4 Contoh Data Sekunder pada Dunia Retail
Data sekunder kerap kali dimanfaatkan untuk berbagai bidang, salah satu contohnya yang paling sering adalah di penelitian ilmiah yang sering temukan di dunia akademis. Nah, ternyata data sekunder bisa dihasilkan oleh berbagai bidang juga karena pada dasarnya data sekunder merupakan data primer yang telah dikumpulkan oleh orang lain sebelumnya, baik yang digunakan untuk penelitian maupun hanya untuk pelaporan. Salah satu contoh bidang yang menghasilkan data sekunder adalah bidang retail.
Retail merupakan salah satu bidang yang fokusnya pada kegiatan pemasaran produk baik barang dan jasa yang dijual secara eceran atau bukan untuk dijual kembali. Contoh retail yang ada adalah minimarket, toko kelontong, toko serba ada, dan masih banyak lagi. Data-data yang ada di dunia retail bisa dimanfaatkan untuk melakukan segmentasi pelanggan, penentuan posisi barang, dan analisis lainnya yang bisa meningkatkan performa penjualan.
Kira-kira apa saja sih contoh data yang ada di dunia retail? Yuk, simak artikelnya!
1. Data Customer
Salah satu contoh data yang tersedia dari bisnis retail ini adalah data customer. Mengenal customer tentu adalah hal yang harus dilakukan oleh pemilik bisnis, meskipun tidak secara langsung, namun paling tidak pemilik bisnis mengetahui apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh customernya serta apa yang harus dipertahankan untuk menjaga loyalitas para customer. Data customer ini bisa meliputi informasi-informasi basic seperti nama, jenis kelamin, usia, daerah asal, jumlah pembelian yang dilakukan, dan masih banyak lagi.
Salah satu contoh pemanfaatannya adalah ketika akan membuat campaign, sehingga campaign yang dibuat akan sesuai dengan customer yang ada agar lebih segmented.
Baca juga : Teknik Pengumpulan Data Sekunder, Apa Saja Sumber Data yang Bisa Digunakan?
2. Data Product
Selain data customer, tentu di dunia bisnis data produk menjadi salah satu hal terpenting. Data produk ini diperlukan untuk melihat berapa banyak produk yang terjual perbulan, produk mana yang lebih banyak dibutuhkan, serta produk mana yang sepi peminat. Hal ini bisa menjadi langkah baru untuk membuat keputusan bisnis agar penjualan akan terus meningkat dan bisnis bisa mendapatkan keuntungan yang lebih banyak.
Misalnya dengan memproduksi produk yang laku lebih banyak, membuat promo tertentu untuk produk yang tidak laku. Beberapa contoh data yang termasuk ke data produk adalah nama produk, kode produk, jumlah penjualan perbulan, dan data lainnya yang berhubungan dengan produk.
3. Data Penjualan
Data sekunder lain yang bisa didapatkan dari dunia retail adalah data penjualan. Di dalam data ini akan berisi tentang hal-hal yang berhubungan dengan penjualan, misalnya berapa banyak total penjualan yang dihasilkan selama satu bulan, produk mana yang penjualannya memberikan keuntungan terbesar, berapa total keuntungan per bulan, produk mana yang tidak begitu banyak memberikan keuntungan, dan masih banyak lagi. Data-data penjualan ini tentunya juga bisa dimanfaatkan sebagai dasar pembuatan kebijakan yang baru.
4. Data Cancel atau Return
Dalam dunia bisnis, tidak semua orderan akan selalu berjalan mulus. Di beberapa keadaan, tidak jarang customer akan membatalkan pesanannya karena banyak faktor, bahkan tidak jarang yang digantung begitu saja tanpa kepastian apakah akan dibeli atau tidak. Selain pembatalan order, barang yang dijual juga bisa di-return atau dikembalikan, bisa karena barangnya tidak sesuai atau faktor lainnya. Data-data ini juga sangat penting untuk dianalisis sehingga kita bisa memperkirakan solusi apa saja yang bisa ditawarkan untuk permasalahan yang ada.
Baca juga : Metode Pengumpulan Data Sekunder, Bisa Menggunakan Apa Saja Sih?
5. Kenali Pengolahan Data Sekunder untuk Maksimalkan Bisnismu!
Setelah mengetahui berbagai contoh data sekunder di bidang retail, apa saja sih tools yang bisa dimanfaatkan untuk mengolah data ini? Sebenarnya kamu tak perlu pusing-pusing memikirkan hal tersebut, karena sebenarnya data sekunder sama saja dengan data primer yang bisa diolah dengan berbagai bahasa pemrograman seperti R dan Python.
Jika sudah dimasukkan ke dalam Database kamu bisa mengaksesnya dengan SQL. Kamu bisa mempelajari ketiga bahasa pemrograman ini dengan cara mengambil kursus dan menjadi member premium DQLab.
Ingin coba module gratisnya R dan Python? Bisa! Yuk, signup sekarang di DQLab.id!
Penulis : Gifa Delyani Nursyafitri