan di dunia kerja. Pada artikel hari ini kita akan membahas bagaimana cara menggunakan rumus VLookup dengan mudah. Yuk kita simak bersama!
1. Mencari Nilai yang Benar-Benar Cocok
Salah satu kegunaan rumus VLookup adalah untuk mencari satu data dengan mudah menggunakan unique identification. Misalnya, seorang pelanggan dengan nomor antrian 9 ingin membayar tagihan belanjanya. Karena pengunjung terlalu banyak, maka staf toko akan kesulitan jika harus scroll satu persatu. Staf toko tersebut dapat menggunakan rumus VLookup dengan menuliskan rumus
Angka 3 pada rumus VLookup merupakan urutan kolom pada tabel referensi.
Baca juga : Rumus Excel yang Paling Sering Digunakan dalam Dunia Kerja
2. Mencari Nilai Perkiraan
Inilah perbedaan argumen TRUE dan FALSE pada rumus VLookup. Argumen TRUE digunakan apabila kita mencari perkiraan dari suatu nilai sedangkan argumen FALSE digunakan apabila kita ingin mencari nilai yang sesungguhnya. saat menggunakan argumen TRUE kita masih akan mendapatkan hasil dari nilai perkiraan sedangkan jika menggunakan argumen FALSE maka hasilnya akan error atau N/A. Misalnya, pada suatu perumahan luas bangunan diberi label untuk mempermudah pendataan dengan detail:
Luas tanah 90 m2 : A
Luas Tanah 100m2: B
Luas tanah 150m2: C
Luas tanah 200 m2: D
Lalu bagaimana caranya untuk menentukan label untuk luas tanah 120m2? Yuk simak gambar di bawah ini!
3. Mencari Data Pertama yang Match
Jika pada tabel referensi berisi data duplikat, maka rumus VLookup akan mengambil data paling atas. Perhatikan contoh berikut ini. Pada kolom ID User terdapat kesalahan sehingga ada dua pengguna yang memiliki ID yang sama. Namun jika kita menggunakan rumus vlookup yg terecord adalah nama user yang pertama ditemukan.
4. Mengganti Hasil N/A dengan Nilai Laih
Jika pada hasil pencarian tidak ditemukan value yang dicari, maka ketika di-enter cell akan berisi N/A. Hasil N/A ini sedikit mengganggu bukan? Jangan khawatir, kita bisa mengubahnya agar terlihat lebih profesional. Coba perhatikan gambar di bawah ini. Ketika kita mencari ID User 10, kita tidak akan menemukan hasilnya sehingga ketika di-enter hasilnya akan N/A. Untuk mengubah hasil ini kita bisa mengkombinasikan rumus VLookup dengan IFNA.
Baca juga : Kenali Rumus IF pada 3 Kondisi dengan Excel
5. Yuk Kuasai Excel Bersama DQLab
Untuk menguasai excel kita perlu banyak latihan mengingat rumus excel yang sangat banyak dengan fungsi yang berbeda-beda. Yuk perkaya keterampilan excel bersama DQLab! Klik button di bawah ini untuk mengakses berbagai modul excel yang dilengkapi dengan latihan menggunakan data yang mencerminkan data real di berbagai industri. Jadi selain mempertajam pemahaman mengenai excel kita juga memiliki gambaran bagaimana kondisi data yang ada di berbagai sektor. Selamat mencoba!
Penulis: Galuh Nurvinda K
Editor: Annissa Widya Davita