Sumber Data Sekunder dan Primer dari Survey Terbuka & Tertutup
Data survei didefinisikan sebagai data hasil berbentuk sekunder atau primer yang dikumpulkan dari sampel responden yang melakukan survei. Data ini berisi informasi yang komprehensif melalui pengumpulan data dari audiens target tentang topik tertentu untuk melakukan penelitian. Ada banyak metode yang digunakan untuk pengumpulan data survei dan analisis statistik.
Berbagai media digunakan untuk mengumpulkan umpan balik dan pendapat dari sampel individu yang diinginkan. Saat melakukan penelitian survei, peneliti lebih memilih berbagai sumber untuk mengumpulkan data seperti survei online, survei telepon, survei tatap muka, dll. Media pengumpulan data survei memutuskan sampel orang yang akan dihubungi, untuk dijangkau. jumlah tanggapan survei yang diperlukan. Faktor pengumpulan data survei seperti bagaimana pewawancara akan menghubungi responden (online atau offline), bagaimana informasi dikomunikasikan kepada responden dll menentukan efektivitas data yang dikumpulkan.
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data survei telah berkembang seiring dengan perubahan teknologi. Dari survei tatap muka, survei telepon hingga survei online dan email, dunia pengumpulan data survei telah berubah seiring waktu. Setiap metode pengumpulan data survei memiliki pro dan kontra, dan setiap peneliti memiliki preferensi untuk mengumpulkan informasi yang akurat dari sampel sasaran.
Tingkat respons survei untuk masing-masing metode pengumpulan data ini akan berbeda karena jangkauan dan dampaknya selalu berbeda. Cara yang berbeda dipilih sesuai dengan karakteristik populasi target tertentu dan maksud untuk memeriksa sifat manusia dalam berbagai situasi.
Lalu, bagaimana cara pengumpulan data melalui survey research? Yuk pahami bersama DQLab
1. Survei Online
Survey online adalah yang paling hemat biaya dan dapat menjangkau jumlah maksimum orang dibandingkan dengan media lain. Kinerja survei ini jauh lebih luas daripada metode pengumpulan data lainnya. Dalam situasi di mana ada lebih dari satu pertanyaan untuk ditanyakan kepada sampel sasaran, peneliti tertentu lebih suka melakukan survei online daripada survei tatap muka atau telepon tradisional.
Survei online efektif dan oleh karena itu memerlukan logika komputasi dan teknologi percabangan untuk pengumpulan data survei yang lebih akurat secara eksponensial dibandingkan dengan cara survei tradisional lainnya. Mereka mudah dalam implementasinya dan membutuhkan waktu minimum responden. Investasi yang dibutuhkan untuk pengumpulan data survei dengan menggunakan survei online juga dapat diabaikan dibandingkan dengan metode lainnya. Hasilnya dikumpulkan secara real-time bagi peneliti untuk menganalisis dan memutuskan tindakan korektif.
Baca juga : Metode Pengumpulan Data Sekunder, Bisa Menggunakan Apa Saja Sih?
2. Survei Secara Tatap Muka
Memperoleh informasi dari responden melalui media tatap muka jauh lebih efektif daripada media lain karena responden biasanya cenderung mempercayai surveyor dan memberikan umpan balik yang jujur ‹‹dan jelas tentang subjek yang ada.
Peneliti dapat dengan mudah mengidentifikasi apakah responden mereka tidak nyaman dengan pertanyaan yang diajukan dan dapat menjadi sangat produktif jika ada topik sensitif yang terlibat dalam diskusi. Metode pengumpulan data online ini membutuhkan lebih banyak biaya investasi dibandingkan dengan metode lainnya. Menurut segmentasi geografis atau psikografis, peneliti harus dilatih untuk mendapatkan informasi yang akurat.
Misalnya, survei evaluasi pekerjaan dilakukan secara langsung antara HR atau manajer dengan karyawan. Metode ini bekerja paling baik dengan tatap muka karena pengumpulan data dapat mengumpulkan informasi seakurat mungkin.
3. Survei via Telepon
Survei telepon membutuhkan investasi yang jauh lebih rendah daripada survei tatap muka. Bergantung pada jangkauan yang dibutuhkan, biaya survei telepon sama atau sedikit lebih mahal daripada survei online. Menghubungi responden melalui media telepon membutuhkan lebih sedikit usaha dan tenaga daripada media survei tatap muka.
Jika pewawancara berada di tempat yang sama, mereka dapat memeriksa silang pertanyaan mereka untuk memastikan pertanyaan bebas kesalahan diajukan kepada audiens target. Kelemahan utama dari melakukan survei telepon adalah bahwa membangun persamaan persahabatan dengan responden menjadi tantangan karena jembatan media. Responden juga sangat mungkin memilih untuk tetap anonim dalam umpan balik mereka melalui telepon karena keandalan yang terkait dengan peneliti dapat dipertanyakan.
Sebagai contoh, jika raksasa ritel ingin memahami keputusan pembelian, mereka dapat melakukan survei telepon, motivasi, dan pengalaman membeli untuk mengumpulkan data tentang keseluruhan pengalaman pembelian.
4. Survei Kertas
Metode survei lain yang umum digunakan adalah survei kertas. Survei ini dapat digunakan di mana laptop, komputer, dan tablet tidak dapat digunakan, dan karenanya mereka menggunakan metode pengumpulan data kuno; pena dan kertas. Metode ini membantu mengumpulkan data survei dalam penelitian lapangan dan membantu memperkuat jumlah tanggapan yang dikumpulkan dan validitas tanggapan tersebut. Contoh populer atau kasus penggunaan survei kertas adalah survei restoran cepat saji di mana rantai makanan cepat saji ingin mengumpulkan umpan balik tentang pengalaman bersantap pelanggannya.
Baca juga : Teknik Pengumpulan Data Sekunder, Apa Saja Sumber Data yang Bisa Digunakan?
5. Belajar Data Sekunder dan Primer dari Dataset DQLab
Jika Sahabat DQ masih kesulitan dalam memahami data sekunder dan primer DQLab sudah banyak sekali contoh data yang bisa di akses melalui modul modul yang mudah dipahami dan dimengerti. Tenang ada Aksara dan Senja yang akan memandu sahabat DQ untuk lebih cepat mencerna dan mempraktikkan melalui live code editor tanpa ribet. Yuk awali karir sebagai praktisi data pemula dan advance bersama DQLab!