Belajar Data Science GRATIS di DQLab, dan Kembangkan Portfolio Datamu
Ingin berkarir sebagai data science tapi tidak memiliki background pendidikan yang beririsan dengan data science ? Sudah coba mencari materi dan modul pembelajaran dari internet tapi, bingung harus mulai dari mana ? Tenang jangan khawatir, salah satu solusi dari keresahan kamu adalah dengan coba memulai belajar data science gratis bersama DQLab. Lantas, DQLab itu apa sih sebenarnya ? DQLab merupakan salah satu platform yang menyediakan akses belajar data science secara daring atau online. Materi yang disuguhkan dapat dijadikan modal tentang pembelajaran fundamental python, R, SQL, dan Excel untuk data science. Tersedia juga materi Introduction Python dan R for Data Science yang bisa kamu akses secara gratis. Karena sistem belajarnya yang daring tentunya akan lebih fleksibel bagi kamu untuk mengakses materi dari mana saja dan kapan saja.
Meskipun kamu belajar secara daring dan tidak bertatap muka asalkan kamu memaksimalkannya dengan membangun portfolio data yang outstanding, maka kamu sudah mengantongi satu modal untuk bisa berkarir di bidang data science. Memiliki portfolio sangat penting terutama untuk seorang fresh graduate yang belum memiliki pengalaman yang cukup di bidang tersebut, karena dapat memudahkan perekrut untuk mengevaluasi keterampilan yang kamu miliki. Artikel ini akan membahas hal apa saja yang dapat meningkatkan kualitas dari portfolio kamu, untuk itu jangan beranjak dulu. Simak artikel ini sampai selesai.
1. Jenis Proyek untuk Portfolio Datamu
Proyek yang kamu buat harus mencerminkan dua faktor seperti, faktor kekuatan kompetensimu, dan juga faktor impact dari kompleksitas masalah yang kamu selesaikan. Berdasarkan faktor-faktor tersebut adapun jenis proyek yang dapat menambah bobot dan kualitas portfoliomu, kamu bisa memulainya dari menggunakan data yang real dengan cara menjelajahi dataset yang tersedia di situs penyedia dataset seperti Kaggle, BigQuery data.go.id dan lainnya, lalu kamu bisa membuat beberapa proyek yang berbeda-beda, adapun jenis proyek yang bisa kamu coba diantaranya adalah proyek berbasis teks atau gambar, time series analysis, proyek pemetaan, proyek cleaning yang intens dari multiple dataset untuk menghapus missing value, analisis regresi, dan coba proyek yang melibatkan SQL juga untuk mengatasi dataset yang lebih besar. Tunjukkan bahwa dalam setiap proyek kamu selalu mengikuti best practice dengan tidak mencampur semua codingan dalam satu file jupyter. Selain itu buatlah portfolio kamu secara ringkas dan tidak bertele-tele.
2. Timeline untuk Proyek Tersebut
Jika kamu sudah menentukan jenis proyek apa saja yang ingin kamu tonjolkan di portfolio kamu, kamu perlu membuat timeline pengerjaan proyekmu. Hal ini digunakan untuk mengidentifikasi lama waktu yang kamu kerjakan tersebut dapat mengindikasi tingkat kompleksitas proyek yang kamu kerjakan. Ini dapat membantu kamu membenarkan apa proyek tersebut layak di tambahkan sebagai portfolio atau tidak. Dengan menggunakan timeline pengerjaan, kamu dapat membiasakan untuk bekerja secara terstruktur dan terjadwal. Selain itu timeline menentukan bagaimana sebuah proyek bisa selesai tepat pada waktunya. Mengatur timeline dalam pekerjaan, tidaklah semudah mengatur penjadwalan kuliah, karena kita harus memperhatikan tingkat kesulitan jenis proyek yang akan kamu selesaikan.
3. Media untuk Dokumentasikan Portfolio Kamu
Setelah kamu memiliki beberapa proyek yang baik untuk dimasukkan ke dalam portfolio langkah selanjutnya kamu harus mengemas portfolio tersebut dengan baik. Salah satu cara untuk mengemas portfolio kamu adalah dengan menggunakan beberapa media untuk mendokumentasikan portfolio kamu, banyak data scientist yang menggunakan media Github untuk mendokumentasikan proyek mereka, meskipun terbilang cukup sulit dalam menggunakan media ini tapi, kamu juga bisa secara instan melakukan kolaborasi dengan orang lain. Jika tidak, kamu juga dapat mendevelop website pribadimu yang menjelaskan berbagai proyek yang telah dikerjakan. Atau kamu juga bisa menuangkannya di situs blog yang sudah tersedia seperti medium, wordpress maupun blogspot. Selain itu kamu dapat membuat sebuah dashboard interaktif di Tableau public, Power BI dan Dash jika kamu menggunakan python. Yang perlu diingat adalah proyek kamu harus terdokumentasikan dengan baik agar meningkatkan bobot dan kualitas portfolio kamu.
Berikut adalah macam-macam portofolio data yang dapat kamu gunakan sebagai self branding, intip bersama yuk portofolio yang sudah dimuat member DQLab :
Portofolio Slide Presentasi by Irene Irawaty Member DQLab
Portofolio Akun Instagram by Fachriezal Nugraha Member DQLab
Portofolio Artikel by Reyvan Maulid Member DQLab
4. Kamu Ingin Bangun Portofolio dengan Tampilan yang Seperti Apa? Yuk, Mulai Bersama DQLab!
Mulai kompetensimu dengan bangun portofolio data bersama DQLab! Nikmati module pembelajaran dan challenge yang kamu hadapi sebagai portofolio kamu persiapan rekruitmen di perusahaan kelak! Kamu bisa ikuti tips dari DQLab untuk mulai bangun portofolionya sekarang! Sign up di DQLab.id dan nikmati pengalaman belajar yang praktis dan aplikatif!
Penulis: Rian Tineges
Editor: Annissa Widya Davita