Pengertian Data Sekunder Hingga Contohnya
Data sekunder dan data primer adalah contoh data yang dibedakan berdasarkan cara pengumpulannya. Kedua data ini akan sama-sama dibutuhkan dalam penelitian. Biasanya data utama dari penelitian akan menggunakan data primer yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti, sehingga bisa menyesuaikan variabel apa saja yang akan dikumpulkan. Sementara data sekunder biasanya akan dijadikan sebagai data pelengkap dari data primer yang belum mampu menjawab permasalahan yang ada.
Penggunaan data primer dan data sekunder tidak hanya bisa digunakan secara bersamaan, namun dalam beberapa penelitian kedua jenis data tersebut bisa digunakan sendiri-sendiri tanpa gabungan dari jenis data lainnya. Nah, sebelum kamu memutuskan untuk menggunakan data sekunder saja dalam penelitian mu, ada baiknya kamu harus mengenal data sekunder terlebih dahulu, mulai dari pengertian, ciri-ciri, kapan dibutuhkan, hingga apa saja sih contoh data sekunder. Yuk, simak artikelnya!
1.Pengertian Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari data yang telah ada sebelumnya. Pada awalnya, data sekunder merupakan data primer yang telah dikumpulkan oleh orang lain sebelumnya, baik digunakan untuk kepentingan penelitian maupun untuk disimpan di database nya saja. Proses pengumpulan data sekunder terbilang cepat dan tidak memakan waktu yang lama, bahkan seiring perkembangan teknologi, peneliti bisa mendapatkan datanya tanpa harus mengunjungi langsung lokasi instansi penyedia data karena data sudah bisa diakses melalui internet. Hal yang harus diperhatikan jika ingin menggunakan data sekunder sebagai sumber data dalam penelitian adalah pastikan bahwa data tersebut memang benar valid dan relevan untuk masa sekarang. Tidak menutup kemungkinan data tersebut telah dikumpulkan beberapa tahun yang lalu dan tidak relevan lagi dengan keadaan saat ini.
Baca juga : Teknik Pengumpulan Data Sekunder, Apa Saja Sumber Data yang Bisa Digunakan?
2. Ciri-Ciri Data Sekunder
Untuk lebih mengenal data sekunder, kita harus memahami apa saja sih ciri-ciri dari data sekunder tersebut. Diantaranya adalah:
Peneliti bukanlah orang pertama yang mendapatkan data tersebut. Seperti yang kita ketahui bahwa data sekunder memang merupakan data yang telah dikumpulkan oleh orang lain sebelumnya. Sehingga peneliti yang sekarang bisa mendapatkan data tanpa harus bertemu dengan narasumbernya.
Datanya bukanlah data mentah, biasanya telah diolah terlebih dahulu.
Tidak bisa dipastikan kevalidan datanya. Hal ini karena peneliti bukanlah orang yang pertama kali mengumpulkan data tersebut, sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa data tersebut berbeda dengan keadaan sebenarnya di lapangan.
Tidak begitu spesifik karena memang dipublikasikan untuk kasus umum.
3. Kapan Membutuhkan Data Sekunder
Nah, sebenarnya kapan sih kita harus menggunakan data sekunder ini? Data sekunder akan digunakan sebagai pelengkap data primer jika data primer yang ada tidak begitu mampu menjawab permasalahan yang ada. Jika harus mengumpulkan data primer lagi tentu akan memakan banyak waktu dan juga biaya. Sehingga menggunakan data sekunder bisa dijadikan pilihan terlebih jika deadline penelitian sangat mepet. Sementara untuk penelitian yang hanya menggunakan data sekunder bisa terjadi jika data primernya sangat sulit untuk didapatkan bahkan mungkin sudah tidak tersedia lagi. Sehingga satu-satunya jalan untuk terus melanjutkan penelitian tersebut adalah dengan menggunakan data sekunder.
4. Contoh Data Sekunder
Data sekunder yang ada dan bisa dimanfaatkan sangatlah banyak contohnya. Kita bisa mendatangi instansi langsung jika data tersebut tidak tersedia di portalnya, misalnya data internal yang ada di perusahaan, data yang ada di rumah sakit, dll. Selain itu, kita juga bisa mendapatkan data sekunder yang tersedia di portal resmi pemerintah maupun swasta, misalnya data kependudukan yang ada di portal resmi BPS, data perkembangan covid di Indonesia, data ketersediaan rumah sakit Indonesia di portal Kemenkes, berbagai data yang tersedia di Portal Satu Data Indonesia, dll. Selain itu data sekunder juga bisa ditemukan di jurnal, karya ilmiah, buku, website juga loh.
Baca juga : Metode Pengumpulan Data Sekunder, Bisa Menggunakan Apa Saja Sih?
5. Penasaran Data Sekunder Bisa Diolah dengan Tools Apa Saja? Yuk, Belajar Bareng DQLab!
Setelah mengetahui berbagai contoh data sekunder, kita mungkin mulai bertanya, tools apa sih yang bisa dimanfaatkan untuk mengolah data ini? Tak perlu pusing-pusing, karena sebenarnya data sekunder sama saja dengan data primer yang bisa diolah dengan berbagai bahasa pemrograman seperti R dan Python.
Jika sudah dimasukkan ke dalam Database kamu bisa mengaksesnya dengan SQL. Kamu bisa mempelajari ketiga bahasa pemrograman ini dengan cara mengambil kursus dan menjadi member premium DQLab.
Penulis : Gifa Delyani Nursyafitri