Data Sekunder vs Data Primer pada Penelitian, Pemula Wajib Tahu
Suatu penelitian pasti dilakukan berdasarkan data dan akan melalui beberapa tahap yaitu pengumpulan data, validasi data, pengelompokkan data, pemrosesan data, dan penyajian data. Data yang digunakan ada banyak jenis yang tentunya harus relevan dengan penelitian yang dilakukan. Berdasarkan cara pengumpulannya dibagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Kedua jenis data ini sering digunakan dalam penelitian.
Nah, sebagai peneliti wajib hukumnya memahami jenis data yang digunakan untuk penelitian. Mengapa? Karena dengan memahami jenis data dengan baik, kita akan lebih mudah menentukan metode atau teknik pengolahan data yang sesuai. Hal ini sangat berpengaruh pada hasil analisis nantinya. Jika metode yang digunakan sudah tepat, maka hasil analisisnya akan optimal dan dapat menjadi pedoman dalam pengambilan keputusan. Nah, kali ini kita akan bahas apa saja sih perbedaan antara data primer dan data sekunder? Yuk, simak pembahasannya di bawah ini!
1. Pengertian Data Primer dan Data Sekunder
Dari segi pengertian, data primer dan data sekunder memiliki makna yang berbeda. Data primer adalah data yang diperoleh dari objek penelitian secara langsung. Oleh karena itu biasanya data primer masih berupa raw data atau data mentah sehingga pemrosesannya akan lebih lama. Sedangkan data primer adalah data yang diperoleh dari pihak ketiga. Data sekunder biasanya berupa data yang sudah pernah diolah sebelumnya. Data sekunder lebih mudah ditemukan maupun diakses karena memang sudah tersedia. Contohnya di perpustakaan, website, jurnal-jurnal, dan lain sebagainya.
Baca juga : Teknik Pengumpulan Data Sekunder, Apa Saja Sumber Data yang Bisa Digunakan?
2. Sumber Data dan Proses Pengolahannya
Sumber data primer dan sekunder tentu berbeda. Data primer bersumber dari penelitian langsung, sedangkan data sekunder bersumber dari pihak ketiga. Contoh sumber data primer yaitu data hasil dari wawancara atau observasi langsung ke objek penelitian. Sedangkan contoh sumber data sekunder yaitu dari jurnal, karya ilmiah, penelitian terdahulu, buku-buku, bank data, dan lain sebagainya. Pada data sekunder ada dua metode pengolahan yaitu metode analisis kualitatif dan metode analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif adalah metode analisis yang bersifat kuantitatif menggunakan perhitungan matematika atau statistik. Kemudian ada analisis kuantitatif yaitu metode analisis dengan mengklasifikasikan atau mengelompokkan data untuk menemukan hubungan atau pola-pola tersembunyi pada data. Pada data primer pengolahan datanya dibagi menjadi data kualitatif yang metodenya terdiri dari wawancara dan observasi, dan metode kuantitatif yang bisa dilakukan dengan survey.
3. Perbedaan Akurasi Data
Terdapat perbedaan pada akurasi data yang dimiliki data primer dan data sekunder. Data primer umumnya lebih diutamakan karena tingkat akurasinya yang lebih tinggi. Mengapa? Data primer diperoleh secara langsung ke objek penelitian sehingga bersinggungan langsung dengan tema dan tujuan penelitian. Data primer berperan sebagai data utama dalam penelitian. Sedangkan pada data sekunder dianggap kurang dari segi keakuratannya. Hal ini karena data sekunder berupa data yang sudah diolah sebelumnya. Sehingga tentu ada perubahan-perubahan yang terjadi pada data tersebut. Oleh karena itu perlu ketelitian dalam memilah data sekunder yang sesuai dengan tujuan penelitian.
4. Kelebihan dan Kekurangan dari Segi Waktu dan Biaya
Melihat dari segi waktu dan biaya, data sekunder dan data primer juga ada perbedaan. Pada data sekunder waktu dan biaya pengumpulan untuk mengumpulkan data tidak terlalu banyak. Pengumpulan data sekunder akan lebih singkat karena data sudah tersedia, dan biaya juga tidak mahal karena data bisa didapatkan di website, perpustakaan, dan lainnya yang bebas diakses siapa saja. Contohnya mengambil data dari website Badan Pusat Statistik yang dipublikasi dan bisa diakses secara gratis. Pada data primer, waktu dan biaya yang dikeluarkan untuk penelitian cukup banyak karena peneliti harus terjun langsung ke lapangan atau objek penelitian untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Umumnya waktu banyak terpakai untuk mencari narasumber atau responden yang sesuai syarat penelitian. Begitu juga dari segi biaya akan cukup banyak ketika kondisi geografis atau lokasi penelitian sulit dijangkau.
Baca juga : Metode Pengumpulan Data Sekunder, Bisa Menggunakan Apa Saja Sih?
5. Belajar Mengolah Data Sekunder Bersama DQLab
Mengolah data sekunder dibutuhkan ketelitian dan sikap kritis. Kita perlu teliti terhadap data yang dikumpulkan hingga pengolahan data sehingga akan menghasilkan informasi yang berguna. Dengan kemajuan teknologi saat ini, belajar mengolah data bisa dari mana saja dan kapan saja. Salah satu platform belajar data adalah DQLab. Benefit yang akan kamu dapatkan yaitu belajar intensif bersama para mentor data, sertifikat gratis, serta kesempatan berkarir di bidang data. Yuk, daftar sekarang di DQLab.id!
Penulis: Dita Kurniasari
Editor: Annissa Widya