Buat Akun DQLab & Akses Kelas Data Science Python, R, SQL, Excel GRATIS!

4 Contoh Data Sekunder BPS yang Bisa Diunakan untuk Penelitian

Belajar Data Science di Rumah 04-April-2022
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/6f39770c5e583db7757d7c5650cb1e29_x_Thumbnail800.jpg

Saat melakukan penelitian, kita harus menentukan data seperti apa yang dibutuhkan dari beberapa jenis data yang bisa digunakan salah satunya yaitu data sekunder. Data sekunder dikategorikan ke dalam jenis data berdasarkan sumbernya. Data sekunder adalah data yang tidak dikumpulkan sendiri alias diperoleh dari pihak ketiga seperti dari buku, jurnal, karya ilmiah, penelitian terdahulu atau situs-situs yang menyediakan kumpulan data. Kamu bisa mendapatkan data sekunder dengan mengunjungi perpustakaan, toko buku, situs penyimpanan arsip salah satunya Badan Pusat Statistik (BPS). Namun ada hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan penelitian, yaitu menggunakan data sekunder harus teliti dan kritis karena tidak semua data relevan dengan kondisi saat ini.


Siapa yang tidak tahu dengan BPS? Pastinya sobat data semua sudah familiar dengan Badan Pusat Statistik. Badan Pusat Statistik adalah Lembaga Pemerintah Non-Departemen yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Sebelumnya, BPS merupakan Biro Pusat Statistik, yang dibentuk berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan UU Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik. Data-data yang tersedia maupun publikasi yang dipublikasikan oleh BPS memiliki variasi jenis data mulai dari data sosial dan kependudukan, ekonomi dan perdagangan, pertanian dan pertambangan, usaha kecil dan menengah serta masih banyak lagi ketersediaan data yang disajikan oleh BPS. 


So, berikut ini akan DQLab lihatkan kepada kalian beberapa contoh data sekunder yang sering digunakan dalam penelitian dan bisa kita dapatkan dari situs BPS! 


1. Data Kependudukan


Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama satu tahun atau lebih atau mereka yang berdomisili kurang dari satu tahun tetapi bertujuan untuk menetap. Pada situs BPS, data kependudukan memiliki beragam jenis data sekunder yang sering digunakan mulai dari identitas umum penduduk seperti usia, jenis kelamin, status pekerjaan, riwayat pendidikan, dan lainnya.


BPS sendiri memiliki beberapa sumber dalam mengumpulkan data-data kependudukan seperti sensus penduduk, survei penduduk antar sensus, survei prevalensi kontrasepsi indonesia dan survei demografi dan kesehatan Indonesia, serta dari registrasi penduduk. 


Selain itu perlu diketahui pula bahwa setiap 10 tahun sekali terdapat program besar terkait kependudukan, yaitu sensus penduduk. Dengan adanya sensus penduduk, rincian data penduduk akan lebih diupdate sehingga salah satu manfaat pemerintah dapat mengetahui apakah perkembangan penduduk serta kesejahteraannya sudah merata atau belum.


Baca juga : Teknik Pengumpulan Data Sekunder, Apa Saja Sumber Data yang Bisa Digunakan?


2. Data Kesehatan


Pada era perkembangan teknologi ini perkembangan data meluas ke berbagai bidang, salah satunya adalah bidang kesehatan. Kesehatan merupakan salah satu permasalahan utama bagi negara. Sebagai contoh pada masa pandemi seperti ini, data pasien Covid-19 selalu dipantau dari hari demi hari. Mulai dari pasien yang memiliki gejala, pasien yang terkonfirmasi positif, pasien yang sembuh, sampai pasien yang meninggal. Dengan adanya jumlah pasti terkait pasien tersebut, pemerintah maupun pihak medis yang berwenang dapat menentukan langkah untuk menekan angka kematian pasien.


Contoh data sekunder lainnya, saat kita ingin meneliti klasifikasi penyakit pasien maka kita memerlukan data pasien beserta variabel yang berisi faktor risiko seperti usia, berat badan, riwayat penyakit, tekanan darah, dan beberapa variabel yang mendukung penelitian kita. Tentunya hal ini dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada dan tanpa membocorkan data rekam medis pasien.


3. Data Ketenagakerjaan


Contoh data sekunder ketiga yang sering dijumpai dalam penelitian adalah data ketenagakerjaan. Data ini meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama dan setelah selesai masa hubungan kerja, baik itu pada pekerjaan yang menghasilkan barang maupun jasa. Usia yang terhitung pada data ketenagakerjaan adalah penduduk yang berusia 15 tahun atau lebih. Beberapa contoh data sekunder yang bisa digunakan seperti data angkatan kerja menurut golongan umur, jumlah jam kerja seluruh pekerjaan, status pekerjaan dan lain sebagainya.


4. Data Ekspor dan Impor


Ekspor merupakan kegiatan menjual produk baik berupa barang atau jasa ke luar negeri. Sedangkan impor merupakan kegiatan membeli produk dari luar negeri. Semua jenis barang dapat terlibat dalam kegiatan ekspor impor terkecuali:

  • Pakaian dan perhiasan dari para penumpang dan awak alat angkut.

  • Barang-barang yang diekspor-impor dari suatu negara untuk digunakan untuk keperluan kedutaan besar negara tersebut.

  • Barang-barang yang digunakan untuk keperluan eksibisi atau pameran.

  • Peti kemas yang dimaksudkan untuk diisi kembali.

  • Uang, surat-surat berharga dan barang finansial lainnya.

  • Barang-barang contoh.

Saat ini kegiatan ekspor dan impor merupakan kegiatan yang lumrah dilakukan para pelaku usaha. Oleh karena itu beberapa hal yang berkaitan dengan ekspor impor salah satunya adalah data ekspor impor, dapat kita peroleh melalui BPS atau lembaga terkait lainnya.


Baca juga : Metode Pengumpulan Data Sekunder, Bisa Menggunakan Apa Saja Sih?


5. Terapkan Contoh Data Sekunder Pada Penelitianmu!

Itulah tadi beberapa contoh data sekunder yang bisa kita peroleh dari situs penyedia data Badan Pusat Statistik (BPS). Jika kita ulas kembali, definisi dari data sekunder berbeda dengan data primer, data sekunder adalah data yang diambil dari sumber lain oleh peneliti. Biasanya data-data ini berupa diagram, grafik, atau tabel sebuah informasi penting seperti sensus penduduk. Data sekunder bisa dikumpulkan melalui berbagai sumber seperti buku, situs, atau dokumen pemerintah. Kamu hanya perlu menyesuaikan penggunaannya dengan kebutuhan risetmu. 


Tunggu apalagi? Pelajari lebih lanjut jenis data lainnya hanya di DQLab. Caranya gampang, kamu hanya perlu Sign Up di DQLab.id dan setelah itu kamu bisa nikmati momen belajar GRATIS bersama DQLab dengan mengakses modul-modulnya!


Penulis : Salsabila MR

Editor : Annissa Widya Davita

Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login