Contoh Data Sekunder yang Bisa Digunakan Public untuk Penelitian
Ketika melakukan penelitian biasanya ada dua jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Apa sih bedanya? Data Sekunder merupakan data yang tidak diperoleh secara langsung melainkan dari pihak ketiga. Sedangkan data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya. Pentingnya mengetahui data yang akan digunakan untuk penelitian dapat memudahkan mencari data dari sumber-sumber yang kredibel hingga menentukan metode pengolahan datanya.
Data sekunder dalam penelitian umumnya tidak berdiri sendiri melainkan sebagai data pendukung dari data primer. Akan tetapi ada juga penelitian yang hanya menggunakan data sekunder sebagai dasar penelitiannya. Kelebihan data sekunder yaitu mudah didapatkan karena berasal dari pihak ketiga. Data sekunder dapat kita dapatkan dari buku, jurnal, karya ilmiah, maupun dari internet. Yup, internet. Hal yang sekarang hampir tidak terlepas dari kehidupan masa kini. Tahukah kamu dari mana bisa mendapat data sekunder di internet? Yuk, simak di bawah ini!
1. Data Kependudukan
Data kependudukan sering digunakan dalam penelitian. Data tersebut bisa didapatkan dari Badan Pusat Statistik (BPS) di situs resminya. Data kependudukan terdiri dari data identitas penduduk seperti jenis kelamin atau gender, usia, pendidikan, pekerjaan, dan lain sebagainya. Data tersebut dikumpulkan oleh BPS melalui sensus penduduk secara berkala sehingga data kependudukan terus update. Selain itu data kependudukan bisa digunakan untuk berbagai penelitian misalnya yang sudah diterbitkan di situs BPS yaitu angka harapan hidup menurut provinsi dan jenis kelamin, indeks pemberdayaan gender, rata-rata lama sekolah menurut jenis kelamin, dan masih banyak lainnya.
Baca juga : Teknik Pengumpulan Data Sekunder, Apa Saja Sumber Data yang Bisa Digunakan?
2. Data Covid-19
Covid-19 merupakan wabah penyakit yang sedang dihadapi hampir di seluruh dunia saat ini. Untuk memantau perkembangan penyakit tersebut Kementerian Kesehatan meluncurkan website covid19.go.id. Disana kita bisa melihat data perkembangan covid seperti kasus sembuh, kasus meninggal, dan lainnya untuk setiap daerah. Jadi pemerintah, kementerian terkait, dan masyarakat terus mendapatkan informasi yang update dan sama-sama ikut memantau kasus covid sebagai tindakan pencegahan di masa mendatang. Kamu bisa menggunakan data covid tersebut untuk melakukan penelitian kecil-kecilan atau belajar membuat visualisasi data terkait kasus covid dengan lebih menarik.
3. Review Produk
Ketika kamu berbelanja atau ingin mengunduh aplikasi di smartphone kamu pasti akan melihat review dari pembeli atau pengguna sebelumnya. Review ini biasanya akan mengarah ke positif atau negatif. Jika review yang banyak diberikan baik bisa jadi bagus reputasinya dan kurang baik reputasinya jika review yang banyak diberikan juga kurang bagus. Review juga bisa kamu lihat ketika mencari informasi tempat yang ingin kamu kunjungi. Nah, peneliti bisa menggunakan review ini sebagai data penelitian. Untuk mendapatkan data tersebut kita bisa melakukan web scraping.
4. Data Iklim
Contoh data sekunder selanjutnya adalah data iklim. Data ini bisa diperoleh dari website resmi Badan Pusat Statistik. Ada banyak data disana seperti jumlah curah hujan, tekanan udara, tingkat suhu, kecepatan angin, dan lainnya. Data ini dikumpulkan oleh BMKG dan bisa jadi dasar penelitian misalnya untuk antisipasi perubahan cuaca di masa mendatang, penanggulangan bencana, dan lain sebagainya. Kita bisa akses dan unduh data yang kita dipublikasikan di situs BPS.
Baca juga : Metode Pengumpulan Data Sekunder, Bisa Menggunakan Apa Saja Sih?
5. Menjadi Praktisi Data Walau Tanpa Background IT
Tidak punya background IT? Jangan khawatir, kamu tetap bisa jadi praktisi data. Mulailah belajar jenis-jenis data, metode pengolahan data, tools-tools data, hingga menyajikan data secara interaktif dan mudah dipahami. Pelajari juga machine learning, ya! Satu lagi yang tidak kalah penting yaitu portofolio data. Sambil belajar sambil membangun portofolio data bisa menggunakan modul dari kursus data seperti DQLab. Daftar sekarang di DQLab.id untuk akses modul gratisnya. Yuk, mulai belajar data!
Penulis: Dita Kurniasari
Editor: Annissa Widya