Kenali Pengertian dan Ciri-Ciri Data Sekunder
Data sekunder termasuk data yang sering digunakan dalam penelitian. Kira-kira kenapa sih penelitian pasti membutuhkan data? Ternyata data digunakan sebagai dasar dari pengambilan keputusan untuk membuat kesimpulan. Itulah mengapa dalam setiap penelitian, data akan menjadi hal utama.
Namun yang harus diingat, untuk mendapatkan insight yang menarik dari data, peneliti harus mengolah data tersebut dengan metode yang tepat. Sama hal nya ketika bertemu dengan bahan makanan mentah, untuk bisa mendapatkan makanan yang lezat maka kita harus mengolah bahan mentah tersebut dengan metode yang benar.
Dalam perjalanannya, data jika dikelompokkan berdasarkan cara pengumpulannya maka dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu data primer dan data sekunder. Pasti kalian yang saat ini menjadi mahasiswa semester akhir sudah tidak asing lagi dengan kedua data ini. Keduanya sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan.
Di beberapa penelitian, peneliti terkadang akan menggabungkan keduanya untuk digunakan secara bersamaan. Nah sebenarnya apa sih data sekunder itu? Yuk simak penjelasan berikut!
1. Pengertian Data Sekunder
Jika dilihat dari kata sekunder, maka semua orang mungkin akan langsung bisa menebak bahwa data ini bukanlah data utama. Proses pengumpulan data ini tidak dilakukan secara langsung oleh peneliti ke lapangan, sehingga meneliti tidak bertemu dengan responden yang dijadikan objek penelitian. Umumnya data sekunder merupakan data primer yang telah dikumpulkan oleh orang lain serta telah digunakan dalam penelitian terdahulu atau digunakan untuk kepentingan lainnya. Peneliti bisa mendapatkan data sekunder dari berbagai sumber seperti mengunjungi instansi penghasil data, jurnal, mengunjungi website resmi, dll.
Baca juga : Teknik Pengumpulan Data Sekunder, Apa Saja Sumber Data yang Bisa Digunakan?
2. Dikumpulkan Oleh Orang Lain & Tidak Spesifik
Ciri yang paling mendasar dari data sekunder adalah data ini telah dikumpulkan oleh orang lain sebelumnya, baik yang digunakan untuk keperluan penelitian maupun untuk melengkapi database instansi tersebut. Selain data yang telah dikumpulkan sebelumnya, pendapat ahli juga termasuk contoh dari data sekunder.
Yang pasti, dalam proses pengumpulannya, peneliti tidak bertemu langsung dengan narasumber yang akan dijadikan objek penelitian. Karena hal inilah, data sekunder tidak bisa spesifik ada untuk penelitian yang sedang kita lakukan. Data ini akan disesuaikan dengan kebutuhan orang yang mengumpulkannya. Namun karena sifat data ini yang dijadikan sebagai data pendukung, hal ini sebenarnya bukan lah masalah besar.
3. Bisa Didapatkan Tanpa Harus Ke Lokasi
Kecanggihan teknologi saat ini membuat proses mendapatkan data menjadi lebih mudah. Jika selama ini peneliti harus mengunjungi tempat penyimpanan data sekunder secara langsung untuk mendapatkan datanya, kini beberapa instansi atau perusahaan swasta telah memiliki website resmi yang memungkinkan semua orang untuk mengakses data yang telah mereka kumpulkan sebelumnya. Peneliti hanya membutuhkan laptop dan kuota internet, kemudian dalam hitungan menit, data yang dibutuhkan sudah ada di tangan.
4. Tidak Bisa Dijamin Akurasinya
Ciri selanjutnya dari data sekunder adalah keakuratan data yang tidak bisa dijamin oleh peneliti. Hal ini terjadi karena peneliti tidak mengumpulkan data secara langsung ke lapangan, sehingga tidak tahu persis keadaan di lapangan seperti apa. Jika ada data yang dimanipulasi oleh peneliti sebelumnya untuk kepentingan pribadi, maka peneliti yang saat ini akan menggunakan data sekunder ini tidak akan menyadari bahwa itu adalah data yang tidak akurat.
Padahal untuk menggunakan data dalam penelitian, harus ada data yang valid dan terupdate. Untuk mengatasi hal ini, peneliti bisa mencari data lain yang sejenis kemudian membandingkan kedua data. Jika rentang datanya tidak begitu jauh, kemungkinan data yang digunakan memang telah valid.
Baca juga : Metode Pengumpulan Data Sekunder, Bisa Menggunakan Apa Saja Sih?
5. Belajar Data lebih Lebih Lanjut Bareng DQLab, Yuk!
Setelah mengetahui tentang pengertian serta ciri-ciri dari data sekunder, apakah kamu akan tetap memilih menggunakan data sekunder dalam penelitian? Karena data primer dan data sekunder sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan, maka peneliti lah yang harus jeli dalam memilih data yang akan digunakan.
Nah jika kamu tertarik untuk mempelajari tentang data lebih lanjut, DQLab bisa menjadi pilihan tempat belajar yang tepat. DQLab sendiri merupakan lembaga kursus khusus untuk bidang Data Science yang dilakukan secara online. Yuk, tunggu apalagi, buruan daftar di DQLab dan nikmati semua modul yang ada!
Penulis : Gifa Delyani Nursyafitri