Sumber, Ciri-ciri Hingga Contoh Data Sekunder
Pengertian data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak yang telah mengumpulkan sebelumnya. Data sekunder cenderung bukan data mentah atau data yang telah dibersihkan maupun diolah oleh pihak pengumpul data. Data sekunder seringkali kita jumpai dalam keseharian kita dalam berbagai bidang. Data sekunder pun saat ini sudah banyak digunakan oleh pihak manajemen rumah sakit, perusahaan, dan lainnya. Bahkan para mahasiswa dan para akademis sudah banyak yang menggunakan jenis data sekunder ini.
Selain data sekunder terdapat jenis data lainnya, yaitu data primer. Kedua jenis data ini dibedakan berdasarkan cara memperoleh datanya. Jika data sekunder diperoleh dari pihak yang telah mengumpulkan data sebelumnya, maka data primer ini diperoleh dengan cara peneliti langsung mengambil data sendiri tanpa melalui perantara. Pada artikel ini khususnya akan dibahas mengenai data sekunder mulai dari sumber data sekunder, kelebihan data sekunder, ciri-ciri dan contoh data sekunder.
1. Sumber Data Sekunder
Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan bahwa data sekunder merupakan data yang diperoleh dari pihak yang telah mengumpulkan sebelumnya. Lalu darimana sajakah sumber data sekunder itu? Data sekunder dapat bersumber dari studi literatur seperti buku, koran, majalah, surat kabar, jurnal, dan sebagainya. Selain itu data sekunder juga dapat diperoleh dari dokumen pemerintah melalui instansi pemerintah maupun swasta. Bahkan saat ini kita dimudahkan dengan adanya situs website resmi yang telah menyediakan data untuk bisa diakses secara mudah.
Baca juga : Teknik Pengumpulan Data Sekunder, Apa Saja Sumber Data yang Bisa Digunakan?
2. Kelebihan dan Kekurangan Data Sekunder
Setiap jenis data baik data primer maupun data sekunder memiliki karakteristik serta kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kelebihan data sekunder antara lain mudah diakses, membutuhkan waktu yang tidak terlalu lama, biaya yang dikeluarkan tidak terlalu banyak dan bahkan bisa gratis serta dapat digunakan sebagai pelengkap data primer. Data sekunder juga memiliki beberapa kekurangan seperti kemungkinan data yang tidak valid atau tidak relevan, data yang belum terlalu up to date, serta keakuratan data yang agak sedikit berkurang karena pernah diolah terlebih dahulu oleh pengumpul data sebelumnya.
3. Ciri-ciri Data Sekunder
Data sekunder yang didapatkan oleh peneliti berbagai macam bentuknya, ada yang berupa tabel, grafik, diagram atau bentuk lainnya, Untuk lebih mengenali data sekunder, kita perlu mengetahui beberapa ciri-cirinya seperti:
data yang kurang spesifik
bersumber dari jurnal, buku, publikasi pemerintah, dll
data cenderung sudah diolah terlebih dahulu
data kurang memiliki kontrol dalam riset yang dibuat
4. Contoh Data Sekunder
Setelah mengetahui pengertian, ciri-ciri, sumber data serta kelebihan dan kekurangan data sekunder mungkin akan lebih mudah dimengerti jika kita mengenali contoh data sekunder. Beberapa contoh data sekunder yang sering kita jumpai antara lain seperti: data kependudukan, data impor-ekspor, data kemiskinan, data kondisi fisik wilayah yang dapat diperoleh dari salah satu instansi pemerintah seperti Badan Pusat Statistik (BPS). Selain itu dalam dunia medis juga terdapat contoh data sekunder yaitu data pasien yang dapat diperoleh dari bagian rekam medis.
Baca juga : Metode Pengumpulan Data Sekunder, Bisa Menggunakan Apa Saja Sih?
5. Data Sekunder Sebagai Media Pembelajaran
Apakah kalian semua mengetahui bahwa di DQLab menyediakan materi berupa modul dan bisa langsung dipelajari secara live code, mulai dari belajar dasar-dasarnya sampai dengan mengerjakan mini project? Praktek belajar di DQLab menggunakan livecode dapat kita terapkan pada data sekunder lohh. Untuk lebih memudahkan dan memahaminya, yuk langsung saja sign up dan nikmati modul gratis DQLab.
Penulis : Latifah Uswatun Khasanah
Editor : Annissa Widya Davita